21

53 4 0
                                    

Ketika kamu suka hujan
Kamu harus siap kedinginan

"Sa elo boleh cerita sama gue" ujar Radith menepuk kursi menandakan gue harus duduk disebelahnya

"Elo percaya gak kalo masang foto pacar lo di sosmed bisa diomelin guru?" tanya gue penasaran

"Percaya aja kalo masang foto bugil" jawabnya datar

"Ihh elo ya nyebelin. Gue serius bandit" gue memukul palanya

"Aduh, iya maaf sa. Ya gak percayalah masa guru ikut campur sama urusan asmaranya murid" jelas Radith

"Nah itu yang jadi masalah gue sama dia sekarang" gue menceritakan keadaan sebenarnya

"Wah bahaya sa, jangan-jangan elo diselingkuhin" ucap Radith membuat gue kepikiran

"Itu sih masih gapapa. Gimana kalo gue yang jadi selingkuhannya?" gue berkaca-kaca

"Sa jangan nangis. Gue salah ngomong, ah pokoknya omongan gue jangan dipikirin" Radith dibuat bingung dengan melihat gue menangis

"Gue gak kepikiran omongan lo, tapi kepikiran pikiran gue tadi" jawab gue tersedu

"Lah kalo elo jadi selingkuhannya kenapa sakit hati? Kan bukan elo yang disekingkuhin" tanyanya heran

"Eh bego, justru karena itu yang bikin gue gak enak sama pacarnya yg lebih dulu. Gue ngerti sebagai cewek, mana mungkin gue enak-enakan jadi selingkuhannya" gue nyerocos sambil mengusap air mata

"Iya juga sih, trus sekarang gimana? Apa perlu gue labrak dia?" tanya Radith geram

"Labrak kemana dit? Dia jauh bukan anak sini" ujar Gue memegang jidat

"Di sosmed kan bisa" jawabnya

"Gak mempan mending elo samperin sono" jawab gue berniat becanda

"Oke siapa takut, tanya alamat dia biar gue otw besok" ujarnya sambil menggulungkan lengan baju

"Sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas perhatiannya pak Radith. Gue becanda radiith, ngapain lo kesana? Gue punya kenalan cowok orang sana satu sekolahan sama dia, biar gue tanya" mulanya suara gue lembut dan tersenyum lalu gue meninggikan suara karena gemas melihat tingkah Radith

"Nah bagus tuh ide lo. Btw kok bisa-bisanya elo punya banyak kenalan orang jogja?" tanya dia heran

"Biasa orang cantik mah populer" jawab gue asal

"Btw ada makanan gak sih? Minuman juga ada gak? Haus dari tadi dengerin lo cerita" Radith berjalan menggeledah dapur

"Ambil aja di kulkas kayaknya ada" teriak gue sedang memikirkan apa yang mengganggu pikiran gue

Radith terdengar sedang mengobrol di dapur bersama nenek.
"Nak Radith mau makan?" tanya nenek pada Radith

"Nggak nek, aku cuman haus aja. Nenek baru pulang dari rumah pamannya Lisa ya?" Radith terjebak obrolan dengan nenek gue

Nenek gue orangnya seneng ngobrol apalagi sama tamu cowok. Dia sering banget nawarin makan minum. Trus nanyanya selalu bikin gue malu.
"Nenek, Radithnya jangan diajak ngobrol trus kasian dia haus" ujar gue menarik tangan Radith ke ruang tamu

"Lain kali kalo nenek gue nanya jawab aja gak pake nanya lagi nanti manjang urusannya" cerocos gue masih memegang tangan Radith

"Santai aja kali sa, gimana lo udah nanya sama temen lo?" tanyanya sambil menuangkan minum pada gelas

"Belum, nanti aja deh kalo udah malem" jawab gue

"Oh oke. Gue pulang dulu ya mau ketemu temen" ujar Radith keluar rumah

"Hmm" jawab gue dan pergi masuk ke kamar

Gue masih kepikiran soal tadi. Tapi, gue berusaha berpikir baik soal Andra. Karena bagaimanapun dia pacar gue sekarang. Apapun hal buruk tentang dia gue buang jauh-jauh biar gak jadi penyakit dihubungan gue.

Budayakan vote
Mohon maaf untuk segala hal yang tidak mengenakan

My Virtual Crush[selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang