0.4

161 18 0
                                    

"Sayang nanti setelah kamu sekolah dan makan siang, kita jam 4 sudah ada di sana, soalnya mama sama papa mau ke rumah kakek nenek mau jenguk mereka"

"Emang harus hari ini ya mah? gak bisa di undur gitu?"

Mama Hea hanya menggeleng dan tersenyum simpul untuk menjawab pertanyaan sang anaknya itu

"sudah sekarang kamu makan habisi, sebenetar lagi pak Jackson datang"

"Iya mah"

~~~Disisi Lain~~~

"Sayang jangan lupa hari ini, Hea sama mama papa-nya datang ke rumah kita, kamu kalau pulang jangan malam malam ya, langsung pulang aja, biar Hina nanti di jemput sama mama nya"

"Iya bunda, yaudah aku pamit ke sekolah dulu Assalamualaikum bun"

"Waalaikumsalam"

●●●

"Ciee~~~ Seorang Na Jaemin yang gak pernah pacaran, yang terkenal dingin ke semua siswi di sekolah mau-pun sekolah lain udah mau nikah"

"Diem ngapa sih!!, mulut lo ember banget kek comberan depan rumah Haechan, gak gue traktir lagi nih!"

"Wehhhh santai bos"

"Yang bener? lu tau dari siapa kalau Jaemin mau nikah?"

"Dari bundanya lah hahaha, tapi ya, yang cewe cantik sumpah demik dah, lu kalau mau tau fotonya minta sama Jaemin noh"

"Tunjukin dong Jaem, lu mah kayak gitu sama sepupu sendiri"

"Apa sih lam?! Hina lu jangan manas manasin ya, gue bilangin Haechan lu entar kalau deket sama Haruto anak kelas ipa 4"

"Eh maap maap canda, kalem ma bro, entar ancur masa pdkt gue sama dia"

"Jaem, Jeno kemana dah?"

"Lah kagak tau gue, kan lu pacarnya biasanya lu tau lah, gimana sih lu jadi pacar Lam"

"Yeu, gue gampar juga lo ya"

"BODO AMAT CUK"

"Anjir kasar lo sama Lami, hadapin Nakamura Hina dulu sini" Hina sudah menggulung lengan seragamnya

tenang Jaemin tau Hina berniat bercanda dengannya

"Yaudah ayo sini maju, lu gak liat ini urat di otot bisep ketiak gue?" Jaemin sudah menunjukkan ototnya yang kekar itu

Masih sempet ngereceh ini anak- Hina Lami

"Halah kalah kekar sama Jeno aja bangga"

"Hahaha lu kalau ngomong suka bener deh Lam" Hina terbahak bahak, sedangkan Jaemin sudah menekuk mimik wajahnya

dia tidak habis pikir dengan kedua sepupunya ini, walaupun Lami berbeda 1 tahun dengan dirinya dan juga Hina, Mulut Lami seperti pisau, menyerupai motor sport yang melaju di lintasan yang tidak bisa di rem itu lah Lami

Jika Hina, dia wanita yang kuat, humoris, sama seperti Haechan, namun siapa pikir gadis itu selalu menangis jika Haechan tidak memberinya kabar dalam sehari semalam?

Skip

"Assalamualaikum Bunda Jaemin pulang"

"Waalaikumsalam, eh anak bunda udah datang, ke kamar-mu gih, mandi ganti baju, habis itu makan, kalau mau tidur dulu gak papa, nanti bunda bangunin kamu kalau Callorine udah mau sampai "

"Iya bunda, emm Ayah kemana bun?"

"Ayah lagi pergi ke rumah om Kyuhyun, mau main catur katanya"

"Gak ke kantor?"

"Libur katanya, cape"

"Huh mentang mentang yang punya kantor se-enak jidat libur gitu"

"Heh!!"

"Hehe maaf bund, yaudah aku mau ke kamar ya bun, dadah"

Sang bunda hanya menggelengkan kepalanya dia tak percaya jika anaknya bisa dibilang sudah beranjak remaja, karena tingkah lakunya masih seperti anak kecil

~:~:~:~:~

Tbc

내 남편 ᴍʏ ʜᴜsʙᴀɴᴅ Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang