Melihat hantu?
Ahh benar.. Seorang gadis bernama Hwang Sinb.
Dia memiliki kemampuan yang cukup langka yaitu dapat melihat hantu bahkan ia bisa berbicara dengan hantu tersebut.
Hantu dibagi menjadi dua; roh baik dan juga roh jahat.
Masih banyak orang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
<'joahae?'>
Suara itu berhasil membuat tubuh Sinb membeku, ia berusaha sebiasa mungkin. Melepas sepasang sepatunya dan menggantikannya dengan sepasang sandal rumahan. Ia berjalan menaiki tangga menuju kamarnya dengan kedua telapak tangannya yang tertutup jaketnya itu mengepal erat.
<'Kau lupa denganku?!'>
'Sojinie.. kau Sojinie..' batin Sinb saat mendengar suara itu, suara yang selalu membayanginya sejak 3 tahun lalu.
Sinb terdiam di depan pintu kamarnya membukanya perlahan dan melesak masuk, ia menangkap sepasang kaki yang tak menapak itu terdiri di hadapannya, "Hmm... Mianhae, Sojin-ie.."
<'huh..kau meminta maaf? Apa dengan itu kau mengembalikan ku lagi?!'>
"Mianhae... Mianhae Jinjja.."
<'JANGAN MEMINTA MAAF! KARENA AKU HANYA INGIN KAU! BUKAN PERMINTAAN MAAFMU!'>
tubuh Sinb serasa menabrak pintunya dan tertahan disana, ia tak bisa pergi ataupun lepas dari gadis itu, ia mulai merasakan sesak dan sakit pada lehernya, "So-jin...ah..keum-man-hae.."
airmata mulai mengalir di pipi Sinb merasakan sesak di dadanya yang terasa mencengkeram organ-organ di dalam tubuhnya. Ia membuka sepasang matanya dan tersentak saat ia sudah terbaring di atas kasur dengan jejak airmata di pipinya, peluh di sekujur tubuhnya bahkan rasa sesak itu masih terasa.
Ia segera mendudukkan dirinya bersandar pada headboard ranjangnya, buru-buru ia mengambil ponselnya dan mencari kontak seseorang, "Eomma... siapa itu Sojin?"
["Bi..kau..mengingatnya?"]
"Siapa dia eomma? Aku hanya mengingat dia di dalam sebuah tempat sampah besar.. Lalu.. Apa yang terjadi padanya? Dan dimana dia sekarang? Kenapa dia menghantuiku? Eomma museowoyo~"
["Tenanglah, Bi..Kau ingin bertemu dengannya?"]
"emm.."
["besok appa dan eomma akan pulang..kita akan bersama-sama menemuinya...arrachi?"]
