WARNING! MATURE CONTENT.
STRICTLY FORBIDDEN FOR CHILD
🌚🌚🌚🌚.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tiga tahun berlalu.
Semuanya terasa jauh lebih baik ketika saat itu kau selamat dari kutukan yang sudah diturunkan sejak beberapa generasi sebelumnya. Kau dieulu-elukan sebagai wanita pembawa keberuntung bagi Kavala, diibaratkan sebagai rembulan yang menerangi negeri ini dari gelapnya malam. Sementara Raja Joshua diibaratkan sebagai sang surya yang memberikan kehidupan bagi masyarakatnya. Kalian dinilai sebagai pasangan yang sangat serasi hingga masyarakat tak henti-henti berdoa untuk kebahagiaan dan umur yang panjang.
Tapi umpamaan itu membuatmu tak tenang. Nyatanya bulan tak pernah bertemu dengan matahari. Mereka bersinar dalam dua keadaan yang berbeda. Bulan membutuhkan matahari untuk memancarkan cahaya ketika malam tiba, sedangkan matahari? Ia tak membutuhkan apapun untuk bersinar.
"Apa itu artinya dia juga tidak membutuhkanku untuk tetap bersinar?"
Dari balik jendela kamar yang terletak di istana utama, kau memandangi bulan di atas sana. Cahayanya tidak seterang matahari, cenderung redup.
Keheninganmu terganggu ketika mendapati sepasang lengan kekar memelukmu dari belakang. Kau menoleh dan mendapati Raja Joshua tengah menciumi perpotongan lehermu.
"Kenapa melamun disini hm?" Tanyanya.
Kau menghela napas pelan sebelum membalikan tubuhmu menghadapnya. Ia telah menanggalkan semua lapisan baju kebesaran kerajaan yang seharian menempel di tubuhnya.
"Anda pasti lelah, Yang Mulia." Ucapmu sembari mengusap pipinya dengan tanganmu.
Ia meraih tanganmu kemudian mencium punggung tanganmu lembut.
"Jangan mengalihkan pembicaraan (y/n). Apa yang menganggu pikiranmu hm?" Tanyanya
Kau menghela napas. Apa benar suatu hari nanti laki-laki yang begitu memujamu dan mendambakanmu seperti Raja Joshua ini akan mengkhianatimu? Kau masih memandanginya dengan lekat.
"Saya takut, anda akan mengkhianati saya, Yang Mulia. Saya takut anda akan meninggalkan saya. Saya takut anda sudah tidak mencintai saya lagi. Saya takut-"
Perkataanmu terhenti saat Raja Joshua meraih tengkukmu dan membungkammu dengan bibirnya. Gerakannya sangat cepat hingga kau tak bisa mengelak dari lumatan-lumatan lembutnya di bibirmu.
"Kau ini bicara apa, (y/n)? Bukankah aku sudah berjanji untuk tidak mengkhianatimu? Apa kau tak percaya dengan janjiku itu?" Tanyanya setelah melepaskan pangutannya.
"Tapi kutukan itu..."
"Tiga tahun sudah berlalu, sayang. Dan tidak terjadi apapun padamu kan? Masyarakat tetap mencintaimu. Tapi tentu tidak sedalam rasa cintaku padamu. Rasa cintaku ini lebih dalam dari apapun, kau tahu?" Tuturnya
Kau tak bisa mengelak untuk tersenyum saat kata-kata menggelikan itu masuk ke dalam telingamu. Meski menggelikan, kata-katanya itu seperti memiliki efek samping yang luar biasa besar bagi dirimu.
"Yang Mulia, apa anda juga mengatakan kata-kata semanis ini pada semua wanita yang anda dekati dulu? Benar-benar." Ucapmu heran
"Aku tidak mendekati wanita manapun kecuali dirimu. Wanita pertama dan terakhir yang selalu menarik perhatianku, hanya kau (y/n)."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cursed Pendant (M) ✔
FanfictionKau terbangun dalam tubuh orang lain.Terlebih lagi, suasana yang kau lihat secara nyata menggambarkan apa yang kau baca dari novel romansa favoritmu. Namun, alih-alih bertukar kehidupan dengan seorang putri kerajaan sekaligus tokoh utama dalam nove...