"Tadi kita manggil nama bapak, bukan nanya nama bapak, paham?"
Alice Cassandrina Atmaja1 minggu setelah pernikahan Alexander dan Jane.
At mansion Alexander
"Feya," panggil Alexander kepada Feya yang sekarang sudah menjadi anak nya.
Feya yang dipanggil pun mendongakan kepalanya menatap Alexander,
"Kenapa, Pah?" tanya Feya."Pulang sekolah nanti kamu ke kantor Papa ya," pinta Alexander.
Feya menaikan satu alis nya,
"Kenapa emang nya?" tanya Feya."Papa mau ngajarin kamu cara megang dan ngurus perusahaan yang besar. Kamu yang bakal jadi penerus perusahaan Papa nanti," jawab Alexander sambil tersenyum tipis.
Feya hanya diam. Sedangkan, Jane sudah menyeringai kecil kala mendengarkan Alexander ingin menyuruh Feya yang meneruskan perusahaan nya. Dia jadi lebih mudah untuk mengambil seluruh warisan Alexander. Feya yang melihat seringai kecil dari bibir Mama nya membatin.
Maafin Feya, Mah. Ini kesalahan Mama, jadi Feya gak bisa belain Mama kalau suatu saat sampai terjadi sesuatu sama kita. Batin Feya.
Feya menggeleng,
"Feya gak mau, Pah," ucapan Feya sukses membuat wajah Jane manjadi datar. Dia mengepalkan tangan nya dibawah meja.Alexander menghela nafas pasrah,
"Kalau bukan kamu, siapa lagi yang bakal nerusin perusahaan Papa?" kata Alexander.Feya mengangkat satu alis nya,
"Apa Feya gak punya saudara tiri? Anak kandung Papa mungkin," ucap Feya sengaja memancing jawaban yang sesungguhnya dari Alexander.Jane tersentak kala mendengar Feya bertanya seperti itu.
Apa maksud Feya?. Batin Jane.
Wajah Alexander berubah menjadi dingin. Dia menatap Feya datar.
"Anak Papa cuma kamu Feya. Gak ada yang lain, paham?!" ucap Alexander menekankan setiap kata nya.Feya menundukan kepalanya, dia mengangguk pelan. Sedangkan, Jane sudah menahan amarah nya saat Feya menyebutkan 'anak kandung' didepan Alexander. Entah kenapa dia langsung teringat dengan penyerangan dipernikahan mereka 1 minggu yang lalu. Pikiran nya sudah kemana mana. Dia memikirkan, apakah Leader Bloody Rose itu Reva atau bukan.
"Sayang," panggil Alexander.
Lamunan Jane seketika buyar. Dia melihat kearah Alexander dengan senyum tipis nya.
"Iya kenapa?" tanya Jane lembut.
Alexander tersenyum,
"Nanti kita makan siang bareng, kamu ikut aku ke kantor kan?" tanya Alexander.Jane mengangguk,
"Iya," jawab Jane."Nanti kita jemput Feya kesekolah. Kita pergi sama sama," kata Alexander.
Feya langsung tersedak, kemudian meminum air nya. Dia melirik Alexander yang sedang menatap nya juga. Dia kemudian pura pura berfikir agar Alexander tidak datang kesekolah nya, dia takut kalau Alexander akan bertemu dengan Reva.
"Eumm, Feya pergi sendiri aja deh," kata Feya.
Alexander menggeleng,
"Gak, kamu pergi sama Papa sama Mama!" tegas Alexander.Feya hanya bisa mengangguk pasrah. Dia kemudian menyalimi tangan Alexander dan Jane, laku pergi kesekolah nya.
_RLV_
Disisi lain, Reva dkk sudah sampai disekolah nya. Mereka sedang berada ditaman belakang, sedang bersantai sebelum bel masuk tiba. Cilla yang membaca buku, Tasya yang memejamkan matanya sambil menikmati musik nya. Laureen, Alice, dan Vania yang sedang bermain game di ponsel nya. Sedangkan, Reva dari tadi terus mengotak katik ponsel nya. Dia ingin mencari tau pergerakan Jane dengan meretas CCTV yang ada dikantor dan mansion Alexander.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BLOODY ROSE [ON GOING]
ActionJudul awal : REVANIA Cerita ini bukan berisikan tentang Revania saja, tapi berisikan tentang teman teman nya dan juga masalah. WARNING ❗❗ 16 + Banyak kata-kata kasar !! Adegan-adegan pembunuhan serta penyiksaan !! Semua ditulis berdasarkan imajinas...