10 - Jin(tomang)

1K 240 70
                                    

Haiii kangen gak? Hehe aku kembali nih

Happy reading semua :*


°°°°°°°°°°°°°

"Sepupu mu bandel juga, Jim. Seperti yang kamu duga, ada infeksi di lambungnya. Jadi untuk beberapa hari kedepan cuma bisa makan bubur deh."

"Lebih dari bandel dia dok, jatuhnya ke bego. Heran juga, gak bisa makan sambel sok sok an makan tuh anak." Dumel Jimmy. Dokter Fares yang memang dokter yang sering menangani putri keluarga Tahir ini hanya tersenyum maklum.

Jimmy mengantarkan dokter Fares ke depan ruangan sekalian berbincang-bincang dengan seniornya di rumah sakit ini.

Jo yang memang sudah sadar beberapa saat yang lalu mendengus dalam hati saat dirinya dikata bodoh oleh Jimmy. 'sialan tuh pendek. Ngatain gue bodoh lagi.'

Jo akan terus pura-pura tidur supaya menghindari omelan Jimmy. Sepupu nya itu pasti sudah melihat Vlog Katty.

Sekarang ia sedikit menyesal menyetujui ajakan Katty, tapi tidak menutup kenyataan ia merasa bahagian mencoba hal baru dengan adik Kalvin tersebut.

Jo kembali berpura-pura belum sadar saat terdengar pintu terbuka dan alas sepatu beradu dengan marmer mulai mendekat kearah ranjangnya. Jo yakin kalau itu pasti Jimmy.

Tapi beberapa saat gak ada suara sama sekali. Apa beneran orang yang masuk apa orang-orangan tak kasat mata lagi yang masuk tadi. Jo memikirkan itu jadi merinding. Mana di rumah sakit yang jadi markas para orang-orangan tak kasat mata atau lebih tepatnya 'setan'.

Jimmy menghela napas, "mau sampa kapan lo akting?"

Melihat tidak ada pergerakan dari Jo membuat Jimmy berdecak, sepupunya yang bandel itu padahal sudah kentara sekali sudah sadar dari tadi.

"Bangun apa gue aduin ke Bang Chandra?."

Mendengar itu kedua mata Jo langsung terbuka. "JANGAN!" Sambar Jo dengan panik. Melihat wajah Jimmy yang datar sekali dengan tatapan tajam kearahnya membuat Jo ciut. "Aduh.. kepala Jo pusing banget, bang Jim." Jo langsung melakoni akting orang pusing dengan sesekali memijat kepala berharap Jimmy mengiba.

Jangan lupa, Jimmy seorang dokter, dia tau tipu muslihat sepupunya ini. "Tapi yang sakit perut lo."

Tangan Jo yang asalnya memijit kepalanya berpindah menekan perut nya sebelah kanan. "Aduhhh abang... Perut Jo sakit banget, kayaknya lambung Jo berdarah deh. Perlu di operasi gak sih? Aduhh."

"Lambung di sebelah kiri, btw."

'Jo , B.E.G.O' runtuknya dalam hati. Melihat Jimmy yang tidak berekspresi apa-apa itu artinya aktingnya percuma. Jo meringis tersenyum paling manis kearah Jimmy. "Abangg Jimmy telsayang... Jangan malah yahh.. nanti gantengnya ilang." Kata Jo mengikuti cara berbicara Gwen anaknya Wendy.

"Abang telpon Bang Chandra sekarang."

Jo, panik melihat Jimmy merogoh sakunya untuk mengambil ponselnya. "Jangan Abang---awhhh." Ringis Jo beneran saat ia ingin bangun. Ternyata lambung nya beneran sakit.

"Ck... Besok-besok makan lagi sambelnya yang banyak." Kata Jimmy sarkas, tapi walau begitu ia tetap membantu Jo kembali rebahan.

"Gak lagi deh, suerr.. kapok."

"Abang gak ngerti, kamu tuh tau kondisi kamu yang emang sensitif makan makanan pedas dari dulu. Kok bisa jadi kecolongan kayak gini sih?."

Mendengar Jimmy mengomel, Jo cemberut. "Aku gak tahu kalau di ajak makan-makan pedas."

Janda Perawan - VjoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang