29.

557 77 44
                                    

" SIAL!!!"

Guanlin berteriak kesal.. dia lalu mengangkat tangannya dan memandangi buku-buku jarinya yang terluka dan berdarah darah..

" aku tadi memukul Jihoon? Kenapa aku melakukan itu?

Enam tahun sudah berlalu.. kenapa dia masih bisa membolak-balikkan hatiku? Kenapa tubuhnya juga jadi sekurus itu?"

Guanlin masih bisa merasakan tangan Jihoon yang dia cengkeram..

Dulu, tubuh Jihoon berisi, enak untuk di peluk, sampai Guanlin suka memeluknya kalau mereka sedang tidur berdua.. tapi tadi,, Guanlin bisa merasakan tulangnya, kemana badan gembul nya dulu.

Kenapa sekarang dia seperti tulang dibungkus kulit saja? Apa suaminya tidak mengurusnya dengan baik?

Melihat rumahnya tadi, tidak terlalu buruk.. rumahnya cukup besar, pasti dia berasal dari keluarga yang cukup berada.. harusnya Jihoon menjadi nyonya di rumah itu..

Tapi tampangnya berantakan, dia seperti gembel..

Tidak mulus lagi seperti dulu..

Guanlin menghela nafasnya berat, ketika dia memutuskan kembali ke Korea, dia tidak berharap bisa bertemu Jihoon lagi, Guanlin ingin memulai hidup baru dan melupakan semua masa lalunya, dia memang ingin bisa di maafkan, tapi entah mengapa.. Jihoon mendadak muncul di hadapannya seperti ini.

Besok.. Guanlin akan mencari tahu lebih detil lagi soal Jihoon, dia harus tahu semuanya.

...................................................

" Pagi Appa.."

" selamat pagi anak-anak Appa, apakah semalam kalian tidur nyenyak?"

" iya Appa, kami tidur nyenyak..

Appa.. pipi Appa kenapa? Kenapa lebam? Bibir Appa juga.."

" jangan khawatir sayang, Appa semalam jatuh terpeleset dan terantuk meja.."

" kok bisa?"

Junho lalu mendekat dan memegang pipi Jihoon..

" mmm?" Jihoon tersenyum dan menggenggam tangan anak sulungnya..

" Appa semalam mengantuk, tapi ada hal yang harus Appa kerjakan, jadi Appa terpeleset dan terantuk meja, kalian jangan khawatir ya.. sekarang kalian makan dulu.. setelah itu Appa antar ke sekolah.."

" oke Appa."

Junho dan Eunsang buru-buru menghabiskan makanannya, lalu Junho menggandeng Eunsang yang sudah mengambil tasnya lalu keluar rumah bersama-sama..

" nah,nanti sepulang sekolah kalian langsung ke Mall ya, Appa sedang banyak pesanan, jadi nanti paman Hyungseob yang akan menjemput kalian. Kalian mengerti kan? Kalian jangan nakal ya?"

"iya Appa.. dadah Appa.."

" dadah sayang.."

Jihoon mencium kedua puteranya lalu dia segera pergi untuk bekerja, sesampainya di Mall, dia melihat Hyungseob dan Woojin di toko..

" Jihoon? Astaga.. pipi mu kenapa?"

Hyungseob langsung meraih wajah Jihoon dan memeriksa pipi dan sudut bibir Jihoon yang ada bekas luka

" ada sesuatu yang terjadi..

Hyungseob, Woojin.. Guanlin sudah kembali. Aku kemarin bertemu dengannya."

Woojin memandang Jihoon, ah jadi mereka sudah bertemu, padahal aku mau merahasiakannya..

" hah? Siapa? Guanlin? Mantan kekasihmu itu? Ayah kandungnya Eunsang?"

WHEN YOU'RE GONE! PANWINK VERSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang