Dengan wajah flat Kevin memandang wanita yang tengah tetidur karena ulahnya. Ia meniduri Serena lagi malam ini. Lebih tepatnya memerkosa, bukan bercinta. Karena Serena selalu mengeluh sakit dan memberontak disaat mereka melakukan itu.
Padahal dahulu mereka pernah saling mencintai. Tapi karena dendam dan sakit hati, membuat rasa itu hilang ditelan kegelapan.
Setelah puas membuat vagina Serena bengkak untuk memuaskan nafsu binatangnya, Kevin memakai kaos dan jaket kulit berwarna hitamnya kembali. Lalu beranjak meninggalkan rumah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kevin melajukan mobilnya menuju sebuah bar untuk melepas penat sembari mencari yang menarik.
Di jalanan yang ia lewati terdapat berbagai papan iklan untuk promosi Valentine. Hari kasih sayang?
Berbicara tentang Valentine, Kevin jadi teringat pertama kali ia merayakannya. Beberapa tahun silam disaat ia masih memakai seragam sekolah menengah keatas.
Flashback.
"Happy valentine day baby... "
Jika pasangan lain biasanya membawa coklat atau hadiah, Serena memberikan sebotol obat semprot nyamuk kepada Kevin. Membuat Kevin membola seketika. Apa dia menginginkan kematiannya?
"Sayang, kenapa harus Baygon?" Protes Kevin manja.
"Kamu ngeluh di gigit nyamuk kan? Karena aku sayang kamu, aku kasih ini." Ujar Serena sambil tertawa dengan jahilnya.
Kevin pun meraih pinggang Serena dengan lembut. "Ya tapi aku mau yang lain!" Ujarnya menggoda.
"Apa?"
Kevin menyentuh bibirnya sambil memandang ke arah lain. Sedangkan Serena langsung memasang wajah memerah. Apa ciuman pertamanya akan ia berikan kepada Kevin?
Jawabannya iya. Karena setelah itu mereka berciuman dengan panas.
Kevin memagut bibir itu dengan lembut. Meresapi rasa manis bibir tersebut, sambil menderukan nafas berat yang saling bersahut.
Flashback.
Kevin tekekeh sendiri jika mengingat hari itu. Ahh sudahlah, cinta itu tidak dapat di percaya. Awalnya manis, tapi akhirnya menyakitkan. Entah kapan kisah cintanya akan berakhir bahagia seperti Lucas dan Clara.
Tapi selain Serena, sepertinya ada yang membuat Kevin tertarik sekarang ini. Olivia. Wanita itu terus berputar di kepalanya, sejak ia di rawat oleh dokfer cantik itu pasca koma.
Olivia berhasil menarik perhatiannya, setelah bertahun-tahun ia gagal move on dari Serena.
Kevin memang playboy, tapi untuk urusan perasaan ia serius. Dengan siapa ia bermain-main, dengan siapa ia benar-benar tulus mencintai.
Setelah dirinya melangkahkan kaki di bar, Kevin langsung duduk di sebuah kursi dan memesan beberapa botol minuman keras.
Bahkan baru beranjak duduk, beberapa wanita sudah bergelayut manja padanya. Menggodanya dengan sensual, dan menciuminya tanpa rasa canggung. Cih, namanya juga pelacur. Cibir Kevin dalam hati.
Kevin diam saja sambil tersenyum. Ia menikmati itu, tapi tidak tertarik untuk melanjutkannya di dalam kamar. Pelayanan Serena cukup memuaskan sebelum ia datang ke bar tersebut.
Namun rasa puasnya hilang begitu saja, setelah melihat sosok wanita sedang menari seorang diri. Wanita yang biasanya selalu tampil sopan dengan jubah dokternya, kini berpenampilan dengan amat sexy.
Entah ada masalah hidup apa wanita itu. Sehingga dirinya mabuk sambil meloncat-loncat seperti orang kesurupan.
Disaat ada beberapa pria mencoba mendekatinya, Kevin buru-buru menghampiri Olivia. Memeluk pinggang gadis pemabuk itu, lalu memberi tatapan tajam kepada para pria disana.
"Dia milikku." Ujar Kevin dingin. Beberapa pria itu langsung pergi dari sana tanpa protes.
"Ngapain kamu disini sendiri?" Kevin bertanya. Sedangkan yang ditanya tertawa dengan kencangnya.
Olivia memegang wajah Kevin sambil menyipitkan mata. "Oh, kamu pasien rese itu ya? Astaga! Kenapa aku selalu bertemu denganmu!" Teriaknya geram.
"Ayo pulang!"
"Aku masih mau menari."
" Pulang!"
"Nggak mau!" Racaunya sambil menangis seperti anak kecil.
"Pulang sayang!"
Melihat tubuh Olivia terekspos, Kevin langsung berinisiatif membuka jaket kulit miliknya, dan di berikannya untuk menutup gaun sexy yang Olivia gunakan.
Kevin juga menggendongnya paksa seperti karung beras. Mengabaikan Olivia yang terus berteriak.
"Aku di culik pasien gila! Tolong....!!!!" Teriaknya. Dan Kevin tidak peduli. Persetan! Siapa yang berani mencegahnya sekarang?
****
Kevin membawa Olivia ke sebuah kamar hotel yang ia pesan. Wanita yang tadinya terus meracau akhirnya diam. Anteng, dan tidur dengan manis.
Melihat penampakan indah di hadapannya membuat Kevin gerah. Ia pun membuka kaos dan celana panjangnya, lalu merebah di samping wanita bergaun sexy tersebut.
Dada Olivia terpanpang sempurna. Paha mulus nya juga terlihat, seolah memancing siapa saja untuk menegangnya.
Untung Kevin pantang meniduri wanita yang sedang tak sadarkan diri. Jika tidak, Olivia mungkin akan habis di bawah kukuhannya.
Namun jika ia hanya memegang tidak masalah kan?
*Maaf part dewasa di hapus karena peringatan dari wp!*