Chapter : 13

721 94 14
                                    

Happy Reading!!!

Ga jadi bikin alur 'menyebalkan'. :D karna yah..alasan nya baca di bawah.😀



"Woy! Woy!! Jangan banyak bergerak bodoh!"

"Lucas bodoh! Ini sepatu ku hampir tercecer kau tau itu!"

"Tapi kalau jatuh jangan salahkan aku, titik."

Singkat cerita.. Athanasia berangkat sekolah bersama menggunakan motor Lucas. Sebenarnya Claude tidak mengizinkan Athanasia berangkat sekolah dengan Lucas, tapi yah... Kalian bisa tebak sendiri bukan?

"Eh Lucas, kamu dekat dengan Carax?"

Lucas menatap horor Athanasia melalui kaca spion motor nya. Lagi-lagi pertanyaan Athanasia membuat dia merasakan mual entah sejak kapan.

"Tidak. Aku cukup waras untuk bergaul dengan nya."

Athanasia mengangguk mengerti. Sepertinya Lucas memang tidak dekat dengan si Carax itu. Melihat bagaimana sikap Lucas, membuat Athanasia semakin yakin kalau Lucas itu tidak miring.

Skip-

Setelah menempuh perjalanan yang memakan waktu hampir 25 menit, akhirnya Lucas dan Athanasia sampai di sekolah dengan sehat dan pasti nya bernyawa.

"Ciew, yang berangkat bareng!"

Athanasia menatap kesal Jennette yang sudah duduk di depan nya. Jika dalam keadaan normal, mungkin Athanasia sudah menjahit mulut Jennette dengan tali rafia.

*Ravia atau rafia sih? Atau rapia? :D

"Cih! Walaupun kemaren kau sudah minta maaf, ini bukan berarti aku memaafkan mu loh ya! Aku belum memberi jawaban sama sekali, jadi jangan sok akrab."

Jennette melambai-lambai kan tangan nya tidak peduli. Toh, dia yakin Athanasia bukan tipe orang pendendam. Kalian kira sudah berapa lama Jennette mengenal Athanasia?

"Hey, kenapa si kutu coklat ada di sini? Dia tidak menganggu mu kan?"

Athanasia terlonjak kaget karena tiba-tiba Lucas sudah duduk di samping nya--sembari menatap masam Jennette yang ada di depan nya.

Satu hal yang membuat Athanasia hampir tertawa saat ini.

Ekspresi Lucas ketika menatap Jennette lucu sekali!

Lihat! Dahi yang mengkerut, bibir yang sengaja di miring-miringkan, tidak lupa dengan tatapan intimidasi ala Lucas. Demi apapun, ini membangkitkan humor Athanasia.

"Kasar sekali. Padahal aku berniat baik loh."

Jennette menyilangkan kedua tangan nya di depan dada. Tentu saja hal itu membuat Lucas naik pitam.

"Sialan! Dasar tidak tau diri!" Gumam Lucas yang masih bisa di dengar oleh Jennette.

Jennette hanya memutar bola mata nya malas. Berurusan dengan Lucas benar-benar tidak ada asik-asik nya. Hah...Jennette rindu dengan ketidakwarasan Ayah nya--Anastacius.

Athanasia hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat interaksi Lucas dan Jennette. Benar-benar...perbedaan kepribadian mereka sangat jauh, mungkin bisa di bilang sangat bertolak belakang.

Senyum miring tercetak di bibir Athanasia ketika mengingat bagaimana Jennette meminta maaf kepada nya kemaren.

Flashback

"Aku minta maaf."

Athanasia membelalakkan mata nya tidak percaya dengan apa yang barusan ia dengar.

Jennette meminta maaf kepada nya.

Sungguh, tidak terbesit sedikitpun di benak Athanasia bahwa Jennette sengaja memanggil nya hanya untuk meminta maaf.

"....."

"Hah...aku tau kau tidak akan memaafkanku semudah itu, setelah apa yang aku lakukan. Tapi, mengenai permintaan maaf ku ini, aku sangat serius. Bukan sekedar cari muka. Maka dari itu, aku tidak mengharapkan kau akan langsung menerima maaf ku ini, naif jika aku berpikiran seperti itu."

Athanasia menunduk menatap rumput hijau dengan tatapan yang sulit di artikan.

Athanasia tidak menjawab. Lebih tepat nya, dia sengaja tidak menjawab karena Jennette pasti tau jawaban nya.

"Maaf menganggu waktu luang mu. Awalnya aku ingin langsung ke rumah mu dan meminta maaf di sana, tapi rasa nya, Paman Claude pasti tidak mengizinkan ku bertemu dengan mu."

"....." Athanasia lagi-lagi diam tak merespon. Dia tidak tau harus bagaimana sekarang. Pikiran dan perasaan nya campur aduk.

"Sudah ya. Sampai jumpa di sekolah."

Flashback end

"Puff---HAHAHAHHAHA!!"

Lucas hampir memukul Athanasia karena kaget mendengar Athanasia tertawa sekeras itu.

Jennette bahkan hampir melempar kamus ke kepala Athanasia. Sepupu nya yang satu ini memang gila. Apa maksud nya tertawa tidak jelas begitu?

"Kaget bodoh!"

"Hehe, maaf Lucas."

Jennette menggeleng-gelengkan kepala nya melihat pasangan aneh yang satu ini. Kenapa tidak ada UWU UWU NYA?!!!

"Em?"

Entah mengapa, tiba-tiba Jennette merasakan hawa-hawa tidak mengenakkan menguar di sekeliling tubuh laki-laki berambut hijau dan kusam.

Kalau tidak salah, nama nya Carax.

Laki-laki itu tampak memandang Athanasia dengan tatapan penuh kebencian. Apa ini hanya perasaan Jennette saja?

Dari dulu Jennette memang sudah cukup curiga dengan kepribadian Carax yang lumayan aneh.

Pemuda itu selalu mengagung-agung kan Lucas lebih dari yang lainnya. Kadang hal itu membuat Jennette muak.

Apa dia menyukai Lucas?

Jika iya, mungkin ini adalah hal terkonyol dalam hidup Jennette. Ia memang suka Boy's Love, tapi melihat orang seperti itu secara langsung, entah mengapa Jennette merasa... Mual?

Tiba-tiba tatapan Carax beralih ke Jennette. Jennette yang menyadari itu langsung memalingkan wajah nya menghindari tatapan mengerikan Carax.

"Gila! Seperti nya benar si Carax itu menyukai Lucas." Batin Jennette berteriak di dalam hati.

Jennette tau Lucas itu keren bahkan di mata anak laki-laki sekalipun.

Tapi...Bukankah berlebihan jika menyukai sesama jenis seperti itu?



Oke jadi gini, part "sialan" yang aku ketik seminggu yang lalu hilang entah kemana. Mungkin aku yang bego dan ga sengaja nge hapus. Tapi... Tetep aja... Rasa kesel aku ga berkurang sedikit pun :D

Makanya part ini pendek, karna yah itu, keabisan ide :)

Hah...sudahlah..

Jangan lupa vote dan komen nya ya..

Terima kasih

Sat, 30 January 2021

Only Us (Who Made Me A Princess)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang