17

66 6 0
                                    

Telingaku normal
Mataku juga normal
Tapi hatiku buta akan kebenaran

Hari ini kembali ke suasana rumah seperti dulu. Karena tidak ada kegiatan, sementara kedepannya gue cuman stay at home. Main HP, ngefangirl, maraton drakor, makan, tidur, itulah kegiatan gue.

Gue lagi nyapu di depan rumah dan tetangga yang melihat pada nanya "Lisa udah pulang PKL nya?"

"Udah bu" jawab gue memberikan senyum
Begitulah Indonesia yang terkenal dengan keramah tamahannya yang doyan basa-basi.

"Woy mamut" teriak Radith dari sebrang jalan dan berjalan menuju gue.

"Woy juga bandit" jawab gue malas

"Gimana disana? Rame? Dapet gandengan?" tanya Radith mengangkat alisnya

"Ramelah kan gue di kota bukan di kuburan, trus gue dapet gandengan juga" jawab gue dengan muka sombong

"Gandengan lo siapa namanya?" tanyanya kepo

"Gandengan gue ya malaikat roqib atid" gue melengos ke dalam

"Kampret lo ya, malaikat catet omongan lo sa" ujar Radith sebal

"Malaikat juga catet kelakuan lo dit yang pagi-pagi udah ganggu orang" teriak gue dari dalam

"Gue gak ganggu kok, lagian sebagai tetangga yang baik menjenguk tetangganya yang baru pulang TKW" celetuk Radith mengikuti gue ke dalam rumah

"TKW tenaga kefarmasian wanita itu yang pas buat gue" membela diri dari hinaan si Radith

"Iya-in dah, sa lo masih jomblo juga?" tanya Radith

"Pertanyaan yang sama ke seratus" gue menggelengkan kepala

"Kalisa Maharani tetangga gue plus Sahabat gue yang cantik tapi kagak laku-laku. Kenapa gak jadian sama gue aja?" ucap Radith menatap gue

"Bwahahaha, gak usah di serius-seriusin tu muka" gue tertawa mendengar perkataan Radith

"Gue emang serius sa, kenapa lo selalu nolak jadi pacar gue? Apa gue jelek? Apa gue gak pantes buat lo?" Radith mulai serius dengan perkataannya

"Dith gue udah pernah bilang sama lo, ini bukan tentang pantes atau gak pantes. Gue udah nyaman sama lo sebagai sahabat" gue menepuk bahu Radith

"Ya ya slalu itu jawaban lo." ujar Radith memasang wajah muak

"Ini masih pagi lho dith, masa mau galauin gue sihh" ucap gue memanyunkan bibir

"Gue gak pernah galauin lo sa. Cuman ngasihanin lo aja" ucap Radith tersenyum kecil

"Kenapa ngasihanin gue? Gue fine-fine aja kok" gue heran dengan omongan Radith

"Kasihan aja kalo elo gak ada yang mau selain gue" Radith menahan tawa

"Hiii nyebelin lo ya" gue mencubit pinggangnya

"Sakit saa" keluh Radith

"Bodoamat" gue pergi ke dapur

My Virtual Crush[selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang