Malam semakin larut namun Xylvechia masih tetap tidak bisa memejamkan matanya,dia terus berguling-guling ke kanan dan ke kiri,dia memikirkan tentang kejadian tempo siang lalu yang masih terngiang-ngiang didalam kepalanya.
"Apakah laki-laki itu benar-benar pergi?"gumam Xylvechia penasaran sambil menatap langit langit kamarnya yang luas.
Karena rasa penasarannya,secara perlahan Xylvechia turun dari ranjangnya dan membuka pintu kamarnya untuk mengecek apakah sang tokoh utama pria benar-benar pergi ataukah tidak.
Xylvechia menyusuri lorong-lorong untuk mengecek sang tokoh utama pria yaitu yang bernama "Leonard Ethan Halder"tokoh pria yang kejam dan tak berperasaan.Setelah beberapa menit Xylvechia telah sampai di depan pintu kamar bercat hitam,lama memandangnya akhirnya Xylvechia secara perlahan mengetuk pintu itu tiga kali tapi tidak ada jawaban Xylvechia pikir Leonard telah pergi dari rumah dan sekarang telah bertemu dengan tokoh utama wanitanya.Saat Xylvechia hendak berbalik meninggalkan pintu kamar itu seseorang tiba-tiba mencekal tangannya hingga membuatnya berjengit kaget.
"Sedang apa kau di depan kamarku?"suara berat menembus ke pendengaran Xylvechia sampai dia merasa merinding,perlahan Xylvechia berbalik dan menundukkan kepalanya.
"A-aku hanya..."Xylvechia meneguk ludah tak berani melanjutkan kalimatnya,dia semakin menundukkan kepala takut dengan pria di depannya.
Sedangkan Leonard sang pelaku yang telah mengagetkan Xylvechia mengangkat alisnya bingung dengan sikap wanita di depannya 'bukannya tadi siang wanita itu terlihat berani,tapi sekarang seperti tikus kecil ketakutan'batinya geli dan sedikit mengangkat sudut bibirnya tanpa sadar.
"Kembalilah ke kamarmu!"perintah Leonard.
"Hah?kau tidak pergi?"Akhirnya Xylvechia mendongakkan kepalanya dan menatap heran Leonard.
"Pergi?apa kau menginginkan aku pergi dari rumahku sendiri?"
"B-bukan itu maksudku"Xylvechia salah tingkah karena Leonard tiba-tiba berbicara dan mendekatkan wajahnya ke depan Xylvechia sampai hidung mancung keduanya bersentuhan dan bisa merasakan nafas masing-masing.
"Lalu?"Leonard kembali berbicara di depan wajah Xylvechia dan menatap mata coklat terang milik wanita itu.
"Bisakah kau menjauh dari wajahku,ini terlalu dekat"Xylvechia berbisik dan mendorong dada Leonard pelan.Sedangkan Leonard justru tersenyum geli melihat wajah cantik Xylvechia yang bersemu merah.
"Kena..."
"Pergilah istirahat,aku akan kembali ke kamarku"Xylvechia memotong ucapan Leonard dan langsung bergegas pergi ke kamarnya dengan pipi yang bersemu merah.Tanpa tau jika Leonard tengah memandangnya gemas karena tingkah wanita itu.
Xylvechia poV
Sesampainya di dalam kamar Xylvechia langsung jatuh terduduk lemas dan memegangi dadanya yang berdetak dengan kencang.Dia juga merasakan wajahnya memanas karena mengingat wajah tampan Leonard tadi.Xylvechia langsung menggelengkan kepalanya dan bergegas untuk tidur,dia rasa akan tidur nyenyak malam ini.
Leonard poV
Sedangkan Leonard di dalam kamarnya tengah tersenyum karena mengingat wajah Xylvechia,tiba-tiba suara handphone menggangu lamunannya,dia segera mengangkat panggilan tersebut yang ternyata adalah Reyhan orang kepercayaannya yang melaporkan tentang salah satu perusahaan yang tengah bermasalah dan menunggu untuk Leonard tangani,jadi mau tak mau Leonard harus segera berangkat ke perusahaan yang tengah bermasalah itu.
___________________________________
Keesokan harinya dimeja makan hanya ada suara dentingan alat makan yang terdengar memecah keheningan pada saat itu,hingga sebuah deheman seseorang memecah fokus Xylvechia yang sedang makan.
"Ehem"Leonard berdehem cukup keras,hingga Xylvechia menoleh menatapnya dengan heran.
Seakan mengerti arti tatapan Xylvechia,Leonard pun berkata"aku akan pergi selama beberapa hari untuk menyelesaikan masalah di salah satu perusahaanku"
Xylvechia semakin heran dengan Leonard bukankah selama ini dia tidak pernah berpamitan kepada Xylvechia tapi sekarang sikapnya berubah,mungkin karena Xylvechia yang sekarang tidak menjalankan perannya sebagai Xylvechia yang sebagaimana mestinya.
"Kenapa kau hanya diam"Leonard terlihat marah karena Xylvechia mengabaikan ucapannya.
"Ah baiklah,kau hati-hati dijalan suamiku"akhirnya Xylvechia membalas ucapan Leonard dengan senyum manisnya.
Sedangkan Leonard hanya diam,dia tidak tau kenapa sikapnya jadi seperti ini, jantungnya jadi berdebar jika melihat senyuman manis dari Xylvechia'apakah dia sudah mulai mencintainya?ah tidak mungkin dia mencintai wanita seperti Xylvechia' pikir Leonard.Sarapan berjalan dengan khidmat,terlihat setelah selesai sarapan Leonard segera beranjak dan akan pergi selama beberapa hari untuk mengurus perusahaannya.Sedangkan Xylvechia juga segera beranjak dan menghampiri Leonard untuk mengantarnya keluar.
"Hati-hati dijalan"ucap Xylvechia kepada Leonard di depan pintu rumah.
"Hmm,aku menyuruh Reyhan untuk mengawasimu"
"Apa,biasanya kau juga tidak meminta orang kepercayaan mu mengawasiku waktu kau pergi"terlihat Xylvechia memekik sebal.
"Ini agar kau tidak berulah lagi"Leonard terlihat menyentil dahi Xylvechia dengan pelan.
"Tapi bisakah jangan Reyhan dia sangat menyebalkan"Xylvechia berucap sambil mengelus dahinya yang disentil oleh Leonard.
"Menyebalkan?,bukannya dulu kau suka sekali bersikap centil dihadapannya?"Leonard mengangkat alisnya heran.
"Itukan dulu sekarang aku telah berubah,jangan samakan aku dengan dulu lagi."
"Baiklah,tapi Reyhan akan tetap mengawasimu selama aku pergi,jaga dirimu baik-baik"Leonard mengusap kepala Xylvechia lembut dan tersenyum tipis.
"K-kau juga jaga dirimu baik-baik"Xylvechia berucap gugup menundukkan kepalanya menyembunyikan semburat merah dipipinya."
Leonard hanya terkekeh kecil melihat Xylvechia yang terlihat menggemaskan."Baiklah aku pergi."
Leonard segera menuju mobilnya dan melambai pelan kepada Xylvechia yang masih menundukkan kepalanya.
Sedangkan Xylvechia tengah menyembunhikan senyuman manisnya karena sikap Leonard tadi,hingga sebuah suara mengganggu nya membuat Xylvechia menjadi jengkel kepada suara itu.
"Ehem,saya yang akan mengawasimu nona Xylvechia mulai hari ini sampai beberapa hari kedepannya sampai tuan Leonard pulang"ucap seseorang yang ternyata Reyhan orang kepercayaan Leonard yang ditugaskan menjaga Xylvechia.
"Huh kenapa Leonard harus menyuruhmu"Xylvechia berucap sebal kepada Reyhan.
"Saya juga tidak tau nona,saya juga heran kenapa saya harus mengawasi Mona menyebalkan sepertimu"Reyhan berucap dengan senyum manisnya.
"Yak!kau yang menyebalkan"Xylvechia berteriak sebal kepada Reyhan dan segera pergi memasuki rumah.
Sedangkan Reyhan heran dengan sikap Leonard yang menyuruhnya menjaga Xylvechia karena setahunya dulu Leonard terlihat tidak peduli kepada Xylvechia 'Apa yang dilakukan wanita itu sampai bisa merubah sikap Leonard kepadanya'pikirnya bingung.
Segeralah dia menyusul Xylvechia yang sekarang telah berubah sikapnya daripada yang dulu.
Terimakasih Nana ucapkan sekali lagi bagi yang sudah mau meluangkan waktunya untuk membaca cerita gak jelas ini,semoga pembaca sekalian terhibur dengan cerita yang Nana buat(*'ω`*)
~Ditunggu komentarnya,jika suka tekan bintangnya dan tambahkan bacaan ini di library kalian,Nana gak maksa looo♡(> ਊ <)♡Sampai bertemu lagi dichapter berikutnya,pay pay👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Being CEO's wife is cruel
Fantasía(Reinkarnasi-#1) Nayelora Vladista gadis manis yang biasa dipanggil dengan sebutan "Nay" adalah gadis kuat yang hidup dalam penderitaan.Bullyan,cacian,dan makian selalu ia dapatkan dari teman-temannya. Hingga suatu hari setelah ia selesai membaca se...