XI : Lips To Lips

797 71 13
                                    

REST IN PEACE, HARRY'S VIRGIN LIPS.

Harry sudah bersiap untuk sekolah dan sekarang berada di dalam mobil ibunya. Not to mention Harry yang sedang bermain ponsel dan tiba tiba ada notifikasi WhatsApp dari nomor ponsel seseorang yang tidak ada nama. Harry memencet notifikasi itu dan ternyata itu suatu pesan.

'Save nomorku, ini Draco ;)'

Oh. Baiklah. Lagipula Draco juga sudah tobat,kan? Eh, tapi bagaimana Draco dapat nomor ponselnya - Tak usah dipikirkan.

Harry menyimpan nomor Draco, dan menamainya 'Drake'. Entah darimana ia dapat ide nama itu. Dia tersenyum senyum sendiri dan itu membuat Lily heran. Ya,Lily melihat sosok Harry yang terlihat tidak waras dari kaca mobil bagian atas.

"Arry,kenapa kamu senyum senyum sendiri?" Lily bertanya.

"Ah, tidak apa apa, mum. " Harry berucap tanpa berpaling dari layar ponselnya. Ia mengetik balik ke Draco.

'Sudah.' Dia mengetik dan memencet tombol send

Kontak yang baru saja ditambahkan tiba tiba online,lalu mengetik.

'Aku sedang menunggumu di depan gerbang. Kebetulan Granger-mu izin tidak masuk.'

Harry memutar kedua bola matanya.

'Kau tidak perlu menungguku,kau tahu?' Ia membalas.

'Sudah terlanjur.'

Sesaat kemudian, akhirnya ia sampai dan mendapati sosok yang tadinya mengespam WhatsApp-nya dengan 'Rry' sampai ada 300+ pesan baru. Sosok itu juga sedang memakai ponselnya dan terlihat mengetik.

Ia berpaling dari layar ponselnya,melihat sosok Harry yang ada di depannya secara tiba tiba.

"Oh,kau sudah sampai, ayo kita masuk." Kata Draco singkat dan menggengam tangan Harry dan menariknya dengan kuat. Harry merasakan kekuatan Draco yang kuat, Harry pun kalah kuat.

Maklumi saja,Harry former Perempuan.

Sesampainya mereka di dalam sekolah, banyak sepasang mata menatap mereka aneh. Seperti Harry dan Draco adalah seekor ular berkepala dua. Harry berusaha mati matian untuk tidak terlihat gugup, dan tidak memerah. Sia sia saja, Harry terlihat gugup dan malu. Draco tidak menghiraukan tatapan mata itu,dia hanya berjalan agak cepat sambil menggenggam tangan Harry. Salah satu dari kumpulan perempuan berteriak 'Awww'.

Harry memerah. Jangan jangan wajahnya sekarang sebuah tomat.

Berhenti memerah! Berhenti memerah!

ϟ

Tentu saja ada pelajaran PE. Untung saja Harry sudah ada baju olahraga sekolah, jadi dia tidak perlu repot-repot mencari Ron dan baju cadangannya.

Kali ini juga tidak ada kegiatan lain selain bermain basket seperti yang lalu. Ron tidak muncul dihadapan Harry dan Ron hanya bermain bersama Dean. Ada apa dengan Ron?

Sebagai pengganti Ron dan Hermione,Draco,Pansy dan Blaise lah yang menggantikan mereka. Mereka bermain basket bersama dan tertawa bersama, sampai akhirnya perempuan berambut pendek itu bertanya.

"Hey Drake, bocah rambut berantakan itu pacarmu ya? Imut sekali dia,rasanya ingin ku tarik pipinya." Pansy berucap sambil duduk di bangku lapangan sekolah.m yang tersedia.

"Sebentar lagi, Pans." Draco menyeringai. "Aman, karena teman temannya sudah pergi sekarang. Weasley sedang bermain dengan Thomas." Ucapnya dengan nada sombong sambil bermain basketnya.

Harry yang terdiam menatap basket yang dimainkan Draco langsung sadar. "Maksudmu?" Ia bertanya heran.

"Tenang, Potter, Draco hanya ingin mencicipi dalaman - OI! SAKIT!" Blaise menjerit saat merasakan wajahnya nyeri terutama hidungnya yang mancung. Draco melempar bola basket ke wajah Blaise ternyata. Pansy hanya tertawa terbahak bahak.

Unchanging [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang