Pov.Bagaimana tidak membuat alaska dan bryan marah kalau acha sekarang sudah menjadi pusat perhatian para buaya dengan mata yang menatap penuh napsu, apalagi ada yang berani menggoda acha. Tidak tau saja bahwa pawangnya sedang memperhatikannya, adh adh dasar pria (tapi nggak semua pria seperti itu yaa).
"HEH ANJ!!!" sentak bryan mendobrak meja, hingga dia sekarang menjadi pusat perhatian orang-orang disampingnya.
"lu kenapa hah?!" tanya rafly terkejut melihat aksi bryan tiba-tiba.
"BERANI BANGET SI BANGSAT" kekeh bryan dengan nada sinisnya.
"lu kenapa asu? Kalo lu nggak ngomong ya gua gatau cok" sinis hendra karena gereget.
"noh lihat aja si acha" kata juan sambil menunjuk ke arah acha yang sedang di goda oleh buaya darat, tapi untung saja acha tidak tertarik dan hanya acuh tak acuh kepada buaya darat itu, acha kemudian melanjutkan jalannya menuju kasir.
"toh acha nggak tertarik" sambar dara yang sedaritadi menyimak teman-temannya.
*FLASHBACK OFF
Acha mendatangi teman-temannya yang sedang asik mengobrol, acha pun ikut gabung dengan teman-temannya yang tiba-tiba menatapnya dengan wajah serius dan suasana pun berubah menjadi tegang.
"e-ehh pada kenapa kalian? Kenapa tiba-tiba natap gua kek gini?" tanya acha karena merasa takut juga aneh dengan tatapan teman-temannya
"ck! Lagian lu ngapain sih dek pake baju kek gitu hm?!" tanya balik alaska karena dia sendiri heran kenapa adiknya memakai pakaian seperti itu, sangat mengundang napsu jahat pria.
"emang kenapa sih kalo gua pake baju gini?"
"lu ngga dingin?" tanya vano ingin menghentikan perdebatan keduanya
"nggak!" sentak acha membuat vano terdiam, padahal niat vano baik
"hm yaudah, sekarang du-" tak sempat alaska melanjutkan ucapannya tiba-tiba alat untuk mengambil makanan itu bunyi
"gua ambil dulu" kata acha lalu berdiri dan ingin berjalan mengambil minuman kemudian tangannya di tarik oleh alaska dan dipaksa untuk duduk kembali, "biar gua aja yang ambil" kemudian alaska pergi meninggalkan tempat duduk untuk mengambil pesanan mereka.
*****
Mereka semua menikmati makanan dan minuman yang mereka pesan dengan iringan candaan dan tawa yang membuat suasana kembali hangat, hingga tak terasa mereka sudah menghabiskan waktu 30 menit disana.
"anjir begah banget gua" kata vano polos sambil mengelus-elus perutnya karena kenyang
"gimana nggak begah, kalo semua makanan yang ngehabisin elu" sinis rafly melihat tingkah sahabatnya yang seperti bocah
"pubg ga qi?" tanya hendra yang tengah siap dengan handphone untuk bertempur meratakan musuhnya.
"gas" jawab alaska mengeluarkan handphone dan langsung membuka game tersebut
"gas ditoko" sambar bryan yang sudah berada di lobby (lobby:beranda game)
"kuylah langsung lobby" jawab juan yang sudah berada di lobby bersama bryan
"dimana kita malam ini?" tanya alaska sebagai kapten yang mengendalikan tempat juga penurunannya.
"sanhok sabi"
"oke kebetulan nih, turun bothcamp ye"
"main barbar nih ceritanya"
"sabilah diratakan tuh squad"
YOU ARE READING
A . A
Teen FictionSuara keributan terdengar lagi dari kamar sebelah membuat acha lelah mendengarkannya. Acha yang tak tahan dengan keributan itu membanting barang-barang yang ada di kamarnya dan menimbulkan suara yang cukup keras, Alaska yang mendengar suara tersebut...