V : He And The Potters

780 109 10
                                    

Ketiga teman yang akrab walaupun baru saja bertemu berjalan menyusuri lorong sekolah yang tidak terlalu sepi. Perhentian pertama adalah loker Hermione Granger, lalu perhentian kedua adalah loker Ronald Weasley, dan akhirnya ketiga dan paling terakhir milik Harry Potter,si remaja laki laki yang bertingkah layaknya seorang perempuan.

Ketiga teman itu berjalan menuju kelas selanjutnya, yaitu kelas Social Studies. Harry banyak membaca buku pelajarannya,jadi kemungkinan besar dia tahu.

Ron,Hermione dan Harry mencapai tujuan mereka,kelas Social Studies, beruntungnya mereka karena bel sekolah belum berbunyi. Mungkin satu atau dua menit lagi akan berbunyi nyaring.

Hermione membukakan pintunya untuk kedua temannya. Biasanya dia datang ke kelas bersama Ron sebelum Harry datang ke sekolahnya. Sekarang ada perubahan. Bukan berdua lagi,tapi bertiga. Semoga saja pertemanan mereka berlangsung lama.

Harry lumayan pendek untuk umur 17, sedangkan Ron melebihi tinggi Harry. Kadang kadang Harry bertanya tanya kenapa dia bisa sependek ini. Jiwa insecure Harry melonjak dan menertawakan Harry yang malang.

Harry dan Ron memasuki ruangan kelas,lalu disusul oleh Hermione. Hermione lah yang menutup pintunya,lalu menuju meja kelas yang kosong. Dia menduduki kursi meja paling pojok kiri di belakang, Ron menduduki kursi meja paling depan bagian tengah.

Sementara Harry,sibuk mencari tempat duduk yang pas untuknya. Sebelah kanan, kiri dan belakang Ron sudah diduduki Seamus Finnigan, Vincent Crabbe dan Dean Thomas. Sebelah kanan dan depan Hermione diduduki Pansy Parkinson dan Theodore Nott. Harry mengulum bibirnya dan matanya tertuju di kursi meja tengah yang menempel di dinding dan sebelah kiri seorang Frossharf, juga di belakang seorang Malfoy.

Mimpi buruk,mimpi buruk!

Harry tahu bagaimana Frossharf menatapnya. Sangat sinis. Sedangkan Malfoy - sama saja!

Sudah jelas, kan? Frossharf tidak menyukai Harry, mungkin dia akan bergabung menjadi para babu Draco Malfoy.

Oh ayolah, sepertinya dewa keberuntungan tidak memberikannya keberuntungan hari ini.

Dia berjalan ke kursi meja yang akan ia duduki.

Tiba tiba Draco mengeluarkan kakinya ke kiri,membuat Harry tersandung,lalu jatuh ke depan,bibirnya mencium lantai sekolah yang dingin dan kotor.

Suara tertawa mulai terdengar dengan jelas. Suara sepatu yang digesekkan di lantai sekolah, tentu saja suaranya tidak enak didengar, mungkin itu suara sepatu milik Draco, karena dia baru saja mengeluarkan kakinya untuk membuat Harry tersandung.

Cukup!

Harry bangkit,menaruh buku bukunya di meja lalu membersihkan hoodie nya yang berwarna soft pink, menggeram,hidungnya dikerutkan,mengepalkan tangannya,lalu kepalan tangan itu tertuju ke wajah tampan Draco Malfoy. Seperti yang Hermione lakukan,ya.

Siswa siswi di kelas tersentak kaget.

Harry bersumpah dia mendengar Hermione berteriak namanya.

Draco menyentuh wajahnya, terutama pipinya yang baru saja disakiti. Mata silver Draco membelalak, dan itu tertuju ke Harry. Dengan wajah murka,dia melompat dari kursinya, mendorong dan menjatuhkan Harry di lantai.

Draco mengayunkan tangannya ke pipi Harry,menamparnya kuat,tapi tidak terlalu kuat. Harry sempat bingung kenapa pemuda bermarga Malfoy ini tidak menyakitinya dengan kuat.

Aneh. Ucap batin Harry.

"This is what you did to me, Potter!" Ucap Draco dengan nada tinggi menandakan dia sudah murka.

Unchanging [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang