chapter 1 : The Beginning of The New World

280 33 1
                                    

"Kau berhutang penjelasan tentang ini Solomon." Ugo duduk bersila dihadapan Solomon yang memangku Aladdin kecil.

Aladdin menatap Papa dan Ugo secara bergantian. Aladdin tidak mengerti kenapa kedua mahluk ini sangat berbeda. Satunya berbadan raksasa dan Papanya juga dirinya terlihat kecil dihadapan raksasa biru.

"Aladdin." Panggil Solomon

"Ya, Papa?" Aladdin memiringkan kepalanya. Pipinya yang chuby, mata biru laut yang besar dan berbinar. Ah, Solomon baru menyadari bahwa mata Aladdin mirip dengan dimiliki Sheba. Mata besar dan lentik. Syukurlah hanya warna matanya yang mirip dirinya. Solomon tidak mengiginkan wajah menggemaskan Aladddin tajam nan sipit seperti dirinya. Setidaknya mata besar ini terlihat lebih ramah dari miliknya.

Bentuk wajah bundar Aladdin pun mirip dengan Sheba. Andai saja warna rambut dan matanya merah jambu, sudah dipastikan bahwa Aladdin tiruan sempurna Sheba. Tanpa sadar Solomon terkikik geli membayangkannya.

"Pergilah keliling. Papa ingin berbicara dengan Ugo." Perintah Solomon. Aladdin mengangguk patuh. Turun dari pangkuan Solomon dan berjalan keliling Sacred Palace.

"Sifat patuhnya mirip denganku," gumam Solomon terlihat sedih. Solomon tidak mengiginkan bagian dirinya ada dalam diri Aladdin. Berharap bahwa Aladdin sepenuhnya mirip dengan Sheba dibanding dirinya sendiri.

"Baiklah akan kuceritakan..." Solomon mulai bercerita awal dimana dirinya mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan kehidupan kedua dari Illah. Mendapatkan tubuhnya kembali atas kehendak Illah.

Solomon mengatakan bahwa tugasnya adalah untuk menjaga Aladdin yang dianggap sebagai Solomon's Avatar. Al Thamen yang cepat atau lambat akan mengincar Aladdin demi kehancuran dunia ciptaannya.

Tetapi, Solomon tidak bisa menggunakan mata ketiganya. Jika dia menggunakan mata dewa maka umurnya akan memendek dan mempercepat kematian pada tubuh ini. Hanya tiga kali kesempatan (dalam hidup keduanya) ini. Dan Solomon harus menggunakannya dengan bijak.

Solomon (di kehidupan kedua) saat ini bukanlah siapa-siapa. Hanya seorang magician pada umumnya. Bahkan dirinya tidak bisa menerima magoi dari rukh seperti halnya Aladdin. Ugo tau jika kekuatan magi Sheba diturunkan kepada Aladdin. Sehingga Aladdin bisa menjadi Magi dari Alma Torran dan turun ke bumi.

Walaupun tidak bisa menggunakan magoi dari rukh. Magoi dari tubuh saat ini sangat berlimpah karena tubuh ini diberikan kembali oleh Illah dengan magoi miliknya. Tentu itu adalah Illah yang masih memiliki cahaya keemasan dalam tubuhnya. Bukan Illah yang dijaga oleh Solomon.

Solomon tidak menceritakan kebenaran semuanya (lebih tepatnya menyamarkan perkataannya). Solomon menyembunyikan soal dirinya yang kembali ke masa lalu dan mengetahui fakta bahwa masa depan dunia yang hancur. David yang memanfaatkan renkarnasi dirinya di dunia yang Solomon ciptakan. Memanfaatkan Aladdin yang merupakan avatar dirinya. Dan memperdaya Ugo pada ilusi abadi. 

Masa depan itu terlihat menyedihkan dan menakutkan. Tubuh Solomon gemetar mengingatnya. Berusaha untuk mengembalikan ketenangannya. 

Pasti sulit mengingat kejadian kehancuran dunia Alma Torran yang diakibatkan oleh Al Thamen. Apalagi Solomon sekarang kehilangan Nyonya Sheba disisinya. Pikir Ugo salahpaham dengan reaksi tubuh Solomon yang gemetaran

"Aku mengerti." Kata Ugo setelah mendengar cerita dari Solomon.  

Ekspresi Ugo rumit. Perasaan senang, sedih, marah, dan macam-macam perasaan membludak dalam hatinya. Tidak apa tetap positif. Solomon kini hadir disini walaupun dalam bentuk terlemahnya. Ugo menyakinkan dirinya sendiri.

"Aku sangat senang kau kembali, Rajaku."

"Berhenti memanggilku raja. Aku sekarang hanya manusia biasa seperti lainnya. Dan Raja Agung Solomon telah mati setelah menyelamatkan penduduk Alma Torran yang tersisa." Koreksi Solomon membuat Ugo bungkam.

Magi : The Authority of Magic [magi fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang