Seorang pramuwisma berusia setengah abad itu, mengetuk pelan pintu kayu di hadapannya. Merasa tak ada sahutan wanita baya itu terpaksa membawa langkahnya memasuki kamar, terpampang lah tubuh gadis yang terlelap damai diatas kasur berukuran besar yang hampir memenuhi ruangan bernuansa ungu tersebut.
"Nona, kau harus bangun," ujar Bibi Ely pada sang anak majikan, sembari menarik tirai besar yang menghias sisi kiri ruangan, seketika lampu-lampu sensor yang menempel pada sudut dinding perlahan padam bersamaan dengan cahaya mentari yang merangsek masuk menembus kaca jendela berukuran besar.
Bae Irene adalah seorang gadis campuran California-Korea. Irene memiliki tubuh mungil menggemaskan yang selalu terbalut kaos kebesaran favoritnya, menyembunyikan body sexy yang begitu mengundang hawa nafsu kaum pria.
"Bangun Non, dibawah ada Den Taehyung"
Gadis itu tak sepenuhnya tertidur, bahkan ia terjaga sejak 15 menit sebelum Bibi Ely, datang mengetuk pintunya.
"Kak Taehyung?" Ucap Irene seraya bangun dari tempat tidur ketika mendengar ucapan Bibi Ely, yang hanya dibalas anggukan.
Irene bergegas menyingkap selimut suteranya, melompat tak sabaran dari atas ranjang dan berlari kearah kamar mandi. Setelah beberapa menit menyelesaikan ritual mandinya yang terkesan singkat, Irene dengan cekatan mengenakan seragam sekolah juga memoles tipis wajahnya dengan bedak dan liblam.
Tak seperti gadis remaja lainnya, Irene lebih suka tampil tampil natural, tanpa mencorat-coret wajahnya dengan berbagai kombinasi warna. walau begitu banyak sekali pria yang mengantre untuk menjadi pacarnya, atau bahkan hanya sekedar mengajaknya makan bersama.
Tapi tentu tidak semudah itu untuk menggaet Irene, karena siapa pun yang mencoba mendekatinya harus berurusan dengan Kim Taehyung kakak angkat Irene yang begitu posesif padanya.
"Pagi kak Taehyung!" Sapa Irene dengan senyum manis yang mampu melelehkan kaum Adam.
"Cepat sarapan!" Seru Taehyung terlewat dingin. Mengabaikan tingkah manis adiknya di ujung meja makan.
Hal itu membuat Irene mendengus kesal, selama sarapan hanya terdengar suara piring dan sendok yang saling beradu. Sesekali gadis itu melirik ke arah Taehyung yang bahkan begitu dokus pada makanannya.
Tak butuh waktu lama, Taehyung beranjak dari meja makan.
"Cepat! Lewat dari 5 menit pergi sendiri!" Irene buru-buru menyelesaikan sarapannya, tentu saja ia tak mau berangkat sendiri, mengingat jam pelajaran akan di mulai 15 menit lagi.
.
.
.
"Kak, boleh setel lagu, nggak?" Tanya Irene pada Taehyung yang tengah fokus menyetir.
"Setel aja," ujar pria itu masih dengan nada dinginnya, bahkan tanpa melirik ke arah Irene.
Dengan semangat gadis itu segera memencet tombol on pada display , yang segera terdengar lantunan lagu BTS- House of Cards, yang menggema di dalam mobil.
Taehyung melirik sejenak gadis yang begitu menikmati alunan musik dari ekor matanya. Pria itu mendadak menghentikan mobilnya di kawasan yang tampak sepi dari pengguna jalan. Ini kesempatan bagi Kim Taehyung untuk melancarkan aksi bejatnya.
"Kenapa berhenti kak? Sepertinya ini bukan area sekolah. Dan kenapa jalannya begitu sepi?" Tanya Irene dengan wajah syarat akan kebingungan.
"Diam!"
Irene sedikit tersentak, namun ia memilih mengikuti titah Taehyung, ia diam ditempat dan tak bicara sepatah katapun. Taehyung melepas sealbeat keduanya, lantas mendekatkan wajah mereka mengikis jarak hingga kerja jantung Irene terpacu kala merasakan terpaan nafas hangat Taehyung pada permukaan kulit wajahnya.
"K-kak Tae..." Ucap Irene gugup belum menyelesaikan kalimatnya Taehyung menempelkan belah bibir mereka.
Ciuman yang lembut, Irene tak terkejut dengan situasi ini karena setiap hari ia akan selalu menerima perlakuan seperti ini dari kakak angkatnya-Kim Taehyung. Ia pun tak benar-benar kebingungan ketika mobil itu berhenti mendadak di tempat yang begitu sepi dan lengang.
Atau bahkan pria itu akan menyempatkan waktu menyelinap masuk ke dalam kamar Irene. Tak jarang ia membawa Irene ke dalam apartemennya.
Tangan Taehyung tak tinggal diam ia meremas payudara Irene dengan lembut, yang berbalut seragam.
"Aahh," Desahan Irene disela ciuman pun terdengar dan lagu yang diputar Irene pun mendukung suasana di dalam mobil.
Kini ciuman Taehyung turun keleher, pria itu menciumnya pelan, menyesapnya tanpa meninggalkan kissmark, untuk tak menimbulkan kecurigaan.
Taehyung membuka kancing baju Irene dengan cepat, sekarang Taehyung benar-benar di penuhi oleh nafsu.
Tangan Taehyung menyusup mengusap punggung halus Irene membuka kaitan bra begitu kasar, tak perlu mengulur waktu pria itu mencondokan wajahnya melumat salah satu payudara Irene seperti bayi. Tangan kirinya meremas payudara Irene dan tangan kanannya berada diarea sensitif Irene.
"Jangan kak," cegah Irene dengan memegang tangan Taehyung, tidak kali ini gadis itu harus memberikan penolakan.
"Diam atau aku buat kau hamil!" Ancam Taehyung yang seketika membuat Irene melepaskan genggaman tangannya pada lengan Taehyung.
Kini tangan Taehyung bergerak agresif di bawah sana dengan memainkan area sensitif Irene. Taehyung membuka underwear Irene dengan paksa dan untuk yang kesekian kali pria itu menggeram, kala vagina Irene yang berwarna merah muda dan bersih dari bulu itu terpampang di depan wajahnya, tidak tahan lagi Taehyung bergerak menyapu permukaan vagina Irene dengan tak sabaran. Harum, Itu alasan kedua Kim Taehyung begitu betah bermain di bawah sana.
"Kak...akhh gelihhh," desah Irene yang mulai menikmati permainan Taehyung.
"Panggil nama ku Bae," ucap Taehyung dengan penuh nafsu serta suara seraknya.
Taehyung memasukkan tiga jari sekaligus kedalam kewanitaan Irene dan itu membuat Irene menahan sakit sekaligus nikmat.
"K-kak s-sakit..." Desah Irene menahan sakit, sembari meremas rambut belakang Kakak angkatnya.
Taehyung melumat bibir Irene dengan ganas dan kasar, dengan tangannya yang masih setia bermain dibawah juga dibagian dada Irene.
"Kak...a-aku tidak... tahan...lagi," ucap Irene dengan desahan tertahan.
Taehyung tak memperdulikan racauan Irene kini bibirnya beralih pada payudara Irene, membuat gadis itu semakin mencondongkan tubuhnya, hal itu justru semakin maningkatkan gairah Taehyung.
Taehyung segera mengeluarkan jari tangannya dari area sensitif Irene, menyudahi aksinya kala dirasa vagina itu berkedut dan semakin basah.
Pria itu menyahut tisu basah pada dashboard mobil dan serta membersihkan sisa cairan yang menempel pada tangannya, ia pun tak lupa menggunakan handsainitizer.
"Rapikan seragam dan rambutmu," ucap Taehyung dengan lembut, sembari menyodorkan tisu basah pada Irene.
Irene segara mematuhi perkataan Taehyung, entah kenapa setiap kali kakaknya melakukan hal seperti itu membuatnya sedih dan juga Irene tak bisa membenci kakaknya. Irene sangat menyayangi kakak nya Kim Taehyung.
Ia terlampau sering mengungkapkan rasa sayangnya, tapi mungkin disalah artikan oleh pria itu, tetapi bukankah perasaan tak pernah salah dan tak akan pernah bisa disalahkan?