part 8

674 99 12
                                    

Pagi mulai menyapa, menampakkan matahari nya, cahayanya yang masuk lewat sela sela jendela membangunkan seseorang yang tertidur nyenyak dalam mimpi indahnya.

Pria itu meraba raba ranjang sekitarnya mencari sosok sang istri.
Menyadari tidak mendapatkan apapun ia pun langsung terbangun, ia langsung was was membuka kamar mandi namun nihil tidak ada sosok sang istri di dalam sana. ia pun keluar dari kamar nya dengan tergesa gesa.

Pikiran negatif mulai bermunculan
"Apakah dia kabur?"
"Apakah dia benar-benar pergi?"
Itu yang ada di dalam pikirannya sekarang

Semua ruangan ia intari hanya untuk mencari sosok wanita cantik yang semalam berada di pelukannya.

perasaan khawatir itu langsung hilang tak kala ia menemukan sosok istri yang sedang memasak di dapur, menggunakan celemek berwarna pink nya. Melihat moment itu ia pergi ke kamar, dan kembali dengan handphonenya dan memotret momen itu, kemudian ia tersenyum.

"Aku pikir kau kabur" ucap sang pria dan duduk di tempat makan.

"Kau pikir aku buronan, sekarang aku sudah menjadi istrimu walaupun itu... terpaksa, jadi aku akan bersikap layaknya seorang istri" jawaban dari sang wanita membuat sang pria tersenyum bahagia.

"Apakah termasuk melayani nafsu suaminya?" Ucapan jungkook membuat suasana menjadi canggung, ia pun akhirnya buru buru mengganti topik

"Kemana semua pembantu? Kemana bibi? Kenapa kau yang memasak?" Pertanyaan bertubi-tubi dari sang Adam cukup membuat sang hawa sedikit jengkel

"Bukankah kau memecat semua pembantu kemarin saat kau marah marah?, Entah apa yang ada di otakmu" jawaban dari Dahyun hanya di balas anggukan oleh Jungkook.

"Bibi?"

"Bibi meminta izin anaknya sakit, jadi aku izinkan. Bolehkan?"

"Tentu, apapun yang kau lakukan aku akan menyetujuinya asal membuat mu bahagia aku akan menurutinya"

"Termasuk bercerai dengan mu?" jungkook benar bener terkejut sampai sampai tidak tahu harus menjawab apa atas pertanyaan Dahyun. Melihat raut wajah jungkook Dahyun menjadi sedikit bersalah, iapun langsung mengganti topik itu.

"Sebentar lagi makanannya siap, pergilah mandi terlebih dahulu"

"Baiklah aku akan mandi" Jungkook berjalan pergi ke kamarnya dan langsung masuk ke kamar mandi.

Selang beberapa menit ia akhirnya selesai dengan acara mandinya.

"Ahh sangat segar" ucapnya sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil. Dan turun ke bawah untuk menyusul sang istri di meja makan. Ia pun duduk berhadapan dengan istrinya.

"Sejak kapan?" Ucapa sang wanita membuat sang pria sempat memberhentikan acara makannya.
Jungkook mengerutkan dahinya, seolah-olah mengkode Dahyun bahwa ia tidak mengerti dengan perkataan nya itu.

"Sejak kapan kau mencintaiku?"

"17 tahun lalu" jawab sang Adam enteng. Jawaban jungkook cukup membuat Dahyun tertegun.

"Sebenarnya kau siapa? Kenapa kau melakukannya ini semua?"

"Apakah Jika aku menjawabnya kau akan mencintaiku?"

"I-itu.....aku tidak tahu" mendengar jawaban dari Dahyun membuat Jungkook tersenyum, ia menaruh alat makannya dan fokus menatap Dahyun. Kemudian ia tersenyum lebar menampakkan dua gigi kelincinya. Sudah lama ia tidak tersenyum seperti itu. Bahkan Dahyun sempat terpesona dengan senyumannya dan memikirkan seseorang.

"Apakah kau sudah tau aku siapa" Dahyun hanya menggeleng.

"Aku anak laki laki yang kau panggil dongsi dongsi (si gendut imut)" ucap Jungkook dan melanjutkan makannya. Dahyun tentu sangat terkejut dengan ucapan Jungkook. Ia pun tadi sempat memikirkan teman masa kecilnya yang ia sebut dongsi dongsi, namun ia tepis pikiran itu karena menurutnya sangat tidak mungkin. Apalagi Ia tidak tahu nama sebenarnya anak laki laki itu adalah jeon Jungkook, pria tampan yang sekarang sedang makan dengan lahap di hadapannya.

"Tidak usah dipikirkan cepat makan"
Dahyun hanya mengangguk dan melahap makanannya

Saat asik dengan acara makannya ponsel jungkook tiba tiba berdering. Dan menampilkan pesan dari anak buahnya.

+Bobby
"Tuan sepertinya Taeyong sedang merekrut banyak anak buah, dan aku mendapatkan kabar, ia dan anak buahnya sedang merencanakan penyerangnya, kita harus waspada"

+Jungkook
"Tunggu aku, aku akan kesana"

"Dahyun-ah aku harus pergi ada pekerjaan yang sangat penting"

"Tapi-" belum sempat Dahyun berkata Jungkook sudah lebih dulu berlari ke kamarnya, mengganti kaos nya menjadi jas. Kemudian langsung berlari ke arah mobilnya.

Jungkook sempat terkejut karna mendapati Dahyun berdiri di luar pintu.

"Ah kau mengejutkanku" jungkook langsung berlari masuk ke dalam mobil, ia membuka pintu mobil namun Dahyun menghentikan nya

"J-jungkook-shi, ah Jungkook-ah"
Jungkook berbalik dan menatap Dahyun

"Hati hati" Dahyun melambaikan tangannya kepada jungkook dan hanya di balas senyuman oleh jungkook.

"Tetaplah di rumah mengerti?, Jika ada apa apa atau kau ingin keluar katakan saja pada pak kang, jangan lupa juga untuk meminta izin padaku" Dahyun hanya mengangguk dan masuk ke dalam.

"Dan jangan pernah mencoba untuk pergi dariku"

Jungkook melajukan mobil hitamnya dengan kecepatan tinggi. Tapi tidak terlalu tinggi.

"Hah Dahyun-ah, bagaimana aku bisa melepaskan mu jika suamimu kembali, kau saja selalu membuat hatiku berdebar"

"Tunggu-! Aku juga sekarang kan suaminya. Aku berhak atasnya"

Brak-!
Jungkook mendadak mengerem mobilnya saat ada wanita yang hampir ia tabrak karna berlari begitu saja di depan mobilnya.

"Bisakah kau pakai matamu-!, Ini jalanan. Jika ingin berlari pergilah di tempat yang sepi jangan di jalanan" ucap jungkook yang hanya mengeluarkan kepalanya dari kaca mobil

"Jungkook-! Jeon Jungkook-! Ini aku-!" Ucap wanita itu berteriak histeris. Namun jungkook tidak menggubrisnya dan kembali melanjutkan perjalannya yang sempat terhenti karna wanita tadi

"Yak Jungkook-ah ini aku i'm nayeon-!"

"Aish pria itu sama saja seperti dulu, padahal kan aku hanya ingin memberinya ucapan selamat karna dia telah menikah"
______________

"Bagaimana keadaan mu? Apa lebih baik dari kemarin?"

"Sama seperti sebelumnya, atau bahkan lebih buruk"

"Beberapa hari ke depan aku akan sangat sibuk, jadi usahakan agar dirimu cepat pulih, agar pikiranku tidak selalu tertuju padamu"

"Memangnya kau sibuk dengan urusan apa?"

"Entahlah, Taeyong akan melakukan penyerangan"

"Jangan bilang kau akan menyerang jungkook?"

"Ya sepertinya begitu, bukankah bagus untukmu?, Jika anak buah Taeyong berhasil membunuh Jungkook maka kau bisa kembali bersama istrimu"

"Yak Kim Hanbin aku tidak sejahat itu, hingga mengorbankan nyawa sahabatku sendiri"mendengar ucapan Taehyung membuat Hanbin tersenyum kagum.

"Tapi orang yang kau panggil sahabat itu telah merebut istrimu dan menikahinya secara paksa, Sudah bertahun tahun lalu bahkan dia sudah menghianati mu kau masih saja menganggapnya sahabat"

"Mungkin jungkook berpikir aku sudah meninggal" Taehyung menatap luar jendela dengan mata sayup nya.

"Ku pikir Dahyun akan lebih bahagia hidup bersamanya"

"Jika kau berpikir begitu kau harus cepat cepat muvon dan cari pengganti Dahyun, mau aku Carikan? Aku memiliki kenalan"

"Entahlah, untuk saat ini hanya Kim Dahyun yang berada di hatiku"

Vote-! Kalo gak vote anak dakjal-!🤰
Vote untuk menghargai karya Author Jusseyo 🤧

[Vhyun/Dahkook] 19+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang