#9 Parnoan.

32 29 2
                                    

Pada saat tengah tidur di malam hari, tiba-tiba saja dika terbangun, karena mendengar ada suara wanita berbicara dengan menggunakan bahasa yang tidak ia mengerti.
Spontan karena ia mengira bahwa itu hanya perasaannya saja, tiba-tiba dika berbicara dengan suara panik.

"Siapa itu!" Kata dika dengan muka panik dan tubuhnya yang bersembunyi di balik selimut.

Suara itu semakin dekat.......

Dika benar-benar takut, ia berteriak memanggil kedua orang tuanya.

"Mama! Papa!" Kata dika sambil panik

Ibu dika ternyata belum tidur, pintu di buka dan ibu dika langsung masuk ke kamarnya.

"Kamu kenapa nak??" Tanya ibu dika dengan panik.

"Ibu dengar suara tidak!?" Tanya dika dengan wajah pucat.

"Suara apa nak?" Tanya balik ibu dika.

Suara itu tiba-tiba muncul....

"Tuh bu! Suara orang ngomong itu....." kata dika dengan panik.

Ibu dika pun terdiam, ia mencoba mendengarkan suara yang dimaksud dika. Tiba-tiba ibu dika menarik tubuh dika keluar dari ranjang.

"Sini nak, biar ibu kasih liat" kata ibu dika mengajak dika keluar kamar.

"Mau kemana bu!?" tanya dika.

Akhirnya dika mengikuti ibunya, keluar kamar, dengan perasaan takut dan cemas dika mengikuti ibunya, hingga mereka berdua berada di depan kamar kakak dika, yaitu tania.

"Bu kok suaranya makin besar! Jangan-jangan kak tania di apa-apain lagi" tanya dika dengan panik.

Ibu dika membawa dika ke ruangan di sebelah kamar dika, ibu membuka pintu tersebut, ternyata itu adalah kamar tania, yaitu kakak perempuan dika yang sedang menghafal bahasa germany.

"Tuhh nakk itu kakak kamu, bukan suara yang aneh-aneh seperti yang kamu pikirkan" kata ibu sambil menunjuk tania.

"Ada apa bu?" Tanya tania

"Ini kak, adek kamu ketakutan karena suara kamu yang berisik itu" kata ibu sambil memegang bahu tania.

"Jadi suara tadi itu berasal dari kakak?" Tanya dika sambil berjalan mendekati tania.

"Ohhh gitu ya.... maaf ya bu, dek, soalnya kakak besok ada ujian bahasa germany, karena susah jadi kakak belajar sampai larut malam ginih deh" jawab kak tania sambil menenangkan dika.

"Tuh nak..... itu bukan suara aneh-aneh, itu suara dari kakak kamu sendiri" jawab ibu dika sambil mengusap rambut dika.

"Astaga kak..... dika kira suara apa....." kata dika sambil menghela nafas.

"Iya sorry ya dek.... abis ini kakak pelanin deh suara kakak" jawab tania sambil memegang tangan dika dan ibu.

"Yaudah, kamu balik tidur gih nak...." kata ibu.

"Baik bu...." jawab dika.

Dikapun kembali ke kamarnya, setelah mengucapkan selamat tidur ke ibunnya.

Keesokan pagi harinya, dika bersiap-siap ingin berangkat sekolah menggunakan motornya.

"Bu, pak, dika pamit sekolah dulu ya...." kata dika.

"Baik nak.... kamu hati-hati ya...." jawab ibu.

"Ingat nak, jangan berantem, bawa motornya hati-hati, jangan ngebut-ngebut, kalo temen kamu ada yang jahat bilang sama bapak" kata bapak dika dengan gagah dan berani.

"Baik pak" jawab dika.

~

To be continued.

Nb: jika ada kesamaan tokoh, alur cerita, tempat dan karakter. Maka itu hanya kebetulan dan tanpa di sengaja.

Misteri rumah dekat sekolah.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang