21.

770 95 104
                                    

" hyung, aku harus pergi sekarang, terima kasih atas semuanya.. sampai bertemu lagi kalau aku pulang kemari. Dan kau jangan sungkan menghubungiku di Taiwan kalau di sini ada masalah. Oke?

Aku pergi dulu hyung.."

Guanlin menepuk bahu Woojin, lalu mereka saling berjabat tangan dan Guanlin bergegas masuk ke bagian imigrasi

Woojin memandang sedih pada Guanlin dari kejauhan..

" kau kira aku tidak tahu semuanya ya Guanlin? Waktu itu saat kau mabuk, kau menyebut nama Jihoon ..

Kau meracau soal Jihoon , kau bilang kalau kau menyukainya tapi kau menyebut Jihoon sebagai pengkhianat dan akan menghancurkan hidupnya.

Perkataan orang mabuk itu adalah hal yang paling jujur Guanlin, kalau kalian saling mencintai seperti ini.. kenapa kalian harus saling menyakiti?"

Kata Woojin sedih..

Guanlin yang sudah ada di dalam pesawat duduk di kursi kelas satu seperti biasa.. dia menopang dagu dengan tangannya dan memandang keluar.. hanya terlihat hamparan awan putih.. hati Guanlin agak sedikit tenang ketika melihat ini. Nanti setelah sampai di Taiwan, Guanlin akan memulai hidup baru. Dia akan meninggalkan semua hal buruk di belakangnya, sebagai bagian dari masa lalu. Dan dia akan membuka lembaran baru, dan hidup dengan tenang

Di waktu yang bersamaan.. Jihoon juga sedang duduk melamun dan memandang kearah awan-awan itu, dia melihat sebuah pesawat terbang melintas..

Langit sungguh sangat luas, pasti menyenangkan bisa melintasinya seperti pesawat itu,yang terbang tinggi dan jauh.

Melihat awan yang jernih dan cuaca yang cerah, Jihoon berpikir kalau dia bisa hidup lebih baik saat ini. Dia akan berusaha melupakan semua.. dan hidup dengan bahagia..

" Appa..!!!"

Jihoon tersenyum dan menoleh kearah bocah kecil yang berlari-lari kearahnya, bocah kecil yang sangat membutuhkan kasih sayang dari semuanya. Bocah kecil yang memiliki nasib sama seperti dia dan juga calon bayinya, yang harus tumbuh besar tanpa orangtua. Tapi setidaknya mereka memiliki satu kesamaan sekarang.. Junho, Jihoon , dan calon bayi ini akan memiliki seseorang bernama Eunwoo yang pasti akan menjaga dan mencintai mereka bertiga dengan tulus.

" Junho, sudah Appa bilang.. jangan lari-lari. Nanti kau jatuh" seru Jihoon ..

Tapi dia tetap merentangkan tangannya untuk menyambut bocah kecil yang berlari ke pelukannya ini

.................................................................

Guanlin akhirnya sampai di Taiwan, dia di sambut oleh kedua orang tuanya di bandara...

"Pa... Ma, Kenapa kalian repot-repot menjemputku kemari? Bukannya Pa sedang sibuk ya?

Jangan meninggalkan perusahaan hanya untuk menjemputku saja."

"Pekerjaan bisa ditinggal, yang penting itu kau... Mana mungkin aku lebih mementingkan perusahaan dibanding putera kami sendiri.

Kau sehat-sehat saja kan Ed? Kau jadi terlihat lebih kurus...

Apa di Korea kau tidak menjaga kesehatanmu sendiri?"

"Kau benar suamiku, anak kita kenapa jadi kurus begini. Apa kau makan teratur nak? Apa kau juga istirahat cukup? Insomnia mu apakah kambuh lagi?"

"Pa, Ma... Jangan khawatir..

Kalian lama tidak bertemu denganku. Jadi kalian menganggapku terlihatt jadi lebih kurus. Tapi aku baik-baik saja, aku tidak sakit... Berat badanku juga normal kok."

WHEN YOU'RE GONE! PANWINK VERSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang