chapter 3 : Little Hope

175 32 1
                                    

Sosok suram Alibaba yang wajahnya berubah menjadi seonggok bawang bombay sedang berjalan menuju kereta. Setelah memarahi Aladdin dan Bos Budel menyuruhnya untuk kembali ke kereta karavan. Tanpa bantahan Alibaba menuruti keinginan Bosnya.

Alibaba mendesah mengambil tempat duduk kusir. "Rencana hidupku yang sempurna hampir berantakan gegara bocah sialan itu." Mata emas itu menggelap suram.

"Rencana hidup?" Aladdin yang mengikuti Alibaba dari belakang penasaran dengan rencana yang dimaksud Alibaba.

Aladdin mengambil tempat duduk samping kusir yang kosong. Bermaksud untuk mendengarkan cerita Alibaba yang menurutnya akan menarik. Aladdin memiliki firasat bahwa pemuda bermuka bawang Bombay ini akan menuntunnya kepada temannya Ugo yang sedang dicarinya.

"Aku berencana menjadi pemburu harta yang masuk ke Dungeon dan menggali artefak." Jawab Alibaba menjelaskan.

Aladdin terdiam. Dungeon. Papanya pernah menjelaskan soal Dungeon yang terkubur dalam bawah tanah. Konon hanya seorang Magi di Bumi yang mampu memunculkan Dungeon dalam bawah tanah.

Namun hanya itu yang diceritakan Papa tentang Dungeon. Papa bilang, Dungeon dibuat oleh Ugo untuk menjadikan mahluk hidup sebagai Raja. Mahluk yang memiliki presyaratan cocok yang nanti akan dipilih oleh Djin (sejenis Ugo) sebagai tuan mereka. Papa tidak mengetahui pasti spesifik dari teknologi sihir ciptaan Ugo.

Ketika Aladdin berusaha bertanya soal Dungeon, Ugo menjawab untuk mencari tahu sendiri selama perjalanannya di Bumi.

"Aliran takdir akan menuntunmu. Selama prosesnya, pertanyaan yang kau tanyakan akan terjawab dengan sendirinya."

Aladdin cepat kembali dari pemikirannya. Memasang telinga. Siap mendengarkan cerita Alibaba. Hanya Aladdin melewatkan omongan ejekan Alibaba atas ketidaktahuannya selama dirinya sibuk dengan pemikiran singkatnya.

"14 tahun yang lalu, bangunan besar muncul dari bawah tanah di semua tempat tanpa pertanda apapun. Orang-orang yang masuk terkejut karena menemukan harta dari jaman dahulu di dalamnya. Pada akhirnya, orang-orang tersebut menyebut tempat misterius itu dengan sebutan Dungeon.

Harta di dalamnya sangat menakjubkan. Berlian, mahkota, singgasana safir, istana emas, bahkan banyak sekali artefak kuno yang belum diketahui. Terutama artefak misterius yang berkekuatan sihir!

Permadani terbang, guci berisi anggur, dan ada banyak orang di seluruh dunia yang ingin mencari artefak seperti itu! Ini sungguh menggemparkan!"

Mata emas itu berkilat, bukti dari semangat Alibaba yang berkobar. Rukh menyerupai burung emas mengelilingi Alibaba bersinar cerah. Sekilas mata sappire Aladdin menangkap fenomena singkat itu. Ya, hanya dirinya yang bisa melihat rukh yang bertebangan karena darah Magi miliknya.

"Dan menurutmu siapa satu-satunya orang yang menemukan semua harta itu pertama kali? Benar itu aku! Alibaba! Aku akan menjadi orang terkaya di dunia!"

Seruan Alibaba membuat Aladdin merubah pemikiran ilusinya yang beberapa detik terjadi. 'Tidak aku salah. Orang ini hanya om-om gila harta.'

"Ooohh... begitu ya." Tanggapan Aladdin memasang wajah tidak tertarik. Minat Aladdin terhadap Alibaba berubah. Aladdin menghiraukan amarah dari Alibaba. Di matanya Papa tersayangnya lebih menakutkan dari pemuda ini.

Tunggu. Aladdin mengedarkan mata sappire mencari sosok yang biasanya ada di dekatnya. 'Kemana Papa? Kenapa tidak ada di kereta?' Aladdin mulai panik.

Selama ini Aladdin tidak merasa takut memulai perjalanan ke Bumi karena ditemani oleh Papanya. Tidak khawatir akan kelaparan, tempat singgah, dan kendaraan yang akan membantunya mengantar dari kota ke kota.

Magi : The Authority of Magic [magi fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang