pt.40

255 16 12
                                    

[Budayakan vollow, vote dan vomen.]

hbs revisi.

*****
Seorang gadis dan lelaki remaja harus menangisi perpisahan yg begitu lama.

"Heyy , jgnn nangiss , kau harus bisa tanpa diriku." Ucap seorang lelaki remaja sambil mencolek dagu gadis yg berada dihadapannya.

"Tapi , aku tdk bisa tanpa dirimu ! Kau tau sendirikan !" Ucapnya dgn nada sedikit tinggi.

"Heyy sayangg , kau harus bisa krena tdk selamanya aku disini. Dan blm tentu aku adalah kebahagian mu." Ucap lelaki remaja itu sambil tersenyum.

"Tapi , aku tidak bisa menerima perpisahan ini. Tidakk !" Ucap gadis itu dan diakhiri tangisan , lelaki itu lngsng memeluknya.

"Huss , udhh jgnn nangis , jelek tau. Aku gabisa pergi klau kamu kyk gni , jdi jgn nangis."

"Senyumm dongg !" Ucap lelaki itu , gadis itu memang tersenyum tetapi tdk dgn kebahagiaan.

"Nahh , udh yhh. Namamu akan kusebut disetiap doa ku. Jdi , kau jgn bersedihh."

"Izinkan aku pergi , dan setelah ini tergantung takdir dia akan mempertemukan kita atau tidak lagi."

*****
Saleha tiba - tiba terbangun dgn keringat yg bercucuran dann melihat sekelilingnya.

"Mimpi apa gw tadi ? Knp , mimpi itu akan benar benar terjadi ?" Pikir Saleha.

"Muntaz ? Dimana dia ?" Ucap Saleha beranjak keluar dari kamar. Dan melihat temannya diruang tamu , dia lngsung turun menemuinya.

"Guys ?" Semuanya pun menoleh.

"Saleha ? Lo ngapain turun ? Lo kan bisa manggil gw atau yg lain." Ucap Salsa sambil beranjak.

"Gw gpp Sas , gw cuma nyari Muntaz doang , dia kmna ?" Ucap Saleha melihat ke semua temannya.

"Dan , Fatim ? Dia juga dimana ?"

"Anu Sal , mereka ada urusan , gw sama yg lain juga gatau ada apaan."

"Kok dia gk ngasih tau gw ?"

"Lo kan lagi istirahat , ya dia mungkin gak mau bangunin lo."

"Ywdhh , gw mau temuin dia skrng." Ucap Saleha sambil berjalan ingin keluar dari rumah.

"Jgn skrng Sal , dia pasti ngasih tau lo klau emng ada sesuatu." Ucap Iyyah menahan Saleha.

"Tapi.."

"Udh Sal , lo blm sembuh , lo blm boleh kemana - mana dlu."

"Muntaz knp sih ? Kok gw ngerasa aneh bgt."

*****
Muntaz memutuskan untuk duduk dibalkon sendirian , menatap langit yg sedikit mendung.

"Sepertinya , cuaca ini akan mendukung dgn perjalanan masa depan gw."

"Taz ? Lo kok masih disini ? Kita harus berangkat jam 12 , jdi lo harus siapin koper." Ucap Fatim menghampiri Muntaz.

"Semudah itu lo blng ke gw ? Lo gak ngerti apa yg gw rasain ? Gw juga pengen ketemu seseorang untuk terakhir kalinya." Ucap Muntaz melihat ke Fatim.

"Gw tau , gw tau gmn perasaan lo. Tapi , masalah lo ketemu sama Saleha , itu mustahil taz." Muntaz lalu menatap lekat Fatim.

"Mustahil knp ?"

"Daddy gak bakal ngizinin kita Taz , dia harus secepatnya ke sana."

"Tapi , gw mau temuin Fateh ini , gw msih diizinin mamih , dan Daddy gak tau. Asalkan salah satunya aja yg pergi , jdi lo mau nitip sesuatu ke gw untuk dikasih ke Saleha ?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Story ||•MunSal•||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang