9

85 8 1
                                    

Happy reading

Di parkiran ternyata udah ada si radith nungguin. Gue mencoba putar balik biar gak kelihatan sama dia, karena gue nungguin syila dan rosa pulang duluan.

"Sa loe kok balik lagi?" tanya syila mengerutkan dahinya

"Oh itu anu gue mau ke toilet dulu, kalian pulang aja duluan ya gak usah nungguin gue" jawab gue berkelit

"Gapapa kita tungguin gak lama kan?" syila mencari tempat duduk untuk menunggu

"Eh gak usah lamaa banget gue ke toiletnya, kayaknya mau hujan deh udah mendung kalian pulang aja kan jauh" jawab gue sambil berlari kecil meninggalkan mereka agar tidak banyak tanya lagi.

"Ya udah yuk kita pulang aja, kan si lisa juga gapapa" ujar rosa pada syila

"Iya sih" jawab syila
Mereka menuju parkiran dan untungnya tidak melihat radith disana. Gue menunggu syila dan rosa melajukan motornya agar tak ketahuan.

"Heh loe lama amat sih" oceh radith menggelengkan kepalanya

"Berisik loe, udah yuk pulang" gue mengambil helm

"Tunggu dulu, syaratnya kan belom" ujar radith menghentikan gue

"Lah ini kan syaratnya pulang dijemput loe" jawab gue heran

"Siapa yang bilang? Gue ngejemput loe buat nagih syarat" ujar radith

"Terus syaratnya apaan?" tanya gue menghela nafas

"Loe jadi pacar gue." kata radith tanpa basa basi

"Apaan sih loe, kan gue udah bilang yang namanya perasaan gak bisa dipaksakan, lagian dari dulu gue udah saranin loe buat cari yang lain jangan gue" gue menepuk bahu radith

"Iya gue udah tahu jawabannya, lagian gue becanda kali, gak usah serius gitu deh" gelak tawa radith menutupi rasa sedihnya

Gue tahu kok loe gak becanda, ini bukan yang pertama kalinya loe bilang, maaf gue belum bisa nerima loe atau mungkin gak akan bisa 'batin gue'

"Becanda loe nyebelin tahu" gue memalingkan wajah

"Ya maaf mamut, ya udah pulang yuk udah mau hujan" ujat radith menyalakan motornya

"Terus syaratnya gak jadi?" tanya gue menaiki motor radith

"Nggak mamut, gue becanda kok mana mungkin nolongin loe pake embel-embel syarat gitu" ujar radith sembari menjalankan motornya

"Ih loe mah kebanyakan becanda" gue mencubit pinggangnya

"Sakit sa, dari pada cubit mending peluk pinggang gue" radith menarik tangan gue ke pinggangnya

"Haduh loe tuh ya pulang dari luar kota malah bucin kayak gini" gue memukul punggung radith

Radith baru saja pulang dari Surabaya. Karena ada acara keluarga dan sekalian liburan katanya. Padahal belum waktunya liburan, memang udah biasa bagi dia izin berlama-lama. Dan gurunya sering sekali memberikan izin, entah karena radith anaknya pintar atau apa. Tapi nilai dia selalu bagus.

My Virtual Crush[selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang