Pohon Mangga

7.2K 786 2
                                    

Happy reading
And jangan lupa vote ☆


Di siang hari yang lumayan terik, berkumpul enam orang berbeda kelamin di belakang rumah. Mereka adalah Gio, Abra, Fatir, Aisyah dan juga Rayhan.

Abrisam dimana?, dia lagi mengurung diri dikamar, masih galau akan putusnya hubungan dengan sang pacar.

Mereka sedang berkumpul dihalaman belakang, beralaskan tikar dibawah rindangnya pohon mangga.

"Bang Risam ko belum keluar kamar juga yah?" khawatir Aisyah. Beberapa kali ia mendongak kelantai dua, menatap jendela kamar Risam yang terbuka.

"Udah, biarin aja kenapa sih Syah?, nanti juga kalau galaunya udah mendingan pasti bakalan keluar ko" acuh Fatir yang masih tetap fokus pada hp nya.

"Yah kapan coba?, sejak pulang dari mall tadi, masa mendekam terus?" jelas saja Aisyah khawatir, Risam putus juga karena ada sangkut pautnya dengan dia.

"Tar lagi juga bakalan datang tuh, yakin deh" celoteh Abra santai.

"Abang tau dari mana coba?" kesal Aisyah. Pasalnya itu terus yang mereka bilang sejak tadi.

"Lah dia ngeremehin gua Tir, lupa apa kala gue ini kembarannya?"

"Tau tuh" timpal Fatir.

"Isss kalian mah" wajah Aisyah merengut.

"Sudah gapapa. Nanti juga baik sendiri. Sekarang mungkin dia lagi nenangin diri, kamu gak usah cemas" Gio mengusap kepala adiknya dengan sayang.

Gio tau adiknya ini merasa bersalah pada Risam, tapi mau bagaimana lagi, itu sudah terjadi.

"Ka, ambil mangga yok" ajak si bungsu, yang sedari tadi tiduran sambil menatap pohon mangga diatasnya.

"Emang udah ada yang masak?" Aisyah ikut menatap kearah pohon mangga.

"Ada tuh banyak" tunjuk si bungsu.

"Wih beneran banyak!. Ayo atuh kita gaskan Ray!" seakan lupa tentang kecemasannya tadi, Aisyah langsung berdiri dari duduknya hendak manjat pohon.

"Ehhh....." serentak ketiga abangnya menahan langkah Aisyah.

"Kenapa?" bingung Aisyah.

"Mau ngapain kamu?" tanya Gio.

"Yah manjat mangga lah bang, masa mau berenang" Rayhan terkekeh mendengar lawakan kakanya.

"Mau manjat mangga pake rok begitu?" Gio mengerutkan keningnya. Aisyah ikut mentap kakinya yang tertutup rok.

"Ehehehe tenang, Aisyah pake laging panjang kok" cengir Aisyah. Lalu kemudian dia melepas roknya dihadapan semua orang.

Gio, Abra dan Fatir melongo, beda dengan Rayhan yang sudah tertawa ngakak melihat wajah tidak percaya ketiga abangnya.

"Yok Ray!" ajak Aisyah dengan semangat.

Lagi-lagi ketiga abangnya menghadang langkah Aisyah.

"Apalagi sih!" kesal Aisyah.

"Lo jangan manjat dulu, gua ambilin tangga" belum sempat Aisyah protes, Fatir udah cicing menuju gudang mengambil tangga.

"Ngapain harus pake tangga sih, kan Aisyah bisa manjat" ucapnya sambil mencebikkan bibir tak suka.

"Gak boleh, kamu itu anak gadis. Tunggu Fatir ambil tangga dulu" peringat Gio.

"Betul itu yang dibilang bang Gio, kamu tunggu Fatir aja"

Mau tak mau Aisyah menurut, beda dengan Rayhan yang sudah lebih dulu nangkring di pohon mangga.

"Aiihh lama sekali kau kak, aku udah dapat mangga yang masak nih!" teriak Rayhan dari atas pohon.

HELLO BROTHER'S Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang