Update saja lah :)
Ternyata aku gajadi ujian dan juga takut draf cerita ini hilang lagi. Sungguh plinplan diriku ini :)So yah..
Happy Reading!
•
•
•Athanasia masuk ke dalam kelasnya bersama Jennette yang berjalan di sampingnya. Athanasia berjalan santai menuju bangku nya seolah-olah tidak ada hal aneh yang terjadi. Akan tetapi, lain hal nya dengan Jennette. Ia mengernyit bingung ketika menyadari ada hal ganjil pada meja Athanasia. Tunggu! Dimana Lucas?!
Jennette menoleh kiri-kanan mencari pemuda bersurai malam yang selalu nempel ke sepupunya itu. Ia sedikit tersentak ketika menyadari Lucas pindah dari tempat duduk nya. Pemuda itu kini duduk di pojokan kelas--yang berlawanan dengan arah tempat duduk Athanasia.
Apa-apaan ini?!
Tunggu! Jennette tidak mengerti sama sekali apa yang terjadi di antara pasangan itu. Apa mereka punya masalah? Tapi seingatnya, Lucas dan Athanasia bukan tipe yang mudah menjauh walau bertengkar hebat sekalipun. Dan... Kini dua orang itu saling berjauhan. Hal gila apa yang terjadi sampai-sampai bisa memisahkan duo bucin itu?
Jennette memutuskan untuk mengambil alih tempat duduk Lucas sebelumnya--lebih tepat nya di samping Athanasia.
"Athy. Lucas kenapa pindah duduk? Kalian bertengkar?" Tanya Jennette.
Athanasia mengedikkan bahu nya acuh seolah-olah tidak peduli sama sekali. "Mana ku tau."
Jennette semakin dibuat penasaran sekaligus bingung oleh perubahan sikap Athanasia. Astaga! Ia bisa gila jika begini terus!
"Jika ada masalah, selesaikan baik-baik. Kau tau betapa populernya Lucas bukan? Bagaimana jika dia di rebut orang lain? Memang kau rela?"
Nasehat Jennette tanpa ada unsur cari muka sama sekali. Ia mengatakan nya dengan tulus. Akan tetapi, Athanasia hanya diam tanpa membalas perkataan Jennette barusan. Pikiran nya melayang pada kejadian beberapa menit yang lalu. Dimana Lucas mengirim sebuah pesan yang hampir membuat nya sakit jantung mendadak.
Flashback
Athanasia bersenandung di depan WC perempuan ketika sedang menunggu Jennette yang tiba-tiba kebelet buang air.
Mata nya bergerak sana-sini memandang sekolah yang sudah tampak ramai. Hah... Athanasia menarik kata-kata nya tadi pagi. Ternyata ia lumayan suka berada di sekolah.
Ting!
Sebuah notifikasi pesan masuk berbunyi dari ponsel milik Athanasia.
Athanasia segera merogoh tas miliknya. Takut-takut kalau ternyata Claude yang mengirimi nya pesan. Yah.. kalian tau lah, orang seperti apa Claude itu.
"Em? Lucas? Tumben."
Bukannya senang, entah mengapa Athanasia kali ini merasa gelisah ketika Lucas mengirimi nya pesan. Seperti ada hal yang mengganjal, tapi ia tidak tau apa.
Athanasia membelalakkan mata nya tidak percaya dengan apa yang di katakan oleh Lucas. Tu-tunggu.. Ini...
Lucasu
Hari ini aku pindah duduk untuk sementara. Tenang saja, aku tidak sedang kesal padamu kok. Aku akan menjelaskan nya nanti.
Pulang sekolah aku ke rumah mu. Buka gerbang belakang, aku tidak yakin jika harus lewat gerbang depan rumah mu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Us (Who Made Me A Princess)✓
FanfictionHanya kita. Tidak ada yang lain. FANFICTION! MODERN!!! CAST SEPENUH NYA MILIK PLUTUS SPOON, AUTHOR CUMAN MINJEM😀