TEMAN

10 1 0
                                    

Modern!au
Highschool!au

*****

Naib mendengarkan riuh dari sekumpulan manusia yang mengerumuni Eli. Temannya. Teman sebangkunya. Tepat berada disampingnya. Orang-orang itu bersenda gurau, dengan Eli yang menimpali sepenuh hati.

Remaja berhoodie hijau itu diam diam tersenyum tipis, meski tak ada yang melihatnya karena sekarang ia menenggelamkan pucuk kepalanya ke dalam lipatan tangan yang saling bersilang di atas meja.

Ia bangga karena Eli sudah tak sependiam saat pertama mereka berkenalan. Naib berhasil menariknya, memperkenalkan kepada teman-teman klub basketnya, dan karena pesona Eli yang perlahan menjalar keluar, secara naluriah ia menarik atensi para manusia itu.

Semakin lama. Semakin dekat. Bahkan terkadang, mereka sampai lupa bahwa bangku disebelah Eli masih terdapat sebuah eksistensi yang bernapas teratur.

"Eli, pulang sekolah nanti, ayo pergi ke game center!" Ini Norton, kapten basket yang tingginya menjulang seperti tiang listrik.

"Gass gass, terus pulangnya mampir ke kedai ramen!" Yang menanggapi bukan Eli, tapi Luca dengan tangannya yang daritadi sibuk merangkul pundak Eli. Yang lainnya bersorak setuju.

Kali ini baru Eli yang menyahut, "Ayo, boleh," lantas remaja berkacamata itu memutar posisi ke arah Naib, "Naib ikut ya?"

Sial.

Naib entah harus senang atau tertawa miris akan nasibnya ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Identity V - Kumpulan Short FictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang