#3 meyakinkan.

44 35 0
                                    

"Emang luh punyak pengalamanan horor apaan ri?" Tanya dika kepada terry.

"Ada sih, kejadiannya baru sekitar 3 minggu yang lalu." Jawab terry.

"Loh kok malah cerita horor sih, luh berdua gak kasian tuh sama momo, mukanya udah pucet, nanti malah makin pucet lagi." Kata deni yang menegor dika dan terry.

"Yehhh, santai aja, itu sih momo mah palingan juga lagi masuk angin. Udah lah lanjut, gw mau denger soalnya" Jawab dika menenangkan deni.

"Yehhh, emang luh gak takut dik? Perasaan gw luh suka parnoan kalo abis denger cerita serem." Tanyak deni.

"Yehh, itu mah dulu, sekarang udah enggak, santai aja, momo juga gak kenapa-napa kayaknya tuh" kata dika.

"Iya.... gw juga anggak mendingan kok" jawab momo, sambil meminum air putih.

"Yaudah deh.... ri emang luh mau cerita apaan?" Tanya deni.

"Luh pada tau kan kalo di deket sekolah kita ada rumah tua yang udah terbengkalai hampir berpuluh-puluh tahun itu? atau biasanya orang-orang bilang rumah Belanda?" Tanya terry sambil menjelaskan.

"Tau...." jawab deni dengan singkat.

~

To be continued.

Nb: ini adalah cerita pendek pertama saya, jika ada kesamaan tokoh, alur cerita, tempat. Itu tanpa di sengaja dan hanya kebetulan.

Misteri rumah dekat sekolah.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang