05. The Reasons

70 47 40
                                    

Halooo

Part ini bakal panjang nihh
Jangan lupa vote dan comment ya!

❤Happy Reading All❤

---

Kelas terakhir pada hari ini akhirnya selesai. Jam menunjukkan angka 16.30. Lily bergegas memasukan iPad yang tadi ia pakai untuk mencatat ke dalam totebag. Walaupun bukan mahasiswa teladan, Lily tetap mencatat hal-hal apa yang kurang ia mengerti saat kelas.

Totebag berwarna hitam sudah siap ia bawa di bahu sebelah kanan. Lily melangkah menuju ke luar kelas sambil berlari kecil, mengingat ia harus bergegas untuk menghadiri rapat bem dadakan. Saat baru selangkah melewati pintu kelas, langkahnya terhenti karena melihat seseorang yang berdiri tepat di depannya. Bahkan Lily hampir menabrak dada bidang lelaki itu. Rupanya dia Egar.

"Udah selesai?" ucap Egar memulai percakapan.

"Iya nih baru selesai. Lo ngapain di depan kelas gue? Tumben banget."

Egar satu jurusan dengan Lily. Hanya saja mereka tidak satu kelas. Makannya Lily terheran-heran mengapa Egar berdiri di depan kelasnya. Ya, walaupun itu bukan hal yang dilarang. Hanya saja Egar bukan tipikal orang yang suka mengulur-ulur waktu. Biasanya selesai kelas ia akan bergegas pergi meninggalkan kampus.

"Kata Gea lo sakit?" Egar menyondorkan bungkusan plastik yang berisi berbagai macam obat kepada Lily.

"Hah?"

Lily kaget melihat Egar memberinya macam-macam obat. Saat dilihat, ada obat sakit kepala, flu, pegal linu, demam, batuk, panas dalam dan bahkan ada balsem dan obat merah.

"Ini lo ga salah ngasih obat macem-macem gini?"

"Gue ga tau lo sakit apa. Yang gue tau lo sakit doang. Ya udah itu buat jaga-jaga aja gue beli semua."

"Sakit jiwa kali gue."

"Hah?"

"Hah hoh hah hoh. Gue ga sakit Egarrr."

"Tadi lo bilang sakit jiwa."

"Iya tapi mana ga ada obatnya?"

"Nih.." Egar menunjuk ke dirinya sendiri.

Lily menahan tawa mendengar jawaban Egar. Rasanya itu seperti bukan Egar. Egar yang terkenal cuek entah mengapa bisa mencairkan suasana saat itu.

"Astaga. Bisa sakit jiwa beneran nih gue lama-lama."

"Jadi lo sakit apa?"

"Ga sakit Egar! Lo diboongin sama Gea anjir."

"Tapi muka lo kusut gitu, kenapa?"

"Capek doang kok. Hari ini kelas full dari pagi."

"Oh. Ya udah pulang istirahat."

Waktu sudah menunjukkan mepet dari jadwal rapat. Lily berkali-kali melihat jam yang melingkar ditangannya. Wajahnya juga mulai berubah gelisah. Lily tidak ingin telat dan menjadi pusat perhatian nantinya.

"Gue ada rapat bem bentar. Duluan ya, gar." Lily berusaha mengakhiri percakapannya dengan Egar. "Btw, thanks obatnya."

Namun tidak semudah itu Lily beranjak dari hadapan Egar. Egar menahan tangan Lily dengan genggaman tangannya.

"Bentar dulu.."

"Kenapa lagi, gar? Duh maaf banget nih udah mepet banget waktunya. Gue harus buru-buru."

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang