Tring...
Ponsel Kevin terus berbunyi pagi-pagi buta. Menganggu tidur nyenyaknya. Siapa manusia menyebalkan yang berani menelpon sepagi ini?
Tahukah kamu jika tidur paling nikmat adalah pagi hari? Terlebih di hari minggu, disaat tubuh minta diistirahatkan dari rutinitas yang melelahkan.
Namun melihat siapa yang menelpon, mata Kevin langsung melebar. God Damn! Ia langsung mengangkat dengan secepat mungkin.
"Iya kakak segera pulang adikku sayang!" Ujar Kevin kepada sang adik yang terus mengoceh dari sebrang sana.
"Kakak aku akan menikah! Hanya kakak waliku! Pulang!"
"Iya sayang, kakak pulang."
Setelah panggilan tertutup Kevin mengacak rambutnya. Hancur sudah keinginannya bermain dengan Olivia pagi ini. Bagaimana ia lupa jika adiknya menikah? Ahhh!
Baru saja ia terkena semprotan adiknya, kini satu lagi wanita yang akan meyemprotnya tengah tebangun dari tidurnya. Olivia mengerjabkan mata sembari menilik sekitar.
Ketika melihat Kevin yang sedang akan berpakaian, dirinya langsung berteriak.
"Arghhhh! Ngapain kamu tadi malam! Ngapain? Kamu perkosa aku?"
"Pakaianmu masih utuh nggak? Harusnya kamu bertrimakasih. Kalau nggak ada aku, kamu udah di perkosa pria di bar itu." Kevin berujar denngan santai. Olivia menilik seluruh pakaiannya. Dan semua masih rapi. Celana dalamnya juga masih ia pakai. Berarti aman kan?
"Awas kalau aku nggak perawan! Aku gantung kamu!"
"Aku nggak apa-apain kamu. Ayo sekarang ikut, kamu harus datang ke pernikahan adikku."
"Aku akan datang sendiri."
"Ikut!"
"Aku harus pulang dulu."
"Yaudah aku antar pulang. Jangan lupa datang! Kalau nggak, aku bakal datangi apartemen kamu."
Tidak ada pilihan lain selain mengiyakan. Olivia malas berdebat. Lagian hanya datang ke pernikahan kan? Apa susahnya? Dari pada ia harus terus berurusan dengan pria sableng itu?
Dosa apa ia bisa mengenal pria se-rese Kevin?
****
Setelah mengantar Olivia, Kevin langsung menuju rumahnya untuk mandi dan berganti pakaian. Ia juga ke kamar Serena untuk mengecek. Karena sebelumnya, ia telah mengirim penata rias untuk mendandaninya.
Kevin terpaku melihatnya. Untuknya, Serena tetaplah cantik. Sangat cantik. Masih sama seperti dahulu kala. Hanya saja wajahnya lebih pucat. Matanya juga bengkak. Sampai kapan wanita itu akan terus menangis?
Lagian Kevin tak peduli. Yang ia inginkan memang penderitaannya. Setiap titik air mata yang keluar, adalah pembalasan untuk orang tuanya yang telah meninggal karena ulah ayahnya.
"Ayo ikut."
"Mau kemana?" Ujar Serena sambil menunduk dengan wajah takut. Kevin menelan ludah. Kenapa Serena harus secantik ini sekarang?
"Pernikahan Lucas dan Clara. Kenapa? Kamu kaget?"
Serena hanya diam dengan air mata berlinang. Ia menggeleng pelan kepada Kevin. Dan Kevin tersenyum smirk.
"Sakit hati? Inilah tujuanku mengajakmu. Tahukah kamu kalau Lucas mendekatimu hanya untuk membongkar kejahatan papa kamu? Lucas juga hanya mau tubuhmu Serena. Dan sekarang kamu sudah ku beli darinya."
Serena semakin diam dengan isakan pelannya. Sebegitu rendah dirinya? Padahal pria yang tidur dengan dirinya selain Kevin, ya hanya Lucas. Serena sangat mencintainya. Tapi ternyata, pria itu hanya memanfaatkannya saja.
Wajar, mungkin ini karma dari semua kejahatan yang sudah ayahnya lakukan.
"Hapus air matamu, dan ayo pergi. Jangan cengeng." Kevin menarik lengan Serena dengan kasar. Mencengkram lengannya erat hingga membuat Serena kesakitan.
"Sakit Vin."
"Lebih sakit ini atau kehilangan orangtua?" Kevin membuka pintu mobil, lalu mendorong wanita itu untuk masuk ke dalam.
Serena kembali terisak sambil mengusap pergelangan tangannya yang memerah. Ia sungguh lelah dengan kehidupannya.
Memangnya kalau ayahnya jahat ia bisa apa? Yang Serena punya hanya ayahnya. Ia tidak punya keluarga lain. Hanya sosok ayah yang selalu melindunginya.
Lalu sekarang semua orang menyalahkannya? Memintanya membayar seluruh dosa ayahnya? Apa itu adil?
"Kenapa kamu nggak bunuh aku aja Vin? Aku nggak kuat. Atau biarkan aku di tempat pelacuran."
"Jadi kamu mau jadi pelacur? Iya?"
"Lalu aku disebut apa sekarang? Kamu juga melakukan itu setiap hari. Setidaknya menjadi pelacur tidak membuatku sakit hati. Ayo kembalikan aku ke tempat pelacuran itu."
Kevin tersenyum sinis sambil meraih dagu Serena dengan kasar.
"Sakit hati, itu yang aku inginkan. Aku memang mau kamu sakit hati Serena! Karena hal itu menjadi kebahagiaanku. Sekarang hapus dulu air matamu, kalau kamu tidak mau babak belur malam ini. Jangan dekati siapapun saat pesta."
****
Pilih mana untuk jadi pasangan Kevin?
Serena?
Atau
Olivia?
![](https://img.wattpad.com/cover/258583379-288-k286152.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped [END]
RomanceMature! Sequel dari cerita Lucas Bisa di baca terpisah kok.