3ㅡ "iya, Doyoung janji."

479 80 11
                                    

Selamat Membaca!
•••••






mata Yoonbin terbuka perlahan saat merasakan aroma masakan memasuki indra penciumannya.

tangannya bergerak meraih handphone miliknya yang berada di atas nakas.

sekarang pukul 6 pagi.

Yoonbin bangkit dari tidurnya lalu berjalan ke arah sumber aroma masakan tersebut dengan gontai, nyawanya masih belum terkumpul karena baru bangun.

sesampainya di dapur, ia bisa melihat Jihoon yang sedang sibuk memasak nasi goreng dengan seragam sekolah yang sudah melekat di tubuhnya.

Yoonbin menyilangkan tangannya lalu menyenderkan bahu kanannya di dinding, ia memperhatikan Jihoon yang sedang bolak-balik kesana kemarin saat memasak nasi gorengnya.

lelaki manis itu terlihat imut dibalik celemek polos warna kuning yang entah dapat darimana dan rambut yang diikat seperti apel.

saat Jihoon berbalik, matanya gak sengaja menangkap pemandangan dimana Yoonbin yang sedang bersender di dinding sambil memperhatikannya.

lelaki itu terlihat seperti seorang suami yang sedang memperhatikan istrinya.

pipi Jihoon jadi memerah karena membayangkan yang aneh-aneh.

ia beralih menyapa Yoonbin yang kelihatannya masih belum sepenuhnya sadar.

"pagi Yoonbin!" sapanya sebelum beralih mematikan kompor.

Yoonbin mengangguk lalu menyapa balik,

"pagi juga."

"tadi pagi gue kebangun, jadi gue jalan-jalan keluar dan berakhir sampai di supermarket duapuluh empat jam. disana gue sekalian beli bahan-bahan makanan hehe, jadi gue bikin sarapan nasi goreng deh."

tangan Jihoon bergerak memindahkan nasi gorengnya ke atas 2 piring, ia membaginya sama rata dan gak lupa menambahkan telur mata sapi yang sudah ia buat sebelumnya.

Jihoon berbalik lalu berjalan ke arah Yoonbin, ia menyodorkan nasi gorengnya ke depan Yoonbin lalu tersenyum senang,

"nih, cobain deh!" ucapnya riang.

Yoonbin mengambil piring berisi nasi goreng tersebut lalu berjalan ke arah meja makan. dengan Jihoon yang mengekorinya.

mereka duduk berhadapan sebelum akhirnya menyantap nasi goreng itu.

Yoonbin memasukkan sesendok penuh nasi gorengnya, lalu terkejut dengan rasanya.

enak.

nasi goreng yang Jihoon buat persis dengan nasi goreng buatan seseorang yang Yoonbin sayang.

Jihoon menatap Yoonbin yang terdiam, lalu melambaikan tangannya di depan wajah Yoonbin untuk menyadarkannya,

"hei? kenapa? nasi gorengnya gak enak, ya?" tanya Jihoon sambil cemberut.

Yoonbin menggeleng lalu tersenyum kecil,

"enak. lo pinter masak ya." pujinya.

mendengar pujian Yoonbin membuat kedua sudut bibir Jihoon naik, menciptakan senyuman yang semanis gula. dan jangan lupakan kedua matanya yang ikut tersenyum.

"hehehe, terimakasih!" jawab Jihoon riang.

"dulu kalau Ibu tiri gue gak ngasih gue makan gue selalu bikin makanan sendiri, awalnya keasinan, gak enak. tapi lama-lama gue terbiasa dan makanannya jadi enak." jelas Jihoon.

HiraethTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang