SbMS💚 | 13

187 23 0
                                    

Off berjalan menuju parkiran untuk mengambil motornya. Sementara Gun, dia berdiam dan menunggu Off kembali ke tempatnya semula. Tempat yang tak jauh dari toilet kampus.

"Phi apakah kau berlari saat menuju parkiran?"

"Khrap, aku tidak enak kalau kau menunggu terlalu lama."

"Khobkun khrap phi,"

"Oh iya pakailah pelindung kepala ini." Off mengucapkan sebari memberikan helm yang berada di tangannya.

"Tanganku penuh dengan barang bawaanku, bisakah kau memakaikannya phi?"

"Tolong." sambung Gun.

"Khrap, tolong badanmu mendekatlah kemari." ucap Off lalu menarik pelan pinggang Gun untuk sedikit lebih dekat.

Off memakaikan Gun helm dengan posisi dirinya yang tidak turun dari motornya.

Gun menatap dalam sosok Off yang berada di depannya sekarang ini, —membantu dirinya untuk memakaikan helm.

"Khrap, sudah selesai. Kau bisa naik sekarang."

Gun naik motor dengan perlahan.

"Apakah kau mau untuk menaruh bawaanmu terlebih dahulu? Kau terlihat kesusahan dalam membawanya."

"Aii apakah boleh mengendarai motor hingga depan asrama?"

"Dalam peraturan tidak tertulis demikian, jadi kita bisa saja mengendarainya hingga depan asrama."

"Khrap, kalau begitu antarkan aku kembali untuk menaruh barang bawaanku ini lalu kita bisa langsung menuju minimarket."

Tanpa percakapan lagi, Off menyalakan motornya menuju asrama sebelum mereka tancap gas ke mini market.

Udara dingin malam terasa menusuk kulit hingga lapis epidermis.

Gun menyilangkan tangannya di depan dada sebari memegang tubuhnya sendiri. Menggosok pelan untuk menciptakan sensasi hangat dari gesekan itu.

Off yang melihat Gun seperti itu, dia menghentikan motornya dan menepi sejenak.

"Eii phi kenapa kau berhenti?"

Off melepas jaket yang dipakainya dan memakaikannya ke Gun.

"Ini. Pakailah jaket ini untuk menghangatkan badanmu."

"Aku tidak apa-apa phi, biarkanlah. Kau berada di depan dimana kau lah yang lebih banyak bergesekan dengan angin."

"Tidak apa-apa, badanku sudah hangat. Cepat pakailah ini."

Gun mengikuti permintaan dari Off. Dia memakai jaket itu dan melanjutkan perjalanan.

Sesampainya di mini market Gun bergegas mencari barang-barang yang akan di beli mengingat hari semakin malam.

"phi kenapa di mini market seperti ini tidak menjual minuman hangat?" tanya Gun yang bermaksud bercanda.

Namun Off menanggapi pertanyaan itu dengan serius.

"Apakah kau menginginkannya? Tadi kulihat sepertinya ada beberapa penjual di tepian jalan. Mungkin mereka memiliki beberapa minuman hangat untuk di jual."

"Tidak phi aku hanya bercanda."

"—Total belanjaannya –,sekian." ucap kasir tersebut.

Gun mengeluarkan uangnya untuk membayar. Setelah mendapatkan kembalian mereka memutuskan untuk langsung pulang kembali menuju asrama.

Tetapi saat di parkiran hal tak terduga terjadi.

Seorang perempuan yang sekiranya sepantaran dengan dirinya tiba-tiba muncul dan mengajak Off berbicara.

"Off kau kah itu?"

"Ouhh Param lama tidak bertemu."

"Sawatdee Kha Off."

"Sawatdee Khrap Param."

"Emm kau kenapa bisa sampai ke sekitaran sini?"

"Ouhh aku ada keperluan di sini. Tempatnya tak jauh dari sini." jelas perempaun itu. "Lalu siapa orang di sisimu ini? Apakah dia temanmu?" tanya nya.

Gun melihat mereka sepertinya sudah begitu dekat dan akrab satu sama lain.

"Ini Gun, dan ya kita teman se-ui dan seasrama. Dan Gun ini Param temanku di universitas lamaku."

Gun yang mendengar perkataan Off, dia menggaris bawahi ucapan 'teman' yang terlontar dari mulut Off.

Tetapi dia tidak mau berdebat masalah itu sekarang. Gun memaklumi Off yang dirinya dianggap Gun belum bisa coming out kepada teman lamanya.

"Sawatdee Kha Gun, panggil saja Param, emm aku Ex-GF Off. Senang berkenalan denganmu."

Gun sedikit terkejut dengan apa yang di ucap perenpaun itu.

"Sawatdee Khrap Param, senang berkenalan denganmu juga."

Off dan Param, mereka berdua terlibat percakapan yang cukup lama hingga Gun merasa kesal dan sedikit cemburu.

"Oou phi bisakah kau menelfon Singto untuk kemari? Aku lupa membawa ponselku tadi."

"Kenapa? Kalau kau mau aku bisa menghantarkanmu sekarang. Kita bisa pulang sekarang. "

"Tidak. Aku tidak mau pulang denganmu. Kau lanjutkan saja obrolan kalian aku tidak mau menganggunya. Cepat hubungi Singto untuk menjemputku kesini." ucap Gun dengan menunjukkan raut muka masamnya.

***

vote comment share
sorry kalau ada typo
thanks for 1k nya Babii💚 dan  juga buat support yang kalian berikan
luv banyak banyak buat kalian♥️💛💚
happy reading and see u
next chap Babii💚

penuh cinta
-OffGun👶🏻💚

Stay by My Side [OFFGUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang