Special Oneshot!

797 71 2
                                    

The Same Memories
|

VOTE WALAU UDAH TAMAT! //ngegas

Bagi Lucas, Athanasia masih tetap sama. Tetap cantik, tetap lembut, dan tetap seperti malaikat. Adakah sosok yang bisa menandingi Athanasia di hati Lucas?


Hari ini adalah hari dimana Lucas kembali menelan pahit nya luka. Sangat kejam. Namun tak bisa dilupakan. Rasa yang begitu dalam. Sampai-sampai hati Lucas di buat mati rasa. Kenangan yang dulu terasa hangat, kini menjadi dingin. Mencekam. Lucas tak ingin perasaan ini kembali singgah. Ia ingin lupa, pun dilupakan. Ia ingin sendiri. Dimana orang-orang tak lagi mengenalnya, dimana dia kembali dipertemukan dengan sosok yang begitu ia kasihi.

Kini, Lucas hanya akan berakhir dengan sepi, tak ada lagi senyum hangat itu, tak ada lagi untaian kata cinta dari wanita itu, kini ia sendiri. Ruang kosong yang memenuhi lubuk hati nya, sekarang terasa lebih kosong dan hampa. Kemana lagi ia akan melangkah, sedangkan sang petunjuk arah di hidupnya kini telah tiada.

Lucas menatap sosok anak kecil di bekapan nya. Entah ia harus bersyukur, atau harus berduka. Ingatan demi ingatan tentang wanita itu terus berputar layaknya kaset rusak di dalam benaknya. Bagaimana dia berjuang seorang diri hanya demi sosok anak kecil yang kini telah berada dalam bekapan hangat Lucas. Athanasia mengorbankan dirinya. Athanasia meninggalkan nya-berdua, dengan anak mereka.

"Hey, Sayang. Kau lihat, sekarang anak kita sudah berusia 2 tahun, waktu memang cepat berlalu ya. Rasa nya baru kemarin kau melahirkan anak ini." Lucas tersenyum kecut. Aneh sekali berbicara sendiri begini, padahal biasanya Athanasia akan menanggapi Lucas dengan senyum manisnya itu. "Sesuai yang kau minta, aku memberi nama anak ini Atheia. Nama yang bagus, kau pintar memberi nama." Lucas mengelus kepala anak nya yang kini tengah tertidur lelap.

"Athy, maaf tahun kemarin aku tidak datang mengunjungi mu, aku terlalu takut untuk menangis. Maaf, aku memang pengecut."

"Aku sudah memikirkan ini sejak lama, bagaimana jika.. Athe sudah besar nanti, ia mulai menanyakan perihal tentangmu, segalanya. Aku tidak tahu harus bersikap bagaimana jika itu terjadi, menurutmu aku harus melakukan apa?" Lucas berjongkok di depan makam Athanasia. Mata nya yang sembab enggan kembali mengeluarkan air mata.

Lucas menghela nafas berat, kemudian ia bangkit lalu berjalan membelakangi makam istri tercinta nya itu. "Tahun depan, aku datang berkunjung lagi. Sampai jumpa, Athy."



The end





Anjir apaan sih? Sumpah.. aku kira oneshot ini sedikit lebih panjang dari perkiraan, tapi ternyata... Lebih sedikit :) cmn 376 words an-ga termasuk note ini. :)

Dahla.. maapkeun ceritaku yang gaje ini..

Terimakasih kepada hyumen yang selalu ngevote cerita ini.. kukira ni cerita bakal ga laku gegara kegajean yang udh kea corona-menyebar dimana-mana :)

Jadi yah.. ngwehehe.

Tue, 13 April 2021

Only Us (Who Made Me A Princess)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang