04 - Normal Gak sih?!

1K 220 65
                                    

Happy reading

Jangan lupa vote dan komen ya biar cepet updete aku tuh 🤗🤣👌

°°°°°°°°

Jo menyemprotkan rangkaian terakhir yaitu  parfum mahal yang baru ia beli bulan lalu di Paris di leher dan tangannya dan perfect. 'gak akan ada yang bisa nolak kecantikan seorang Kejora Tahir' monolognya dalam hati sambil tersenyum pongah.

Jo menyambar tas Channel beserta kunci mobil dan berlalu dari kamarnya.

Jo menuju dapur untuk minum sebelum berangkat. Ia bertemu Irene disana sedang menikmati es krim di pantry.

"Kamu hari ini mau ke Korea, Jo?" Tanya Irene, memandang Jo yang sudah rapih di hadapannya.

Jo yang di tanya mendongak menatap Irene bingung, "kok Korea?"

"Ya kan biasanya kalo luka kamu bakalan langsung terbang kesana perawatan biar gak ada bekas luka." Jelas Irene panjang lebar.

Jo yang baru paham langsung tertawa, "sekarang enggak." Jo tersenyum menyeringai, "... Soalnya udah dapet dokter yang pas buat nyembuhin luka aku."

Setelah Jo pamit, Irene masih bertanya-tanya kenapa kenapa Jo kelihatan bersemangat sekali hanya ingin menemui dokter yang di maksud? Sudahlah jangan membuat bumil satu ini pusing. Lebih baik Irene melanjutkan memakan es krim yang sempat terhenti tadi.

°°°°°°°°°

Di sebuah ruangan, seseorang sedang memeriksa sebuah berkas dengan satu orang yang setia berdiri di belakangnya.

"Hasil tes Rafa sudah keluar, bu. Sesuai harapan tidak ada masalah setelah operasi sebelumnya." Kata Kalvin sambil tersenyum kearah pasien nya.

Mendengar itu Ibunda Rafa yang berusia tujuh tahun itu mengucap syukur penuh haru. "Terima kasih banyak Dokter. Berkat dokter Rafa sembuh. Terima kasih sekali lagi."

"Saya hanya sebagai perantara, bu. Yang menyembuhkan tetap Yang di atas." Lalu Kalvin beralih kearah bocah yang duduk tenang di sebelah ibu nya. "Selamat ya Rafa, sekarang Rafa sudah sembuh, tapi jangan lupa tetep harus jaga kesehatan ya. sampai ketemu 6 bulan lagi untuk kontrol ya."

Setelah berpamitan dengan pasien nya, Kalvin lanjut membaca berkas di depannya.

"Jek, Hari ini menu makan siang kantin rumah sakit apa?"

Orang yang di panggil Kalvin mendengus, "berapa kali sih saya harus bilang dok, nama saya Jaky bukan Jek. Emang saya tukan ojek! Saya denger menu nya semur ayam sama sayur buncis." walau dongkol, Jaky tetap memberitahu menu di kantin pada Kalvin.

Kalvin hanya mengangguk, "oke Jek." Jaky mengerang dalam hati, ia harus sabar 'bentar lagi masa koas lo berakhir kok, sabar Jaky, sabar.' ulangnya dalam hati.

Pintu ruangan Kalvin kembali terbuka, suster yang bekerja dengannya masuk dengan raut wajah kebingungan.

"Ada pasien lagi, Les?" Tanya Kalvin pada Lesti. Lesti yang di tanya kebingungan menyampaikan nya. "Itu dok, anu.. itu dok. Ahh gimana ya..."

Kalvin hanya menatap datar suster yang di depannya ini. Belum sempat Lesti berbicara, pintu ruangan Kalvin kembali terbuka. Muncul lah sosok yang tidak di harapkan Kalvin akan ada di depannya lagi.

"Maksud saya ini dokter. " Cicit Lesti. Dia takut dengan tatapan datar Dokter bedah anak yang paling di minati di Rumah sakit ini. Soalnya Kalvin termasuk sosok tegas dan gak  sulit mentorerir kesalahan. Intinya Galak.

Janda Perawan - VjoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang