di minggu pagi yang cerah, sunghoon telah bersiap dengan setelan santainya. celana cokelat muda selutut dan kaos putih bertuliskan kalimat acak di depannya, sunghoon berniat pergi untuk mengantar sang majikan pergi ke salon.
jarak nya dekat dari rumah, hanya berbeda 3 blok dan cukup menempuh waktu kurang lebih 20 menit dengan berjalan kaki. hitung-hitung membakar kalori, sunghoon berjalan dengan santai.
salon hewan itu ternyata masih sepi, terlihat dari parkiran yang masih kosong. hanya ada satu mobil sedan yang terparkir rapi.
sunghoon membuka pintu kaca bersama gaeul; iya, gaeul, anjing putih berbulu halus itu adalah majikannya.
"halo gaeul! kamu udah datang ya pagi pagi gini," sapa karina, pegawai salon yang biasa bermain dengan gaeul.
"iya teh, gaeul udah bau azab nih hehe."
lia berkacak pinggang mendengar penuturan sunghoon. "kamu hoon yang bau azab." setelahnya, gaeul diangkat oleh lia untuk di bersihkan.
lantas sunghoon duduk di bangku yang disediakan. memandang sekitar, memperhatikan isi salon hewan ini yang terlihat sama saja seperti biasanya. sunghoon telah berlangganan lima bulan di salon ini, selain pelayanannya baik dan dekat dengan rumah, harganya juga pas dikantong. sunghoon gak perlu repot-repot mikirin uang jajannya bakal habis untuk si majikan.
"hai."
anak laki-laki bersurai karamel menyadarkan sunghoon dari lamunannya, ia duduk disamping sunghoon dengan seekor anjing cokelat.
"oh, hai." sunghoon tersenyum canggung, balas menyapa laki-laki asing itu.
"aku jake, ini layla."
sunghoon menatap uluran tangan itu sebentar sebelum memutuskan untuk menjabatnya. "sunghoon."
setelahnya, jabatan tangan mereka terlepas. karina menghampiri jake dan mengambil layla untuk mengikuti jejak gaeul.
kini, dua anak adam itu kembali terdiam dengan pikiran masing-masing.
"jake,"
yang dipanggil menoleh, tersentak sedikit karena terkejut. "ya?"
"rumahmu dekat dari sini?"
"hum, nggak terlalu, 5 blok dari sini." jarinya menunjukkan angka lima, tapi wajahnya menunjukkan cengiran manis yang membuat sunghoon terpana.
buru-buru sunghoon mengalihkan pandangannya, sebelum semakin berdetak tak karuan dadanya.
"kelas berapa?"
"aku kelas 11, sunghoon?"
"wah, kita seumuran!"
setelahnya percakapan itu berlanjut dengan menyenangkan. sampai gak sadar kalau para majikan telah bersih serta wangi minta diajak pulang.
"ayo anak papa, cantik, kita pulang." sunghoon meraih gaeul dari rengkuhan lia, tak lupa mengucap terimakasih banyak-banyak.
begitu juga jake dan layla, mereka telah selesai dengan urusan salon. ketika jake keluar dari ruangan ber-ac itu, ia melihat sunghoon masih berdiri disana dengan gaeul yang mengitari kakinya.
"sunghoon kok belum pulang?"
yang ditanya menggaruk tengkuknya canggung, menghilangkan rasa malu yang menjalar. walau tetap terlihat di mata jake, pipi pemuda itu bersemu merah sampai ke telinga.
"pulang bareng, yuk?"
jake terkekeh dibuatnya. lalu, mengangguk mengiyakan. sunghoon hampir melakukan selebrasi seandainya gaeul tidak berlari mengejar jake dan layla yang telah berjalan duluan didepannya.
.
.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
bagai melukis angkasa ; enhypen
Fanfictionenhypen's bxb oneshot collection by mrvlnotdc