LEMAH

45 4 2
                                    

Kemampuan para penyintas memang berbeda-beda. Sampai setiap bulannya mereka membuat daftar penyintas dengan kemampuan paling berguna sampai yang kurang. Niatnya sih untuk mengoreksi diri sendiri agar lebih baik. Tapi ternyata daftar itu menjadikan beberapa penyintas di daftar atas merasa dirinya supperior.  Sampai terkadang terjadi perselisihan ketika pembagian kelompok.

"Ck, kenapa aku harus satu kelompok dengan kalian, Aesop, Kurt."

Kurt hanya tersenyum menanggapi ucapan Patricia, sementara Aesop yang pada dasarnya cuek hanya diam saja tidak menanggapi. Mereka berdua memang dianggap lemah oleh beberapa penyintas, karena kemampuannya yang terbatas, atau hal lainnya.

"Oho, kau tidak boleh begitu, Patricia. Setiap penyintas punya kelebihannya masing-masing." Ini William Ellis yang menanggapi. Dia memang berada di daftar atas, tapi karena pembawaannya yang friendly, ia tidak pernah membeda-bedakan.

-Setelah permainan kelompok Patricia selesai-

"Aesop, terima kasih sudah melukiskanku di petimu tadi. Ah, kau juga Kurt, terima kasih sudah membantu kiting, padahal kau seharusnya fokus decoding." Patricia membungkuk dihadapan keduanya, "aku tidak akan menganggap kalian lemah lagi.

Aesop dan Kurt yang mendadak diberi ucapan terima kasih hanya menggangguk canggung.

"Nice kill." William memberi dua jempol pada rekan-rekannya.

Note :
Maapkeun karena telah menjadikan mba Patricia jadi orang shonghong /digeplak

Identity V - Kumpulan Short FictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang