Pertanyaan bernada lembut dari laki-laki yang tengah merangkul badanku dari samping ini membuatku mengarahkan pandangan sepenuhnya ke arahnya.
Aku lantas memberinya jawaban melalui gelengan, kemudian ikut tersenyum saat melihat senyuman manisnya terbit.
"Jadi?"
Lontaran pertanyaan singkat yang baru saja keluar dari mulut pangeran Jaehyun membuatku mengernyit.
Tunggu dulu... Bagaimana maksudnya? Jadi? Bagian manakah yang 'jadi'?
Namun bukannya menjawab kebingunganku, laki-laki tampan disampingku ini justru terkekeh sembari menatapku.
Mwoya igeo...
"You're so cute, Jung (y/n)!" ucapnya seraya merengkuh badanku dengan gemasnya.
"Eoh? Waeyo?"
Pangeran Jaehyun lantas sedikit merenggangkan pelukannya, kemudian menatapku dengan senyum yang senantiasa terlukis diwajah paripurnanya.
"Jadi, apakah kamu sudah memaafkan saya?" terangnya.
Aku mengerjab beberapa kali, sebelum akhirnya benar-benar mengurai pelukan laki-laki yang mencuri hatiku ini.
"Apa pangeran menyiapkan ini semua sebagai permintaan maaf?"
Jung Jaehyun tampak menganggukkan kepalanya beberapa kali, mengiakan pertanyaan yang baru saja kulontarkan.
Menghela napas panjang, aku lantas mengambil buket bunga besar yang terletak tak jauh dari jangkauanku sebelum kembali menatap ke arahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Saya hanya akan mengambil ini, untuk yang lain, pangeran bisa mengembalikannya ke tempat pangeran membelinya" ucapku padanya.
Laki-laki Jung itu terlihat akan melontarkan protes, sayangnya ia kalah cepat dengan tindakanku selanjutnya.
"Kim biseo, kita bisa mengembalikan semua barang ini 'kan?" tanyaku pada asisten Kim yang berdiri tak jauh dari paperbag dan kotak hadiah yang baru saja dibawanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
