3 : kambuh

19 2 0
                                    

Posisi anak Dream sudah berada di salah satu rumah masakan padang. katanya Tuan muda Chenle ini syukuran atas naik jabatan pembokat nya. aneh bukan? BIASALAH! Horang kaya mah bebas.

"Oke, listen to me please sodara sodara!!" Di getok gelas kaca menggunakan sendok ting ting agar Mark mendapat perhatian.

"Jadi hari ini, Mas Chenle sekeluarga menyelenggarakan syukuran untuk 1 pembokat pribadinya, bukan begitu Mas? "

dan dibalas dengan senyuman lebar oleh Chenle.

"Ketahuilah para pencari traktiran gratis, Mas Chenle ini sudah membooking restoran ini atas nama kita semua, "

Seakan tak percaya, benar benar junior nya yang 1 ini bukan main jika sudah menyangkut soal harta.

"Jadi kalian para pemangsa bisa makan sepuasnya,terimakasih." Mark kembali duduk di kursi nya.

"Silahkan dinikmati makanan nya akang teteh." Chenle tak henti henti nya memperlihatkan senyum lebar, seakan akan hari ini hari bahagia dirinya.

"TERIMAKASIH TUAN MUDA CHENLE!! "
seru anak anak lain, yang malah mengundang tawa.

"Anjirlah rendang sini pancen oyee..."

"Chan, ambilin gue minum dong," Lucas yang sudah hampir nambah 2x membabui Haechan.

"Yah bang, nanggung ini tinggal dikit." mohon Haechan, sepertinya dia sangat menikmati makanan hari ini.

Mala hanya mengambil 1 paha ayam, 1 daging rendang, sambal ijo dan abon. lauknya banyak, tapi nasi nya sedikit. oh oke.

Mala sedari tadi memperhatikan Jeno yang lahap menghabiskan makanan nya, terkecuali sayur hijau yang ada dipinggir piringnya.

"Jen, bagi gue sayur lo dong, " pinta Mala.

"Tapi kan disitu ada Mal, kenapa harus punya gue? " Jeno menunjuk piring besar berisikan sayuran menggunakan dagunya.

"Em.. anu.. lo gak suka sayur kan? yaudah buat gue aja mubazir kalo gue ngambil dari sana. mending ngabisin punya lo. "

"Lah kok lo tau gue gak suka sayur? "

Aduh lagi lagi Mala dibuat kikuk seperti ini.

"Gue liat dari tadi itu sayur gak lo makan Jen, ya gue menyimpulkan aja sih kalo lo anti sayur." dianggukkan oleh Jeno, dan memberikan sayur nya ke piring Mala.

"Aduh neng Mala kayak ngasih lauk ke suami nya deh, serasi."

"Ih! apaan sih?! enggak kok, cuma ngasih rendang doang ke Jeno."

"Gusti!! perut gue udah kayak tas tentara mau perang tau gak?! berat banget!!" keluh Lucas sambil mengelus elus perut nya yang kekenyangan.

"Lebay lo! pasti gak inget abis 4 piring?" terka Haechan.

"Lah emang iya?"

"Bacot sia."

Sambil menunggu makanan meluncur dengan selamat menuju lambung masing masing, anak Dream berinisiatif bermain game. Ternyata Jisung si bontot membawa satu kartu poker.

"Asu! curang lo Mark! tadi lo gak ngeluarin ini ya?!" protes Renjun yang kesal karena Mark plin plan memilih kartu.

"WOI ANJIR GUE MENANG YUHUUU... "

"Jaem.. bisa gak lo gak usah teriak teriak di samping kuping gue?"

•••

"Pliss... angkat dong angkat," Ucap Mala memohon dan mengigiti jari kecil nya.

"Halo Jaem, Lo bisa jemput gue gak? di cafetarian deket kampus?"

"Yah.. sorry sorry nih Mal, gue lagi nugas. gimana kalo gue suruh Jeno aja jemput lo? mumpung anaknya disini nih,"

"Emm.. ya udah deh terserah mau dijemput siapa aja, yang penting gue gak telat," Pasrahnya.

"Ya udah tunggu.... "

lima belas menit kemudian, terdengar suara motor ninja di depan Cafe. Mala keluar dan mendapati Jeno yang sedang melepas helm kesayangan nya itu.

"Sorry ngerepotin Jen, si Karen lagi ada urusan katanya, "

"Iya udah santai aja kali Mal, jalan sekarang nih? " Mala mengganguk.

"abis ngapain di Cafe? " tanya Jeno sambil mengarahkan kaca spion nya ke wajah Mala.

"Ngerjain proposal, sekalian ngopi doang. " Jawab Mala seadanya.

Dibalik kaca hitam yang menutupi aset wajah tampan itu, tidak henti henti nya melirik ke arah belakang dan menciptakan seutas senyum di sudut bibir nya.

"Cantik... "

"Thank's ya Jen, udah mau gue repotin, " Mala memberikan helm bogo kepemiliknya.

"Iya sama sama Mal, sana masuk keburu telat. "

Jeno memang sengaja selalu membawa satu helm bogo untuk dijadikan cadangan, untuk jaga jaga supaya nanti tiba tiba ada yang ingin nebeng seperti Mala sekarang.

Sepergiannya Mala yang memasuki kampus, Jeno memperhatikan punggung Mala yang semakin lama semakin menjauh. ada apa dengan dirinya saat ini?



"shit! " Jeno mengumpat kenapa tiba tiba kepala nya jadi sangat pusing?

Jeno memegangi kepala nya yang sangat pusing dan berat, refleks dia memegang kursi disamping nya.

"Eh eh Jen? lo kenapa woi? " Spontan Jaemin menoleh kearah samping dan melihat Jeno yang memegangi kepalanya.

"Pusing lagi? " jeno hanya bisa mengganggukan kepala, tanpa menoleh sedikit pun ke arah Jaemin.

Dibantu nya untuk duduk di sofa dan Jaemin mengambil obat yang selalu Jeno bawa kemana mana. Jeno memang sudah sangat sering merasakan pusing hebat luar biasa seperti ini sejak beberapa puluh tahun lalu karena kecelakaan yang dialaminya waktu itu. sekarang dia sangat bergantung dengan obat obatan nya untuk meredakan pusing yang sewaktu waktu menyerang seperti sekarang.

Setelah meminum obat, Jeno tertidur. memang efek dari obatnya, supaya si pengonsumsi bisa istirahat sebentar.

Jaemin melihat Jeno yang tidur di atas sofa dengan wajah yang sedikit pucat, "kasian banget sohib gue." setelah itu dia melanjutkan tugasnya.

"Assalamualaikum penghuni bojong gede," suara mlengking khas Haechan menggema seantero rumah bernuansa putih biru muda.

"Bangsat, "

"Wah ga bener nih, orang salam bukan nya dijawab malah dikatain, nanti malaikat gabut di cabut tuh nyawa lo," Jaemin mendapat cibiran dari Haechan.

"Iya iya waalaikumsalam, monggo kanjeng masuk. gak usah rame rame Jeno lagi tidur bego."

"Lah Jeno tumben tidur jam segini Jaem? "

"Iya bang, tadi kepalanya pusing. abis minum obat dia, " Mark ber oh ria.



"Perasaan gue kok gak enak gini ya? " resah Mala sedari tadi seperti ada yang janggal di pikiran nya. memegang dada nya, mengatur nafas dan melanjutnya tugasnya.


hay readers, maaf setelah sekian lama aku baru bisa up sekarang. gimana? kok ngerasa ga jelas gini yaa? comment dong guys, kasih saran buat author.

jangan lupa vote juga yaa teman teman yang cantikk n ganteng pftt. tencuu all ♡

see u next part !!












Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JEMALA : One Memory Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang