2.1

87 13 0
                                    

Kamar Jaemin

"Ara....Ara..." Jaemin mengigau

"Lam, ini Jaemin ngigau Hea mulu dari tadi"

"Ga tau juga, gu-"

Ceklek

"Tan, Jaemin dari tadi manggil manggil Hea terus" Hina

"Hah..." Keluh Bunda

"ARA ENGGAK JANGAN PERGI" Jaemin berteriak dan bangun dari pingsannya dengan nafas tergesah gesah

"Sayang kamu kenapa?" Tanya bunda

"Bun hiks Ara bun hiks, Ara dimana" Yap Jaemin nangis di dalam pelukan bundanya. Lami dan Hina untuk pertama kalinya melihat Jaemin nangis setelah sekian lama

"Aku- aku mimpi dia ninggalin aku bun, dan gak akan pernah kembali lagi bun hiks"

"Bun aku mau jenguk dia"

"Sayang Hea belum di bolehin buat di jenguk, keadaannya masih kacau, dan....

Hea harus operasi" Bunda memelankan ucapannya di akhir, Jaemin masih bisa mendengarnya, Jaemin langsung nangis sejadi jadinya

"Bunda ini salah aku, aku ga bisa jadi tunangan yang baik hiks"

"Hey kamu ga boleh ngomong gitu ah"

"Jaem, Hea nanti jam 8 mau mulai operasi, kamu harus kuat ya, dan berdoa semoga lancar" Ayah Na, Jaemin mengangguk pasrah

"Bun aku mau keluar bun, mau ngungguin Ara, gak papa walaupun cuma di depan ruangannya, asalkan aku bisa nemenin dia bun"

"Tunggu bunda tanyakan perawatnya dulu"

Bunda keluar untuk menemui perawat setelah itu kembali dan Jaemin boleh ke ruangan Hea asalkan benar benar sudah lebih baik kondisi Jaeminnya





6.55 p.m

Jet pribadi keluarga Hwang sudah mendarat di rooftop rumah sakit keluarga Na, 2 pria turun dari jet pribadi itu dengan Black Style

Jet pribadi keluarga Hwang sudah mendarat di rooftop rumah sakit keluarga Na, 2 pria turun dari jet pribadi itu dengan Black Style

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yap Hwang hyunji dan lee minho yang biasa di panggil Hyunjin dan Lino

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yap Hwang hyunji dan lee minho yang biasa di panggil Hyunjin dan Lino

Mereka berdua jalan di koridor rumah sakit, banyak mengundang perhatian perawat dan pasien juga keluarga pasien yang ada di rumah sakit itu, banyak yang berisik bisik tentang mereka

Lino dan Hyunjin menghampiri Jaemin dan keluarganya

"Dimana Hea?" Ujar Lino dengan muka datarnya

"Ah iya kenalin saya Hyunjin dan dia Lino" Lino Bunda dan Ayah Na hanya mengangguk untuk jawaban , Lami dan Hina? mereka lagi terpesona sama Hyunjin Lino

"Cepet dimana ruangan Hea?"  tanya lino sekali lagi

"Bang jangan gitu napa, emm kalau boleh tau ya om, Hea dimana"

"Oh ini, ini kamar hea, oh ya di sini siapa sepupunya Hea? dan yang mau donorin darahnya?" Bunda Na

"Dia om, dia yang mau donorin darahnya" Ujar Hyunjin sambil menunjuk Lino

"Ah kalau gitu langsung aja ke ruangan yang dokter ini tunjukkan, biar cepet transfusinya" Ayah Na menunjuk doketr Sejeong yang baru datang

Lino hanya mengangguk lalu mengikuti Dr.Sejeong dari belakang

Skip aja ya hiks

Operasi sudah di mulai 15 menit yang lalu, Lino juga sudah kembali, lampu ruang operasi sudah menyala menjadi merah, di luar ruang operasi juga ada 4 dokter bedah yang sudah siap siaga jika ada apa apa di dalam sana nantinya

Semua orang menjadi tegang, termasuk Lino tapi dia menutupinya dengan wajah datarnya itu, Hyunjin Lami dan Hina gemetar, Ayah Na dan Bunda Na menenangkan Jaemin yang mulai menangis

di dalam ruang operasi

ada 3 dokter yang sedang menangani Hea di sini, dan 7 suster

"Sus tolong cek  detak jantungnya"

"Dok detak jantungnya mulai lemah"

"Siapkan alat pacu jantung"

"Naikkan ke 150 joul"

"detak jantungnya Sudah kembali seperti semula dok"

3 dokter terbaik di rumah sakit ini sedang fokus dengan Hea, ada perasaan takut di ketiga dokter itu tapi mereka tetap bekerja dengan profesional

"Dok detak jantungnya turun dengan drastis"

"Siapkan alat pacu jantungnya, naikkan ke 200 joul"

"Baik dok" Dokter itupun berusaha mengembalikan detak jantung Hea agar kembali normal, namun keadaan semakin sulit, hingga ada sedikit pikiran Hea tidak akan selamat

Di luar ruangan

"Astaga ayah lampunya kenapa gitu?" Bunda menunjukkan lampu ruang operasi yang mulai kedap kedip

4 dokter bedah yang melihat itu langsung membuka pintu operasi dengan tergesa gesa, dan masuk dengan wajah yang tidak bisa artikan

"Ayah Ara kenapa ya, kenapa dokternya masuk semua hiks" Jaemin menangis lagi, baru saja dia tenang sekarang dia menangis lagi, Lami Hina dan Bunda Na mulai menangis juga, Hyunjin sudah berkaca kaca, Lino mulai berkeringat dingin

"Sayang itu keadaan darurat, kamu sekarang berdoa aja ya" Ayah Na menenangkan Jaemin dan bunda Na

"Ayah..." Bunda Na

"gak papa bun Hea pasti baik baik aja"





Sudah 5 Jam operasi berjalan namun dokter tidak ada yang keluar walau satu orangpun, lampu ruang operasi masih sama dengan keadaan terakhir, keluarga hea sudah datang 3 jam yang lalu

"Pa hea gimana ini pa hiks" Mama Hwang keadaannya sangat kacau saat ini walaupun tidak sekacau Jaemin

"Kita berdoa aja Ma, ah itu lampunya sudah kembali seperti biasa" papa hwang

"Ahh sekarang sudah operasi seperti biasa, keadaan darurat tadi sudah lewat" Ayah Na

dan benar saja 15 setelahnya Semua dokter keluar dengan berita yang menyedihkan dan bahagia

"Baik, saya sebagai dokter yang bertanggung jawab atas pasien Hea akan menyampaikan kabar buruk dan bahagia"
"Pertama, operasi sudah selesai dan berjalan lancar, walaupun tadi pasien sempat mengalami penurunan detak jantung yang sangat drastis sampai mebuat kami kewalahan tapi kami bisa mengatasinya, dan pasien sekarang Koma, biasanya untuk pasien koma mereka terkena efek samping, yaitu lupa ingatan sementara dan tidak" Dr. Sejeong

"gak papa dok asalkan anak kami selamat" Papa Hwang

"Baik saya dan dokter yang lain akan pergi keruangan kami, sebentar lagi pasien akan dipindahkan ke ruang rawat inap yang tuan Na minta, pasien bolleh di jenguk besok pagi pukul 8" Dr. Sejeong

내 남편 ᴍʏ ʜᴜsʙᴀɴᴅ Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang