"Awal bertemu dirimu terasa ada yang berbeda, ntah perasaan suka ataupun duka."
Suasana di dalam ruangan berbau obat sangat sunyi, mereka merasa canggung untuk berbicara, tetapi seorang Fadil lah yang mencairkan suasana.
"Icha gw minta maaf, karena gw lo jadi jatuh."ucap Fadil dengan serius.
"Gapapa."jawab Icha singkat.
"Singkat, padat, dan jelas."ucap Fadil sambil mengelus dadanya.
"Kenapa? Ada yang salah ya dari ucapan ku?"tanya Icha.
"Gk kok, ucapan lo bener banget sampe gw sakit hati."jawab Fadil ngasal.
"Eh maaf aku gk maksud buat hatimu sakit."ujar Icha dengan tulus.
"Gapapa."jawab Fadil singkat.
Setelah itu kesunyian kembali datang, tetapi tidak lama ada yang mengetuk pintu.
Tok tok tok(seseorang mengetuk pintu UKS).
"Siapa?"tanya Fadil.
"Eh Fadil buka pintunya jangan dikunci, lu mau ngapain Icha, kalau sampe Icha kenapa-kenapa lu gw jadiin Fadil guling buat makan buaya di rumah gw."teriak sih Amel.
Fadil pun dengan terpaksa membuka pintu nya, dalam hati dia sangat kesel sama orang yang telah mengganggu dirinya dengan Icha yang sedang berduaan.
"Eh lu denger ye, kuping gw gk conge laen kali kalau ngomong gk ush teriak, satu lagi jangan belagu deh sok-sok an mau jadiin gw makanan buat buaya lu, bukannya kebalik?"ucap Fadil menghina.
"Yeah upil badak, muka kaya pantat panci aja belagu lu."ucap Amel tak mau kalah.
"Dih, gw mau tanya sama lu, muka gw kaya pantat panci aja banyak yang suka apalagi muka gw kaya pantat wajan?"ucap Fadil sambil tertawa.
"Emang lu ya goblok nya tingkat akut, makanya sering-sering ke dapur biar bisa bedain panci sama wajan."ucap Amel kesel.
"Terserah gw lah, suka-suka gw, siapa gw lu nyuruh-nyuruh?"tanya Fadil.
"Udah ah lu berdua kalau ketemu berantem mulu gk pernah akur nanti suka baru tau rasa lu."ucap sih Dita.
"Ogah gw jatuh cinta sama sih pantat panci nih."ujar Amel.
"Dih gw juga ogah ya, gw sukanya sama temen lu."ucap Fadil sambil menunjuk ke arah Icha.
"Lu suka sama Icha?"tanya Aika.
"Iyaa, gw yakin banget sama perasaan gw kalau Icha cinta terakhir gw."jawab Fadil.
"Alay najis."ucap Aika.
"Yudh gw mau balik ke kelas, tolong jagain Icha."pamit Fadil kepada Aika, Amel, dan Dita.
"Icha gw balik ke kelas dulu ya, soal tadi maaf ya."ucap Fadil salting.
"Iya, makasih ya."jawab Icha sambil senyum.
"Oke, yudh ya."ucap Fadil sambil jalan menuju keluar.
Fadil pun berjalan menuju kelas nya dengan senyum-senyum seperti orang gila.Sesampainya di kelas, Fadil langsung dikepoin sama Dodi.
"Dil, lo kenapa senyum-senyum?"tanya Dodi.
"Gw seneng banget akhirnya gw bisa jatuh cinta sama seorang perempuan."ucap Fadil dengan girang.
"Lo beneran?"tanya Satya.
"Bener lah Sat, gw yakin 100% dia jodoh gw."jawab Fadil.
"Halu aja dulu siapa tau jadi kenyataan."ucap sih kulkas(Dimas).
"Eh ini beneran gw jatuh cinta pandangan pertama."ucap Fadil.
"Btw sapa cwe yang lo suka?"tanya Dodi kepo.
"Icha."jawab Fadil singkat.
"Icha anak baru itu?"tanya Dodi.
Fadil pun menganggukan kepalanya sebagai jawaban."Ihh gila beneran lo suka sama dia? Padahal baru ketemu udah suka aja lo."ucap Dodi kepo.
"Cinta tak mengenal waktu, mau awal atau akhir cinta akan tumbuh jika kita bersama."ucap Fadil.
"Eh anjir Fadil jadi bucin."ucap Dodi.
"Alhamdulillah akhirnya Fadil laku."celetuk Satya.
"Eh Satya lo kira gw dijual?"tanya Fadil dengan emosi.
"Kalau laku kenapa gk?"jawab Dimas.
"Au ah bodo gw lebih baik diem."ucap Fadil kesel.
Mereka pun tertawa dengan tingkah sih Fadil kalau lagi kesel, tapi kalian harus ingat ya mereka ber3 aja yang tertawa, sih kulkas cuma diem menatap temen-temannya.
"Kantin kuy."ajak Dodi.
"Kuyy gass keun."jawab mereka.
Mereka pun jalan menuju kantin, dan sesampainya di kantin mereka langsung memesan makanan sesuai keinginannya masing-masing.
------------------------------------------------------------
*Hargailah karya penulis dengan vote, komen dan follow author karena jika kalian melakukan itu berarti kalian sudah memberikan semangat untuk penulis melanjutkan karyanya.
#Salam Author♡
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLISYA
Teen FictionMenjadi wanita kuat itu tidaklah mudah, butuh perjuangan hebat agar bsa mencapai titik. Terkadang, diriku merasa tidak berguna untuk hidup di dunia ini.Hidup ku seakan menolak kebahagiaan yang datang kepadaku.Aku ingin merasakan kebahagiaan dalam ke...