내 남편 ᴍʏ ʜᴜsʙᴀɴᴅ Na Jaemin

0.3

Kediaman keluarga Na

"Permisi, Ny, dan Tn Na" ujar papa Hea

"Eh, hai udah lama ga ketemu ya" Ny.Na

"Haha iya juga, udah 5 bulan ya ga ketemu" mama Hea

"Yaudah ayo masuk" Tn.Na

"Eh anaknya kemana jeng?" Ny.Na

"Dia pake mobil lain dia di kawal jeng" jelas Mama Hea

"Mama papa" Hea baru saja datang

Abaikan style nya

btw visual dia kelihatan ketuaan gak buat anak umur 15 tahun? Kalau iya nanti aku ganti, tolong komennya!!!!!!!!

Ini Style yang di pakai oleh Hea

"Aduh cantiknya anakmu jeng" Ny.Na

"Haha makasih loh, anak kamu juga pasti tampan kan?" mama Hea

"Hahaha iya sih, yaudah bapak bapak sama anakku udah ada di ruang makan tuh, ayo"

Mereka bertiga langsung pergi ke ruang makan

Hea terkejut melihat sosok pria di depannya

Pria dengan tubuh yang Shirtless, rambut hitam yang mullet, memakai jas hitam

Ah definisi tampan yang sesungguhnya

Tak berbeda jauh dengan pria tampan itu yang bernama lengkap Na Jaemin, dia melihat Hea tanpa berkedip sedikit pun

Emmm rasanya Jaemin mulai tertarik dengan gadis remaja ini

"Jaem hey!" Sang ayah membuyarkan lamunannya

"E-eh iya yah?"

"Kamu ini, sampe segitunya ngeliatin Hea, gimana cantik kan?" tanya Ayah Jaemin

"Em i-iya yah cantik"

"Cantik banget malahan yah" tambah nya dalam hati

"Jadi karena Jaemin dan Hea setuju sama perjodohan ini, kami para orang tua mempercepat tanggal dan bulan pernikahan kalian" Ayah Jaemin

"Yah?!/PA?!!" Jaemin/Hea

"Kami putuskan, pertunangan kalian bulan ini, dan acaranya 18 hari dari hari ini" Tambah papa Hea

"Pah" Hea memohon untuk mengundur waktunya

"Ini demi kebaikan kamu sayang, kita cuma mau ngundang keluarga besar kita aja gak ada rekan kerja - rekan kerja, ya mungkin Jaemin mau ngundang teman temannya juga?" ujar mama Hea sambil mengusap Surai sang anak gadisnya

Hea hanya bisa ngehela napas panjang yang terdengar sangat berat

"dan juga, kalian nikah saat hea umur 16, karena menurut agama usia yang matang buat menikah itu 16 tahun" Lanjut Ayah Jaemin

"Hea mulai besok lusa, kamu tinggal di rumah bunda ya" Bunda Jaemin

Jaemin dan Hea langsung menatap Bunda Jaemin dengan tatapan yang tidak bisa di artikan

"Mau kan sayang? Mama Papa kamu sudah mengizinkan kamu tinggal bersama kami"

"Ya sudah tan, kalau Papa sama Mama maunya gitu aku nurut aja" ujar Hea pasrah sambil menundukkan kepalanyaa

"Panggil ayah sama bunda aja" Ujar Ayah Jaemin

"I-iya om, eh Yah" di jawab Polos sama Hea

Semuanya tersenyum kecuali Jaemin dan Hea, ah mungkin hanya Hea karena Jaemin tersenyum tipis, tipis sekali bahkan tidak akan ada yang menyadari jika Jaemin sedang tersenyum sekarang ini

"Terus kalau dia tinggal di rumah gue, dia tidur sama gue gitu? Kan kamar sebelah udah di rombak, di jadiin gudang"-batin Jaemin

Skip

"Bun, nanti Hea tidur di mana?"

"Sama kamu lah, nanti bunda bakalan beliin dia kasur lain, lagian kamar kamu masih luas buat temen temen kamu yang selalu datang kesini"

"Bun?! Ya kali aku sama dia satu kamar Bun? Aku yang gerogi sendiri, aku nih pria normal ya bun, kalau ada apa apagimana?!! bunda tau sendiri kan kalau aku tidur dari ujung A bisa ke ujung D pas bangun bangun"

"Kamu ga denger tadi bunda bilang apa? bunda bakalan beliin dia kasur lain ih kamu ini batu banget, juga bunda percaya sama kamu, kamu ga bakalan ngelakuin hal hal aneh"

"Hah,, terserah bunda deh, aku mau ke kamar mau tidur"

••>Disisi lain

"Ma kenapa aku harus tinggal sama mereka?"

"Kamu sebentar lagi mau punya suami sayang, jadi kamu harus belajar dari sekarang, buat tinggal sama calon kamu"

"Emang gitu ya mah?"

"Iya sayang, udah sekarang kamu tidur, ini udah jam 10.16 p.m waktunya kamu tidur"

"Emm,, good night mom"

"Too dear"

Tbc