SbMS💚 | 06

185 27 2
                                    

Singto mengalihkan pandangannya yang semula ke laptop ke arah pintu yang terbuka. Gun berjalan masuk.

"Eii Gun darimana saja kau?"

"Aku hanya berjalan menyusuri taman dan berdiam disana."

"Dari siang sampai malam kau hanya di situ?"

"Chaii,"

"Atau kau habis bertengkar dengan Off?"

"Tidak, aku hanya menyampaikan sesuatu dengan bahasa yang rumit."

"K –kau bilang kepada Off kalau kau me —menyukainya?"

"Khrab, tetapi kurasa dirinya tidak mengerti maksudku."

"Mau kubantu dengan Kit?"

"Tidak usah, aku akan menyelesaikannya sendiri."

"Baiklah kalau kau memintanya begitu. Oh iya jangan lupa untuk memberi kabar Off kalau kau telah sampai di kamar, kasihan dia menunggu kau kembali sedari siang."

"Khrab,"

***

Keributan pagi terjadi di kamar Off dan Kit.
Kit mendapat kabar kalau Gun telah kembali namun tidak dengan Off, dirinya tidak mendapat info apapun. Dan Gun juga tidak memberinya kabar.

"Kit aku mau langsung menemui Gun di kamarnya dan memastikan bahwa dia baik-baik saja."

"Kau akan langsung diusir oleh phi Sing kalau bertamu sepagi ini,"

Off hanya bolak balik dari tempat tidurnya menuju pintu luar dan kembali ke posisi awalnya.

Dia melakukan itu hampir satu jam penuh sebelum jam menunjukkan pukul 06.30.

"Gun apakah kau baik-baik saja?" Off masuk tanpa permisi ke kamar Gun.

"Oii phi, bisakah kau mengetuk sebelum masuk?" tegur Gun.

"Ouhh maaf, aku terlalu menghawatirkanmu."

"Khrab, jadi kau kesini hanya untuk itu saja?"

"Iya, lalu mau apalagi?"

"Apakah kau tahu maksud ucapanku kemarin?" Gun berusaha menyinggung ucapannya waktu itu.

"Éaaa aku kemarin tidak terlalu memperhatikan ucapanmu itu, maaf."

"Keluar!"

"Hah? Apakah aku salah bicara? Apakah aku menyakiti perasaanmu?"

"Phi keluarlah, aku muak melihat mukamu." Gun berucap dengan mata berkaca.

Off mengangkat kakinya keluar kamar dengan pikiran yang dipenuhi oleh tanda tanya.

"Gun sepertinya aku mendengar suara Off tadi."

"Dia sudah kembali ke asalnya,"

"Eii tunggu, ada apa dengan mata mu? kenapa sedikit lembab seperti itu? Apakah dia tidak tahu maksud perkataanmu?"

Gun terdiam tanpa jawaban.

"Sudah kuduga kau akan membutuhkanku untuk membuatnya mengerti."

Tanpa pikir panjang Singto keluar untuk menemui Off.

"Tidak usah," Gun mencoba menghentikan Singto tetapi tidak berhasil.

Dengan cekatan tanpa basa basi, Singto menyampaikan inti dari permasalahan yang membuat Gun bersikap demikian.

"Gun menyukaimu."

"Eii Singto, apa maksud ucapanmu?"

"Aku berbicara langsung ke inti permasalahannya."

Kit yang mendengar keributan di pagi hari langsung keluar kamar untuk memastikan apa yang terjadi.

"Eii kenapa kalian berdua membuat keributan di pagi hari? Phi Sing?"

"Aku hanya menyampaikan maksud Gun," jawab Singto. "Kalau kau tidak mempercayainya terserah, yang terpenting aku sudah menyampaikan perasaan Gun." terusnya kepada Off.

"Phi Sing apakah kau mengatakannya langsung? tanpa basa-basi terlebih dahulu?" tegur Kit. "M –maa kalau sudah seperti ini, Off kuharap kau memahaminya dan kau phi Sing, kau terlalu bodoh. Dimana kau meninggalkan otakmu itu?"

Beban pikiran Off bertambah karena pernyataan secara tiba-tiba seperti itu.

Mendadak suasana berubah menjadi sunyi, senyap seperti pemakaman.

"Tolong beritahukan kepada dosen pembimbing aku izin tidak mengikuti kelas hari ini." ucap Off yang langsung melangkahkan kaki, menghilang dari hadapan mereka.

"Phi biarkan saja Off menenangkan pikiran dan dirinya, ini juga karena kesalahanmu."

***

vote comment share
sorry typo + gak ada rasa
don't forget to follow my account
@sokhi_

see u babii 💚 luv u

Stay by My Side [OFFGUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang