06. She's Okay

37 13 15
                                    

"Lily." panggil Ferlin dari jauh.

Ya, setelah pertemuan Lily dengan Bisma, Bisma terpaksa harus pergi dahulu meninggalkan Lily. Lily pun masih duduk di bangku panjang dekat parkiran PKM. Bukannya kembali ke ruang sekre, Lily lebih memilih untuk diam dan merenung.

Ferlin menghampiri Lily setelah rapat bem selesai.

Lily berusaha memasang wajah yang baik-baik saja. "Eh, Ferlin."

"Lily.. maafin gue.." ucap Ferlin yang tiba-tiba meminta maaf.

"Hahaha. Hari ini gue kayanya dapet penghargaan deh." kata Lily dengan wajah sumringah buatannya.

"Maksud lo?"

"Iya penghargaan dapet ucapan maaf terbanyak." jelas Lily.

Betul kata Lily. Hari ini Lily mendapat banyak ucapan maaf. Walaupun hanya dari dua orang, tapi rasanya itu sangat berlebihan hingga membuat Lily merasa sedikit terbebani.

"Ih serius. Gue ga tau kalo lo sama Bisma ga baik-baik aja." ucap Ferlin dengan wajah merasa bersalah.

"Baik-baik aja kok sekarang."

"Oh bagus sih kalo udah baik-baik aja. Tapi.. tadi gue ga sengaja liat lo nangis. Beneran udah baik-baik aja?"

"Eh, lo ngikutin gue?"

"Sorry.. Abisnya lo main pergi-pergi aja. Ya udah gue ikutin. Tapi ga lama kok!"

"Hahaha iya iya percaya kok."

"Kalo gue tau gimana hubungan lo sama Bisma pasti ga bakal gue kasih tau kalo Bisma dateng tadi." ucap Ferlin.

Lily tersenyum tipis. Mungkin jika Ferlin tidak memberi tahunya bahwa Bisma datang, Lily entah sampai kapan akan terus dihantui dengan rasa sakit. Lily justru bersyukur atas tindakan Ferlin.

"Justru gue mau bilang makasih ke lo. Kalo lo ga bilang Bisma dateng mungkin gue ga bakal baik-baik aja saat ini." jawab Lily.

"Aduh gue ga ngerti harus jawab apa lagi karna gue ga tau permasalahan lo sama Bisma. But, I hope lo beneran baik-baik aja ya, Ly."

Lily mengangguk. "Iya Ferlinnn.. Udah yuk pulang. Gue ga mau menye-menye lagi."

"Hahaha okey.. Gue duluan ya. Udah dijemput soalnya." Ferlin berpamitan dengan Lily.

"Sip. Ati-ati, Fer."

"Dahh.."

Lily melambai-lambaikan tangannya kepada teman satu organisasinya itu. Ferlin pun melangkah pergi dari hadapan Lily.

Lagi-lagi Lily ditinggal sendirian. Padahal waktu sudah menunjukan malam. Perut Lily yang kosong menambah kesendirian saat itu. Karena sudah malam, tentu saja sudah waktunya perutnya ia isi. Namun, badan Lily masih tidak ingin beranjak dari bangku panjang itu.

Drrt

Satu notifikasi muncul di layar handphone Lily. Segera Lily membuka lock screen dan mengecek notifikasi itu. Terlihat nama Egar di notif itu. Lily berpikir mungkin Egar menyampaikan sesuatu yang ingin Egar bicarakan tadi sore.

Egar
Ly

Lily
Oyy
knp gar?

Egar
Jangan sakit lagi

Lily
lah bentar2
lo tadi mau ngomong itu?
kan udah gue bilang gue ga sakit

Egar
Iya
Yaudah bagus

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang