Arc 2 Balbadd Chapter 1 : Building Village

65 16 0
                                    

"Solomon untuk sementara aku akan istirahat di simbol matahari. Selama aku istirahat jangan buat masalah." Suara Ilma terdengar berbisik di kepalanya.

"Aku sangat lelah menggunakan sihir waktu, nyan. Dan... enggh... cek reward dan statusmu setelah penaklukan dungeon ini se...le...sai..zzzzz." Dengkuran halus Ilma terdengar. Solomon memutuskan telepati agar Ilma bisa istirahat dengan nyaman disana.

"Tuan Salman." Panggil Yunan membuat Solomon menoleh.

"Begini aku masih belum paham untuk mencampurkan Antidote Vernalis ke dalam sup. Bisakah kau saja?" Pinta Yunan ke Tuan Salman yang sedang duduk di depan rumahnya

Kabut racun yang ada di kota Kematian ini sudah menipis dibanding sebelum penaklukan dungeon. Memang mustahil untuk menghilangkan seluruh kabut beracun hanya dengan penaklukan dungeon.

Rencananya Solomon dan Yunan akan meminta pertolongan penduduk yang sudah pulih total untuk menghilangkan kabut beracun. Sebelum itu dia dan Yunan harus membuat sup yang banyak untuk penduduk sekitar. Tentu ada 2 panci besar sup tergantung dosis Antidote Vernalis yang dimasukan ke dalam sup.

Untuk sup pertama Solomon sengaja memberi dosis yang dua kali dari dosis normal. Tentu ini untuk tubuh yang sudah krisis keracunan bahkan sampai diambang kematian. Tentunya Yunan membuat sup sangat encer agar mudah untuk diminum.

Dan untuk sup kedua Solomon hanya memberi dosis normal yang seharusnya. Ini untuk tubuh yang bisa bertahan menangkal racun dan tentu saja supnya lebih kental dan kaya akan rasa, agar rasa mengerikan Antidote Vernalis tertutup. Dan orang orang seperti ini dibutuhkan untuk menyemprotan Antidote Vernalis ke udara.

Setelah memberi Antidote Vernalis ke kedua sup yang nanti akan dibagikan ke penduduk. Yunan dan Solomon langsung membawa panci besar masing masing dengan sihir.

Setelah sampai di tempat tengah rumah penduduk. Solomon dan Yunan langsung membagi sup ke dalam mangkok yang sudah Yunan siapkan. Tidak perlu khawatir sup akan terkontaminasi oleh udara beracun. Saat di dapur rumah Yunan. Solomon merapalkan sihir penangkal. Walalupun di simpan di tempat terbuka semua sup itu tetap hangat dan higienis. Jadi aman untuk dikonsumsi para penduduk.

Ada satu hal lagi. Mangkok pun digolongkan berdasarkan warna. Mangkok warna hijau dosis normal dan mangkok warna merah untuk dosis tinggi

"Sebaiknya Yunan saja yang memberikan sup sup tersebut ke rumah penduduk. Kurasa reputasimu lebih baik dibanding aku." Saran Tuan Salman dan Yunan menyetujuinya.

Yunan membawa semua mangkok dengan sihirnya. Solomon mengambil kesempatan untuk mengecek informasi pada cetak biru di hadapannya.

Nama : Solomon Jehoahaz Abraham

Nickname : Salman Jean

Usia : 32 tahun

Title : King of Alma Torran

Level : God of Alma Torran

Sinkronisasi tubuh berjalan selama 30%

Job : Mage, Archmage, Time Mage, Conjurer, Battle Mage, Sage

Status

MP : ∞ HP : 100% SP : ∞

Strength : 55900 ATK : 99199

Agility : 88954 DEF : 99010

Intelligent : ∞ Dexterity : 78980

Spesialis

Kontraktor : Kharafa Ilma

Sebagai pemegang sah dari buku Authority of Destiny dengan persetujuan para dewa dewi dan para Archangel. Dengan ini Solomon Jehoahaz Abraham bertanggungjawab akan keseimbangan dunia.

Magi : The Authority of Magic [magi fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang