My Answer

95 6 2
                                    

Hujan sore itu menahan langkahku di depan gedung kursus memasak. Jarak dari gedung ke halte cukup jauh, aku akan basah kuyup jika aku menerjang hujan yang cukup lebat ini.

"Sa Rang-ssi," panggil seorang pria di balik pintu mobil hitam yang berhenti di depanku.

"Oh, Kyung Soo-ssi," aku menundukkan tubuh memberi salam.

"Naiklah. Terlalu lama jika harus menunggu hujan reda."

"A-anieyo..." aku menggelengkan kepala.

"Kyung Soo-ssi ada payung? Boleh aku pinjam saja buat pergi ke halte depan sana?"

"Eobseoyo... tadi payungku sudah ku pinjamkan pada teman sekelas kita."

Lantas ia membuka pintu mobilnya dan mempersilahkan aku untuk masuk. "Naiklah!"

Sudah sebulan lamanya aku mengikuti kelas memasak untuk mendapat serfitikat chef. Do Kyung Soo adalah salah satu murid juga di kelas memasak itu. Beberapa kali kami jadi satu tim untuk membuat menu masakan. Pernah juga kami kebetulan bertemu di supermarket ketika sama-sama sedang membeli bahan makanan, saat itu kali pertama ia menawarkan diri untuk mengantarku pulang karna ternyata rumah dia dan restoranku searah.

"Maaf ya jadi merepotkanmu," ucapku saat dalam perjalanan.

Kyung Soo tersenyum sambil tetap fokus menyetir ketika aku menatapnya, "Anieyo, sama sekali tidak merepotkan. Sa Rang-ssi mau pulang ke restoran kah? Atau mau langsung pulang ke rumah?"

"Ke restoran aja, biar jalannya searah."

"Kalo mau pulang ke rumah juga tidak apa-apa. Tidak masalah bagiku mengantarmu ke rumah meski tidak searah."

Aku menoleh ke arahnya, menatapnya malu.

Kyung Soo tampak singkat menoleh ke arahku dengan senyumannya yang khas berbentuk hati, lantas kembali fokus melihat jalanan yang basah kuyup terkena hujan.

"Sebenarnya karna ada yang harus kulakukan di restoran."

"Oh, benarkah? Baiklah kalau begitu kuantar ke restoran saja," Katanya di akhiri dengan senyum manisnya.

Di tengah perjalanan, ia mengajakku mengobrol tentang pengalaman kami soal makanan. Mulai dari membicarakan soal resep kue, masakan di restoran langganan kami, menu-menu favorit, hingga minuman yang kami suka.

Rasanya terlalu jahat jika aku hanya mengucapkan terima kasih setelah diberikan tumpangan, sehingga kutawarkan untuk mampir ke restoran, menyeduh secanggir teh hangat sembari melanjutkan obrolan sederhana kami.

Tapi bukan Kyung Soo namanya jika Ia tak meninggalkan kesan hangat pada setiap orang. Ia justru ikut membantuku mengupas isi ikan teri yang rencananya akan kugunakan untuk membuat kuah pesanan customerku. Dari situ pula Ia tahu tentang restoranku yang baru saja selesai direnovasi.

"Kapan mau mulai menata ulang?" tanya Kyung Soo dengan jemarinya yang masih sibuk mengupas isi perut ikan teri.

"Aku berencana untuk memulainya besok. Setelah itu aku harus menyiapkan menu," kataku.

"Menu baru? Mau bikin apa?" Kyung Soo tampak tertarik.

"Aku belum memikirkan nama yang cocok. Tapi aku harus melakukan sesuatu pada ikan teri kering ini," sejenak aku memikirkan olahan teri yang mungkin bisa kucoba. "Mungkin... sup."

[Complete✔️] One Shot Story - Doh Kyung Soo (D.O. EXO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang