4.Kantin

19 7 33
                                    

"Memandang mu dari jauh saja aku bahagia apalagi memandang mu secara dekat."
~Aika

Triiiiingggg...(bel istirahat berbunyi).

Seluruh siswa berhamburan keluar kelas, ada yang menuju taman belakang(untuk siswa/siswi yang sedang bucin), perpustakaan(untuk siswa/siswi yang hobi membaca), dan tempat yang paling ramai di kunjungi yaitu kantin.

Icha dan kawan-kawannya yang berada di UKS pun langsung menuju kantin.

"Ayuk kantin, laper nih gw."ajak Aika.

"Ayuk aja."jawab Dita.

"Cha, lu mau dimana?"tanya Amel.

"Gw ikut kalian, lagi pula gw gk kenapa-kenapa kok."jawab Icha.

"Beneran Cha, kalau masih sakit disini aja nanti gw beliin makanannya."ucap Dita.

"Gk, gw mau ikut kalian."jawab Icha.

"Yudh ayok lah."ajak Aika.

Icha dan kawan-kawan pun berjalan menuju kantin.

"Astaga naga sih Dodi ganteng banget, walaupun cuek tapi gantengnya itu gk pudar."ucap Aika.

"Eh kutil kuda, lu waras gk sih, dia aja masa bodo sama perasaan lu, mikir Aika, cinta boleh jangan goblok."cerocos Dita.

"Gw juga bingung Dita, gw juga capek Ta, gw juga pengen bahagia, tapi hati ini selalu untuk dia."jawab Aika dengan sedih.

"Gw tau Aika, tapi plis lah lu mikir lu juga berhak bahagia tanpa dia."ucap Dita.

"Iya iya gw akan coba lupain."jawab Aika.

"Lu juga Mel, banyak-banyak sadar dah kalau dia gk bisa cinta lebih baik mundur."ucap Dita.

"Gw juga maunya gitu tapi susah Ta."jawab Amel.

"Udah ihh jangan pada sedih dong, kita disini sahabat, kita berjuang bareng-bareng buat ngelupain seseorang, gw mau bantu kalian buat muveon kok."ucap Icha.

"Makasih Cha, gw seneng bisa kenal lu."ucap Aika.

"Sama-sama, gw lebih seneng karna kalian gw bisa merasakan kehangatan dalam persahabatan."jawab Icha.

"Yaudah yuk pesen makan, Dita sma Icha cari tempat duduk ya, gw sma Amel pesen makan, mau pesen apa?"ujar Aika.

"Samain aja."jawab mereka serentak.

Mereka pun berpencar, Icha dan Dita mencari tempat duduk, dan Aika sama Amel berjalan menuju penjual.

Ditempat lain, Fadil sibuk memperhatikan Icha yang sedang duduk tak jauh dari meja mereka.

"Copot dah tuh mata."ceplos Dimas.

"Iri?Bilang bos."jawab Fadil.

"Dih amit-amit gw iri sama lo."balas Dimas.

"Udah jangan berantem kek anak kecil aja lo."ucap Satya.

"Dil emang bener lo suka sama Icha?"tanya Dodi.

"Benerlah, gw jatuh cinta pandangan pertama."balas Fadil.

"Lebay."celetuk Dimas.

"Gw itu bukan tipe orang yang lebay, kalau gw suka gw bakal tunjukan, tapi kalau sekarang waktunya belum tepat."ucap Fadil dengan santai.

"Keren dil, lanjutkan cita²mu."ucap Dodi.

"Okey yudh kuy kelas."ajak Fadil.

Mereka pun berdiri berjalan keluar kelas, disaat melewati meja Icha, Fadil pun langsung caper.

"Eh Cha udah sembuh lo?"tanya Fadil.

"Udah kok, makasih ya."jawab Icha.

"Oke, gw duluan ya ke kelas, lo hati-hati jangan kecapean nanti sakit."ujar Fadil penuh perhatian.

"Iya makasih."jawab Icha dengan pipi yang merah.

Setelah itu Fadil dan kawan-kawan meninggalkan area kantin.

"Cie Icha pipinya merah."ledek Aika.

"Ihh apa sih."ucap Icha malu-malu.

"Hemm gw liat-liat ada yang jatuh cinta pandangan pertama nih."ucap Dita.

"Hemm gw liat-liat juga ada yang pipinya seperti kepiting rebus."ucap Amel.

"Hemm gw juga liat ada yang lagi seneng karna diperhatiin seseorang."ucap Aika.

Icha malu dengan teman-teman nya yang meledekinya.

"Ihh apa sih kalian, yaudah yuk ke kelas sebentar lagi juga udh bel."ajak Icha.

"Mau bel atau mau ketemu Fadil."ledek Aika.

"Udah ah ayuk ke kelas."ajak Icha yang sudah malu dengan candaan temen-temennya.

Mereka pun pergi meninggalkan kantin dan menuju ke kelas nya.Tidak lama setelah itu bel masuk pun berbunyi.

------------------------------------------------------------
*Hargailah karya penulis dengan vote, komen dan follow author karena jika kalian melakukan itu berarti kalian sudah memberikan semangat untuk penulis melanjutkan karyanya.
#Salam Author♡

ALLISYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang