⩩✦↷O2。┊SONG FROM YOU

23 14 33
                                    

"Huft, leganya," gumamku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Huft, leganya," gumamku.

Sepanjang perjalanan pulang melewati jalan setapak, aku terus mengulang kalimat yang sama. Rasa senangku teramat sangat besar, hingga aku baru teringat sesuatu. Iya, aku harus menggembala.

Aku tidak ingin terlambat menggembala, bisa-bisa kambingku merajuk kepadaku. Aku pun lantas mempercepat langkah kakiku menuju kediamanku walaupun jalanan sedang ramai lalu lalang orang-orang yang hendak pergi ke pasar. Maklum, hari ini pasar sedang ada promo besar-besaran, potongan harga untuk daging ayam dan itik.

"Bunda, Lae pulang!" seruku.

"Kok baru pulang, Nak?" tanya Bunda sambil mencuci piring di dapur.

"Ceritanya panjang, Bun. Tapi yang jelas, aku bakal cerita ke Bunda, kok. Aku berangkat menggembala dulu ya, Bun," ucapku sambil mencium tangan Bunda.

"Iya Sayang, hati-hati, ya."

Mendengar penuturan Bunda aku pun mengangguk sambil menimpali, "Iya Bun, pasti kok."

Setelahnya aku segera bergegas menggiring kambing-kambingku dengan pandangan tertuju pada jalanan yang lumayan lengang lantaran jalan ke padang rumput berbeda arah dari jalanan ke pasar. Saking lengangnya, tak terasa kami hampir tiba di padang. Tampak dari kejauhan, seorang pria tengah duduk mengamati rerumputan hijau dengan buku kecil yang berada di genggamannya.

Ah, ternyata itu Deo, pria tampan dari kota. Bahkan aku baru teringat jika aku ada janji bertemu dengannya di padang selepas sekolah. Katanya mau menemaniku menjaga kambing-kambingku.

"Hai, Deo!" sapaku.

"Hai, Lae! Baru pulang sekolah?"

Binar wajahnya yang menyambutku dengan nada riang yang terus bergema di pikiranku, membuatku sedikit gila. Aku sedikit salah tingkah, hingga tak ada sepatah kata yang keluar dari mulutnya. Hanya sebuah mengangguk, lantas kulanjut mengikat tali kambingku pada kayu yang tertancap di depanku sebelum membiarkan mereka merumput dengan puasnya seperti biasa.

"Kalau aku boleh tahu, kamu kelas berapa sekarang?" tanya Deo.

Aku berpikir sejenak, mencoba merangkai kata-kata yang pas, hingga menjadikannya sebuah jawaban yang tersusun dalam sebuah kalimat yang apik.

"Sekarang aku kelas akhir di SMA, tahun ini aku mulai kuliah. Kamu sendiri?" tanyaku balik.

"Ternyata masih lebih tua aku daripada kamu, Lae."

Ia tertawa renyah, sedangkan aku hanya tersenyum karena tidak tahu letak kejenakaan dari pernyataan barusan.

"Oh, iyakah?"

Kali ini aku mencoba lebih terbuka walaupun sedikit terlihat seperti 'sok asik'. Namun aku yakin, Deo memanglah orang yang baik.

"Aku sebenarnya adalah mahasiswa kelas akhir yang tahun ini wisuda. Aku juga sedang melamar pekerjaan di sebuah perusahaan ternama di kota. Doakan ya, Lae, semoga aku diterima."

You and My Dreams Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang