Enam bulan kemudian
📍Beverly Castle
Sinar mentari pagi yang hangat menyapa dengan lembut kedalam ruangan milik (y/n). Cahaya yang menyusup dari celah gorden itu membuat keadaan didalam kamar ini terasa begitu menenangkan. Dengan iringan musik instrumental dari lagu Voice of Spring milik Johann Strauss II yang terputar dari turntable kesayangannya, maka semakin lengkaplah kesan elegan dan damai pada tempat ini.
Namun sangat berbeda dengan backsong yang ia putar, tingkah laku gadis bersurai coklat itu justru tampak sangat jauh berbeda. Hal itu terbukti dari seberapa berantakannya kamar bercat nude ini. Beberapa baju karya desainer mahal itu tampak berserakkan, bahkan sampai menumpuk dibeberapa penjuru kamar.
Tentu saja gadis itu tidak melakukan semua hal ini tanpa tujuan. Karena satu-satunya alasan yang dipakai oleh semua wanita diseluruh penjuru dunia saat memberantakkan seluruh isi walking closet mereka adalah karena merasa tidak menemukan outfit yang bagus dan pantas untuk dipakai pergi.
Setelah bergulat dengan semua kepunyaannya, gadis itu tampak menyerah. Ia sama sekali tidak bisa menentukan pakaian yang mana yang harus ia kenakan nanti.
Omong-omong soal nanti, sebenarnya hari ini (y/n) harus menghadiri undangan reuni dari teman-teman semasa high schoolnya dulu. Itulah sebabnya gadis itu tampak sangat ribut dengan persiapannya.
Menghela napas panjang, Choi (y/n) bahkan terlihat hampir saja menitikkan airmatanya jika suara dering ponselnya yang disertai getaran itu menginterupsinya.
'Sehun Oppa is calling...'
Begitulah notifikasinya.
Gadis itu lantas menggeser ikon hijau pada layar ponselnya, kemudian menempelkannya pada telinga seraya bangkit dari duduknya dan bergerak untuk menjeda pemutar piringan hitam miliknya itu.
"Eum?" gumamnya membuka pembicaraan.
"Kamu dimana?"
"Menurut oppa?"
Gadis itu balik bertanya dengan nada jengah, membuat sang lawan bicara terdengar sedikit tertawa dari seberang sambungan telepon.
"Biar kutebak... eummm"
"..."
"Kamu pasti sedang mencari dress untuk nanti?"
(y/n) lantas menghela napas, seakan membenarkan pernyataan Sehun yang dilontarkan padanya. Membuat laki-laki itu tertawa kecil karena berhasil menebak dengan tepat kegundahan gadis itu.
"Aku sudah membelikan dress baru. Jadi bereskan semua pakaianmu itu"
Gadis itu mengernyit.
Sebentar. Membelikannya dress? Untuk apa?
"Supaya kamu tidak menghabiskan waktu untuk memilih, jadi kuputuskan untuk membeli lagi saja. Lagi pula, waktumu bisa dipergunakan untuk hal lain 'kan? Ke salon atau pergi spa, mungkin?"
Mata cantik itu seketika berbinar setelah mendengar penjelasan dari Sehun yang dilontarkan untuknya.
"Astaga oppa! Oppa memang yang paling mengerti aku! Gomawo! Much love for Sehunie oppa"
KAMU SEDANG MEMBACA
lemniscate | jung jaehyun x you
Fiksi Penggemar"𝒊𝒏 𝒂𝒍𝒈𝒆𝒃𝒓𝒂𝒊𝒄 𝒈𝒆𝒐𝒎𝒆𝒕𝒓𝒚, 𝒂 𝒍𝒆𝒎𝒏𝒊𝒔𝒄𝒂𝒕𝒆 𝒊𝒔 𝒂𝒏𝒚 𝒐𝒇 𝒔𝒆𝒗𝒆𝒓𝒂𝒍 𝒇𝒊𝒈𝒖𝒓𝒆-𝒆𝒊𝒈𝒉𝒕 𝒐𝒓 ∞-𝒔𝒉𝒂𝒑𝒆𝒅 𝒄𝒖𝒓𝒗𝒆𝒔." katanya. "dan bagi saya kamu juga seperti itu" aku menatapnya bingung sembari mengernyit sa...