SbMS💚 | 12

201 24 3
                                    

"Ternyata kau cepat sekali tertidur phi."

Gun memutar badannya dan metangkup kedua pipi Off secara mesra. "Aku juga mencintaimu. Off Jumpo."

Malam yang hangat kala itu cepat sekali berlalunya hingga tiba waktunya Sang surya memperlihatkan kegagahannya di ufuk timur.

"Phi Off, bangunlah. Hari semakin siang nanti kita melewatkan kelas pagi ini."

"Berikan aku waktu lima menit lagi dalam posisi seperti ini." —Dengan tangan mendekap Gun, Off menenggelamkan mukanya di balik punggung Gun.

"Tidak. Tidak ada perpanjangan waktu, kau kira kita sedang berolahraga."

"Emm olahraga? Apa yang kau maksud? Masih pagi kenapa kau membuat otakku berfikir jauh."

"Hilangkan pikiran kotormu dan segeralah bersiap, ingat ini bukan kamarmu!"

"Khrap."

***

Kelas berakhir lebih cepat dari biasanya. Dan itu di manfaatkan Gun dan club nya untuk berdiskusi lebih lanjut membahas event yang akan mereka tangani.

"Phi setelah ini aku akan pergi berkumpul dengan club ku." Gun membereskan semua buku yang berada di hadapannya dan memasukkan ke dalam tas.

"Ouhh kalau begitu aku akan mengikutimu."

"Hah?!"

"Apakah ada yang salah dengan itu?"

"Berhentilah bersikap seperti anak kecil. Apakah kau tidak memiliki kegiatan club?"

"Ada sih, tapi aku ingin bersamamu."

"Pergilah phi, temui teman-temanmu di club. Ohh iya phi, kau mengikuti club apa?"

"Aku mengikuti club fotografi."

"Jadi pasti clubmu juga mendapatkan tugas yang menyangkut event itu."

"Khrap, clubku ditugaskan untuk membuat dokumentasi selama event berlangsung."

"Pergi dan temui orang-orang yang berada di clubmu sekarang."

"Khrap."

"Bagus kalau kau mengerti itu dengan cepat."

Di luar pintu ruangan terdapat Bass yang sedang menunggu Gun untuk berjalan bersama menuju tempat untuk berkumpul.

Sembari melangkahkan kaki, Gun melambaikan tangan sekali ke arah Off dan meninggalkannya sendirian di ruangan itu.

Off menatap punggung Gun hingga menghilang dari pandangannya dan dia juga meninggalkan ruangan menuju kafe di luar kampus. Tempat janji temu club fotografi.

Gun dan Bass menghentikan langkahnya di salah satu ruang fasilitas untuk menunjang kegiatan clubnya. Di ruangan itu di penuhi peralatan dapur dan sejenisnya.

"Khrap, pertemuan kali ini kita akan mencoba membuat leum kleun." ucap Gulf, president club memasak.

Semua anggota berdiri dan bersiap di depan kompor masing-masing.

Kali ini Gulf membaginya menjadi 5 kelompok, dimana di setiap kelompok berisikan 4 orang. Campur cewe dan cowok.

Gulf mengajarkan step by stepnya dengan serius semua menyimak dan mengikutinya secara runtut.

Club itu selesai pukul 05.50 PM berbeda dengan club fotografi yang selesainya empat puluh lima menit lebih cepat.

"Jangan lupa dua hari lagi kita kumpul di sini, karena hari H sudah hampir tiba." ucap Gulf mengingatkan.

"Aku duluan, kalau nanti ada perlu bisa langsung kontak saja." pamit Gun dan keluar ruangan lebih cepat dari semuanya.

Gun mengangkat kaki meninggalkan ruangan club dan berjalan melangkah menuju taman. Off telah menunggunya di sana.

"Phi apakah kau sudah lama menungguku?" tanya Gun yang berjalan dari arah belakang.

"Tidak, aku juga baru sampai." ucap Off sebari memutar badannya.

"Oh iya phi bukalah mulutmu, tadi saat club aku membuat leum kleun. Cicipilah!"

Off membuka mulutnya dengan Gun menyuapkan dissert itu ke mulut Off.

"Bagaimana? Apakah rasanya enak?"

"Khrap, teksturnya begitu lembut, ini sangat enak. Apakah ini salah satu makanan yang akan kau sajikan saat event nantinya?"

"Khrap phi."

"Oii ini begitu lezat, apakah kau masih mempunyai lagi?"

"Masih ada beberapa, kau bisa menghabiskannya. Oh iya phi, bisakah kau menemaniku ke mini market untuk membeli stock makanan cepat saji."

"Khrap."

"Tapi sebelum itu, temanin aku ke toilet sebentar aku sudah tak tahan untuk buang air kecil."

"Khrap, apakah aku perlu menemani hingga ke dalam?"

"Berhentilah bercanda phi. Ayo percepat jalanmu, aku sudah tak tahan lagi."

Mereka mempercepat langkahnya menuju toilet pria yang tak jauh dari tempat mereka mengobrol tadi.

Gun masuk ke dalam kamar kecil dengan Off yang menunggunya di luar. Pria itu sibuk mengaca dan mengobrol dengan pantulan dirinya sendiri.

"Oiih kalau di perhatikan dengan jelas, ternyata aku cukup tampan." ucap Off sebari merapikan rambutnya.

"Khrap, kau memang cukup tampan." celetuk Gun sebari membasuh kedua tangannya.

Kehadiran Gun di sampingnya membuat Off terkejut. "Ouhh Gun, kau membuatku terkejut. Apa kau sudah selesai dengan masalahmu?"

"Khrap."

"Kalau begitu kita langsung menuju ke mini market saja."

"Apakah kita akan menggunakan angkuta umum atau—"

"Sudah hampir gelap, apakah masih ada angkutan umum yang beroperasi?"

"Khrap, lalu?"

"Kita akan mengendarai Vivian."

"Siapa Vivian itu?"

"Motorku."

Off menamai motornya seperti itu dikarenakan ia sangat menyayanginya. Dan motor itu menjadi saksi bisu sifat buaya Off sebelum dirinya berpindah kampus ke lingkungan barunya sekarang dan sebelum bertemu dengan Gun.

***

sorry typo bertebaran
thanks buat supportnya
sebenernya nama motornya mau gua pakaiin yang di TOL berhubung gua gak mau banjir air mata karena nge—re–watch, so gua pakai nama asal-asalan

Oh iya itu dissert yang mereka buat, gua ambil dari UWMA, dissert yang dibuat sama Fluke/Parm, makanya gua gk sanggup nge—re–watch TOL karna gua re–watch UWMA

vote comment dan share
untuk mendapatkan Gun Atthaphan😃

see u next chap babii💚💚

happy anniv 5th buat OffGun Family💚
semoga kita seperti ini di penuhi kasih dan dalam waktu yang lama🙏🏻💚👶🏻😘 #5thOffGunFamily

Stay by My Side [OFFGUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang