27

2K 148 9
                                    

warn 

banyak typo ~~ 

enjoy ~~ 

2 bulan kemudian 

sudah 2 bulan berlangsung dan perut jisungpun sudah membesar jisung dibingungkan dengan perceraian nya yang tak kunjung selesai itu dan itu membuat jisung khawatir jika jaksa melihat perutnya yang membesar pasti perceraian itu akan dibatalkan ketika melihat kondisinya

jisung juga dibuat bingungkan dengan sang papi yang tidak kunjung pulang ke thailand bahkan sudah dua bulan sang papi masih sibuk dengan urusannya di korea entah apa itu. jisung sudah berkali-kali bertanya kepada yin dan lucas yang pulang terlebih dahulu ke thailand dibanding papinya tetapi mereka hanya menjawab bahwa tuan Kang benar-benar sedang sibuk. 

ia ingin menelpon sang papi tapi tak pernah diangkat itu membuatnya khawatir, kehamilan jisung sudah memasuki bulan ke7 dan itu membuatnya lebih berhati-hati lagi saat melakukan sesuatu karena perutnya yang sangat besar bahkan yin dan lucas tidak memperbolehkan jisung turun dari kasurnya dan itu membuat jisung jengah 

sore ini jisung sedang bersama yin, lucas dan beberapa pengawal sedang menuju rumah sakit yang biasa ia kunjungi untuk periksa kandungannya, didalam mobil itu jisung hanya terdiam memikirkan sesuatu 

jisung : " yin bisakah aku melahirkan anak-anak ku di korea ? " ujar jisung tiba-tiba membuat yin langsung menoleh kearahnya krena posisinya duduk disebelah lucas dan lucas melihat kearah spion kaca untuk melihat jisung 

yin : " kenapa tiba-tiba ? sepertinya tuan kang tidak akan memperbolehkanmu melahirkan disana " ujar yin membuat jisung yang mendengar perkataan itu mempoutkan bibirnya kesal 

jisung : " aku yang akan bilang kepada papi tenang saja, tapi kalian harus ikut aku kesana temani aku melahirkan keponakan kalian " ujar jisung dengan senyum yang mengembang indah 

lucas dan yin yang mendengar itu tersenyum lembut setelah tahu bahwa jisung menganggap mereka sebagai saudaranya bukan hanya sebatas majikan dan pengawal

yin : " yaa tentu saja kami akan menemani mu peat, by the way kita sudah sampai ayo turun " ujar yin langsung turun dari mobilnya dan membantu jisung keluar dari mobiol yang mereka tumpangi 

mereka pun langsung berjalan kearah ruangan dokter joss, setelah sampai depan ruangan dokter joss. yin mengetuk pintu itu sampai sang pemilik ruangan menyuruh mereka masuk. yin membukakan pintu untuk jisung dan jisung memasuki ruangan tersebut 

saat masuk jisung melihat disana juga ada dokter mew kekasih dokter joss, jisungpun lansung mendekatinya dan memeluk pria tersebut dengan kencang membuat mew terkejut dengan tingkah jisung bahkan ia berada dipangkuan dokter mew dan dokter joss hanya bisa menahan kecemburuannya, yin yang melihat itu hanya tersenyum dan sedikit geli dengan perubahan ekspresi dokter joss 

ohh ayo lahh apakah jisung tidak merasa dirinya berat, dia bahkan tidak hanya membawa diri sendiri, bayangkan seberat apa ibu hamil saat dipangku apalagi jisung bukan hanya membawa satu tapi tiga nyawa sekaligus, untung saja dokter mew tidak mengeluh dan dia malah merengkuh tubuh gembul itu dengan jarak yang lumayan jauh karena terhalang oleh perut besar jisung 

dokter mew : " heyy ada apa adik manis ? " tanya mew dengan lembut dan mengusap punggung jisung 

jisung : " aku rindu dokter mew dan dokter joss " ujar jisung dengan nada merengek, dokter mew yang mendengar itu hanya tersenyum dan menoleh kearah joss yang memperlihatkan wajh cemburunya 

dokter mew : " sayang dengarkan dokter mew ya, maaf aku tidak menjenguk dirimu beberapa hari ini aku sedang sibuk dan katanya kau rindu dokter joss tetapi mengapa hanya aku yang kau peluk heum? " ujar dokter mew  dengan begitu lembut dan perhatian membuat dokter joss dan yin yang melihat mengembangkan senyum mereka 

i love you my husband | ENDING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang