2.4

87 13 0
                                    

Sudah 2 minggu Hea sadar dari komanya, dan hari ini adalah hari ke 3 dia sudah di rumah, sebenernya dia belom boleh pulang, tapi dia maksa buat rawat jalan aja. dokter cuma iya iya aja, cuma Hea tiap minggu harus cek Up

"Kak Nana, aku mau seblak dong boleh ya?"

"Enggak, kamu baru sembuh juga"

"Ah kakak mah jahat, aku ngambek, kita kemusuhan" Hea keluar dari kamarnya dengan menghentak hentakkan kakinya lalu menutup pintu kamarnya dengan sangat kuat

"Ckckck, Ngambek bilang, Huh kalau gini mah harus di beliin" Jaemin keluar dari kamarnya sambil mengenakan jaket boombernya

Jaemin melihat Hea di ruang TV sambil memakan ciki, eits jangan dilupakan, Hea memajukan bibirnya, dan itu sangat lucu bangi Jaemin. Jaemin terus berjalan keluar, danmenghidupkan motornya itu, Hea mendengarnya tapi dia acuh, males lagi kemusuhan dia

Jaemin mencari seblak sampai komplek tetangga, soalnya yang di langganan dia alias depan komplek dia tadi tutup. Jaemin cepat memesan seblaknya dia memesan 4 soalnya ini sudah hampir magrib, ayah sama bunda pasti sebentar lagi pulang jadi sekalian saja

"Bang seblak ya, 3 level 5 dan 1 level setengah aja"

"oke dek, sebentar ya, duduk dulu atuh"

Setelah pesanannya siap, Jaemin langsung pulang, dan memberikannya kepada Hea

"Ara!! Ini seblak pesenan kamu"

"Gak, kakak bohong"

"Yaudah kalau gamau, ini buat aku aja, padahal aku tadi beli 1 orang 1cporsi buat aku sama kamu dan ayah bunda

"Yaudah mana?" Hea dengan gemasnya mengadahkan tangannya Jaemin yang gemas dengan tingkah Hea langsung memberikan seblaknya lalu mengacak acak rambut Hea. Hea menerima seblak itu dengan wajah yang sumringah

"Makasih kak, kakak baik deh"

Chup

Jaemin mematung, Hei seorang gadis polos sudah berani mencium pipinya?

"Ih udah berani ya sekarang" Ledek Jaemin, tapu respon hea cuek dia sibuk memakan Seblaknya. Jaemin hanya menggelengkan kepalanya

"Ayah pulang"

"Bunda juga"

"Ayah bunda!!!" teriak Hea dari dapur jangan lupa dia masih mengunyah seblaknya

"Wih makan apatuh, kayaknya enak" Ayah

"Ini yah seblak, Hea tadi ngambek ga di beliin seblak, oh ini punya ayah sama bunda" Jaemin

Ayah sama Bunda Na cuma geleng geleng dengan tingkah anak ankanya

"Hea, Jaemin, Mama Papa, Ayah sama Bunda sudah sepakat bakalan majuin Hari pernikahan kamu sama Jaemin" Bunda

Ukhuk ukhuk

"nih nih minum dulu" Jaemin panik, Hea tiba tiba terbatuk

"Bun, Ayah, kenapa di majuin?" tanya Jaemin

"Bunda sama Mama udah sepakat biar kalian nikah 2 minggu lagi, bertujuan untuk...

Kamu sama Hea semakin dekat, dan juga Kita para orang tua yakin kalau kamu udah bisa mimpin keluarga kamu, nanti juga Bunda sama Mama mau buat Restoran kecil buat Hea, dan Papa sama Ayah mau ngasih perusahaan yang mereka berdua bangun buat kamu" jelas bunda

"Bun, tapi ini terlalu cepet, Hea masih kelas 10 dan aku masih kelas 12"

"Gak papa, kamu udah cukup umur kan? dan hea sebentra lagi umur 16, udah semuanya udah kita urus termasuk gaun yang mau Hea pake, jadi gak ada penolakan" 

"Ayah... bantu dong ih" Jaemin merengek kepada sang ayah yang sedari tadi menikmati makan malamnya

"Udahlah kamu jangan banyak protes" Ayah

"heaa kamu setuju kan?" tanya Ayah kepada Hea

"Aku ikut kalian aja"

"Ra!! Ahh kamu mah, nanti kalau aku ga Bisa jadi suami yang baik gimana?"

"Aku yakin kakak bisa" Jawab Hea sambil tersenyum

"ah yaudah deh terserah kalian aja mah" Jaemin cuma bisa pasrah aja sekarang

내 남편 ᴍʏ ʜᴜsʙᴀɴᴅ Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang