01

3.3K 499 46
                                    

Kau mendudukan diri dengan kaku. Berhadapan dengan dua orang yang kau yakini berkedudukan tinggi itu, membuatmu sedikit gugup. Belum lagi, kau tidak tau maksud dan tujuan mereka datang kemari.

"Ada yang bisa saya bantu, Tuan?"

Salah satu laki-laki itu mengernyitkan dahi.

"Tidak bisanya madam memanggil Yang Mulia dengan sebutan Tuan."

Kau lantas mengalihkan pandanganmu ke laki-laki di sebelahnya yang menatapmu dingin.

Surai pirang, bibir penuh berwarna merah, dan mata tajamnya. Seharusnya dari sekali lihat kau sudah tahu bahwa ia adalah penggambaran tokoh Raja Erenel Evander dari kerajaan Kozani. Bodohnya dirimu!

"Maafkan saya, Yang Mulia. Saya sedang tidak dalam kondisi tubuh yang baik." Balasmu

"Apa kondisi fisik yang tidak baik  memiliki efek terhadap penampilan anda, madam? Karena saya rasa, anda terlihat jauh lebih menawan dari terakhir kali kami berkunjung kemari." Ucap lelaki di samping Raja Erenel.

Dari caranya berbicara dan merayumu, kau sudah bisa menebak bahwa dia adalah adipati kepercayaan raja Erenel. Perdana Menteri sekaligus teman karib Raja Erenel itu sendiri, yaitu Duke Antoni Capwin.

Selain terkenal ramah, ia juga terkenal suka main wanita. Sangat berkebalikan dengan Raja Erenel yang dingin dan ambisius.

"Antoni, kita tidak punya banyak waktu. Cepat berikan koin emasnya." Ucap Raja Erenel yang membuatmu tertegun.

Suaranya benar-benar mirip dengan apa yang kau bayangkan selama ini. Menyiratkan kesedihan dan kehampaan yang ia tutupi dibalik sikap dingin dan kejamnya itu.

"Madam (y/n), ini koin emas yang Yang Mulia Erenel janjikan sebagai hadiah karena telah memberikan racun pada Viscountess Maria." Ucap Duke Antoni.

Nama itu tidak asing di telingamu. Namun beberapa saat kemudian, kau mengingatnya. Viscountess Maria Verda adalah ibu dari tokoh utama wanita dalam novel yang kau baca. Tapi kau tak ingat, apa sosok penyihir yang sedang kau jalani ini memang meracuninya atau tidak.

"Hm... terimakasih banyak, Yang Mulia. Saya tersanjung atas kunjungan anda kemari hanya untuk mengantarkan koin emas ini kepada saya." Ucapmu

"Jika anda tersanjung, maukah anda memberikan satu ramuan untuk saya?" Tanya Raja Erenel padamu

"Ramuan apakah yang anda perlukan, Yang Mulia?" Tanyamu

"Ramuan untuk membuat seseorang jatuh hati hingga mengorbankan hidupnya."

Kau tersentak. Bukan karena perkataannya, melainkan karena tatapannya yang lembut. Dibubuhi seringai jahil di wajahnya. Apa maksudnya itu?

"Yang Mulia, anda membuat Madam (y/n) panik." Bisik Duke Antoni

Namun setelah berpadangan beberapa detik, Raja Erenel kemudian mengalihkan pandangannya dan tersenyum tipis. Tidak, ia bukan tersenyum melainkan menyeringai.

"Saya rasa kondisi fisik anda juga bisa membuat anda bertindak seperti orang lain, Madam."

Kau lagi-lagi tersentak. Jangan-jangan kau baru saja melakukan tindakan yang tidak biasa dilakukan penyihir ini.

"Saya hanya bergurau karena anda terlihat lebih santun hari ini. Ayo Antoni, kita harus segera kembali." Ajak Raja Erenel

Setelah Raja Erenel berserta Duke Antoni pergi menggunakan kudanya, kau kemudian memanggil manusia kerdil yang mengaku sebagai pelayan setiamu itu untuk menanyakan segala hal.

"Hei, kerdil. Apa biasanya aku bersikap kurang ajar pada Raja Erenel dan Duke Antoni?" Tanyamu

Manusia kerdil itu bersungut kesal.

The Cursed Pendant (M) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang